Herry Kiswanto, pelatih Persela Lamongan punya caranya sendiri dalam meredam strategi dari pelatih Persib, Djadjang Nurjaman. Hal ini ia tunjukkan kala Persela dijamu Persib dalam laga lanjutan Liga 1 2017 yang dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (12/7/2017) malam.
Pada pertandingan tersebut, Persib ditahan imbang oleh Persela dengan skor 1-1. Masing-masing gol untuk kedua tim dicetak oleh Shohei Matsunaga untuk Maung Bandung, serta oleh Samsul Arif Munip untuk Laskar Joko Tingkir. Pertandingan ini pun menjadi menarik karena dihiasi oleh mantan-mantan pemain yang pernah berseragam Persib, yang pada pertandingan ini sudah berseragam Persela.
Selain itu, pertandingan ini pun dibumbui oleh pertarungan antar pelatih yang juga pernah sama-sama memperkuat Persib di masa lampau, yaitu Herry Kiswanto dan Djadjang Nurjaman. Dalam pertandingan ini, Herry memeragakan bagaimana caranya meredam strategi dari pemain yang pernah menjadi kompatriotnya tersebut.
Setidaknya, ada dua cara yang diperagakan oleh pelatih yang akrab disapa Herkis tersebut untuk meredam permainan Maung Bandung.
Pertahanan Terorganisir, Menahan Serangan Persib dari Sayap
Dalam pertandingan Rabu (12/7/2017) malam, Persela menerapkan pertahanan yang cukup terorganisir. Persela berhasil menutup ruang di area sepertiga akhir dan juga di lini pertahanan mereka, sehingga mereka berhasil meredam agresivitas lini serang Persib. Sekitar enam sampai tujuh pemain bahkan sampai bertumpuk di lini pertahanan Persela.
Namun, dalam sesi jumpa pers yang dilakukan seusai pertandingan melawan Persib, Herry Kiswanto menegaskan bahwa timnya tidak bermain parikir bus. Ia malah menyebut bahwa permainan Persib yang hanya berkutat di sayap-lah yang membuat ia dengan mudah menghentikan serangan Persib.
"Saya rasa gak parkir bus. Saya hanya lihat kalau Persib tidak punya striker murni di situ. Saya juga baca kalau Persib itu cuma main-main di sayap. Persib sendiri memang banyak main melebar, jadi saya bisa bilang bahwa saya tidak parkir bus," ujar Herkis.
Sisi sayap memang masih menjadi fokus dari penyerangan Persib dalam laga tersebut. Total 19 kali umpan silang dilesakkan oleh pemain Persib dalam laga tersebut, namun jarang yang berakhir menjadi peluang karena kerap kali para defender Persela, yang cukup banyak menumpuk di area kotak penalti, bisa menghentikan serangan sayap Persib tersebut.
Berani Mengambil Inisiatif, Menekan di Babak Kedua
Walau sempat berhasil menahan Persib di babak pertama, Persela akhirnya kejebolan juga lewat gol Shohei Matsunaga. Memasuki babak kedua, Herkis pun mengambil opsi yang cukup berani, yaitu mengambil inisiatif serangan dan balik menekan Persib yang menekan mereka di babak pertama.
Cara ini sebenarnya cukup riskan bagi Persela. Dengan posisi fullback yang juga ikut membantu menyerang, akan ada lubang yang tertinggal di lini pertahanan Persela dan sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh Persib. Walau tahu risiko ini, Herkis tetap memerintahkan anak asuhnya untuk menyerang, agar Persela bisa menyamakan kedudukan.
"Kita harus berani keluar dari tekanan supaya bisa capai target, karena jika main terus di tengah target tidak akan tercapai. saya tekankan kepada pemain, babak kedua harus berani keluar, berani tekan. Di situ saya melihat keragu-raguan di lini pertahanan Persib, saya juga lihat ada perubahan di Persib, seperti ada kegugupan melanda pemain. Tapi pemain saya juga masih sedikit belum tenang, baik itu soal kontrol bola ataupun soal penyelesaian peluang," ujar Herry.
Keberanian Herry ini pun berbuah manis. Samsul Arif berhasil mencetak gol penyama kedudukan lewat tendangan penalti setelah ia dijatuhkan oleh M. Natshir di dalam kotak penalti. Perubahan skema main yang radikal di babak kedua, membawa Laskar Joko Tingkir mampu mengimbangi Persib dalam laga tersebut.
***
Pada akhirnya, Herkis tetap menyebut bahwa hasil dari pertandingan ini sudah cukup membuat dirinya puas. Ia melihat bahwa para pemainnya sudah mampu bekerja sama, bermain militan, dan bekerja dengan keras dalam pertandingan tersebut. Ia pun mengingatkan agar para pemainnya tidak jemawa, karena masih ada laga-laga lain yang harus Persela jalani ke depannya.
"Hasil sudah yang terbaik, karena kedua tim sama-sama berjuang. Pemain kami bekerja maksimal, dan ini modal bagus untuk Persela karena ada kebersamaan, militansi, serta kerja keras yang kami terapkan dalam permainan. Namun, saya camkan kepada pemain jangan berpuas diri karena kita harus kerja maksimal. Masih banyak pertandingan yang akan kita jalani di Lia 1 2017 ini," pungkasnya.
Komentar