Setelah kehilangan Dane Milovanovic yang mengalami cedera kepala dan diprediksi tidak bisa tampil hingga akhir musim nanti, manajemen Madura United dikabarkan segera mengontrak gelandang asal Australia, Cameron Watson.
Kebutuhan mereka terhadap sosok baru di pos gelandang bertahan memang cukup mendesak untuk mengisi slot jatah pemain asing Asia setelah kehilangan Dane. Sebelumnya kabar soal bakal segera merapatnya Cameron memang sudah tersebar, hanya saja manajemen saat itu belum mau menyebut identitas sang pemain karena masih dalam proses negosiasi.
Dikutip dari halaman resmi klub, pemain berusia 30 tahun itu hampir pasti menjadi bagian Madura United di putaran kedua nanti. Ia dijadwalkan tiba di Indonesia pada Kamis, 13 Juli. Pemain berpostur 185 cm itu dikabarkan juga bakal segera melakukan tes kesehatan dan tes fisik di Jakarta pada Jumat (14/7) esok.
Meski begitu kabarnya Watson baru bisa bermain untuk Madura United pada putaran kedua nanti. Artinya, ia harus rela untuk menjadi penonton dalam empat pertandingan sisa Madura di putaran pertama ini. Selain itu mengarungi sisa laga di putaran pertama ini, Madura United harus bermain dengan dua penggawa asing karena selain Dane, Madura juga baru saja mencoret pemain asal Pantai Gading, Boubacar Sanogo.
Sementara itu pelatih Madura United, Gomes de Oliviera, belum mau berkomentar banyak soal Watson, sebab sang pemain juga belum bergabung bersama timnya. Pelatih asal Brasil itu mengungkapkan bahwa ia baru bisa memberikan penilaian ketika Watson sudah ikut berlatih bersama timnya.
“Kalau sudah berada di tim ini dan menjalani latihan, baru saya bisa memberikan penilaian. Selama ini, saya sangat berterima kasih karena manajemen selalu memberikan pemain yang sangat menunjang untuk tim ini,” ungkap Gomes .
Tercatat Pernah Bermain untuk Porto
Nama Cameron Watson mungkin masih asing di telinga para pecinta sepakbola Indonesia, maklum ini adalah tahun pertamanya merumput di tanah air. Sebelumnya, ia banyak bermain di kompetisi Australia dan terakhir membela Bengaluru FC di Liga India.
Ada 16 pertandingan dilakoni Watson di kompetisi domestik India. Selain itu, ia juga tampil dalam satu pertandingan di ajang kualifikasi Liga Champions Asia, saat Bengaluru FC menghadapi Al Wehdat.
Sekilas tentang Watson, dia sebenarnya merupakan salah satu talenta emas yang pernah dilahirkan Australia. Pada tahun 2005, Watson pernah mengikuti trial bersama FC Porto. Saat itu, Watson yang masih berusia 21 tahun mengikuti seleksi. Hanya tiga hari mengikuti seleksi, Porto kemudian mencium kalau Watson adalah pemain bertalenta. Mereka kemudian mengontraknya untuk menghuni skuat junior. Tercatat selama 18 bulan ia berada di Portugal, sebelum akhirnya kembali ke Australia.
Tak lama kemudian, ia mendapat tawaran dari salah satu klub Belanda, VVV-Venlo, pada tahun 2006. Selama semusim memperkuat klub berjuluk The Good Old itu, Watson hanya tampil dalam empat laga. Meski begitu, ia tercatat sebagai pemain yang juga berkontribusi bagi klub tersebut naik ke Eredivise.
Minimnya kesempatan bermain di klub tersebut ia kemudian kembali ke Australia untuk bergabung bersama Melbourne Knights pada tahun 2007. Selama dua tahun, hingga tahun 2009 ia memperkuat klub ibu kota itu ada 42 penampilan dengan membukukan delapan gol.
Merunut perjalanan kariernya, ia juga sempat membela Adelaide United pada tahun 2010. Saat itu ia bermain untuk salah satu kesebelasan besar Australia itu dengan status sebagai pemain pinjaman dari Okleigh Cannos. Total 28 penampilan dibukukannya di Adelaide hingga pada tahun 2011 statusnya pun dipermanenkan.
Hingga tahun 2015 ia memperkuat Adelaide, Watson menjadi salah satu pilar peting dengan 102 penampilan. Namun kebersamaan Watson bersama Adelaide berakhir dan ia pun hijrah ke Newcastle Jets pada musim 2015/2016. Ia bermain dalam 17 pertandingan selama semusim sebelum akhirnya memutuskan berkarier di India bersama Bengaluru FC.
Darah Sepakbola yang Mengalir dari Sang Ayah
Bukti dari talenta Watson terlihat sejak muda karena sejak usia 17 hingga 21 tahun ia sudah sering bolak-balik masuk tim nasional Australia. Talentanya memang sangat dibutuhkan Australia. Ia dianggap sebagai salah satu pesepakbola muda potensial seperti layaknya Kaz Patafta, Shaun Ontong, Evan Berger, Tando Velaphi, Nikita Rukavytsya, Nathan Burns dan Bruce Djite.
Bakat sepakbola yang dimiliki Watson mengalir dari sang ayah. Tercatat, George, ayah dari Watson, juga memiliki karier sebagai pesepakbola. George pernah memperkuat kesebelasan divisi satu Skotlandia, Stirling Albion, sebelum berimigrasi ke Australia pada awal 1980an.
Melihat rekam jejaknya, Watson tentu cukup potensial karena punya pengalaman bermain yang cukup baik. Meski begitu, perlu diketahui juga bagaimana kualitasnya bersama Madura United di separuh musim 2017 ini. Sebab, meski memiliki pengalaman tampil di kompetisi Asia, namun ini adalah kali pertama Watson berkiprah di Indonesia.
Diharapkan tentunya ia mampu mempercepat proses adaptasi dengan rekan setimnya, agar ekspektasi publik sepakbola Madura terealisasi dengan nyata. Artinya, Watson bisa benar-benar menjadi sosok pengganti sepadan bagi Dane yang memang memiliki peran penting untuk mengangkat performa Madura United hingga konsisten berada di papan atas.
Komentar