Perebutan singgasana di klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2017 memanas jelang berakhirnya putaran pertama. Pergeseran posisi di papan atas terus terjadi, setelah sebelumnya PSM Makassar dan Madura saling salip untuk menduduki posisi puncak, menjelang putaran pertama berakhir justru Persipura Jayapura yang kini berada di pucuk klasemen.
PSM yang sebelumnya begitu digdaya merajai tabel klasemen dari pekan pertama hingga ke14 harus terlempar ke posisi lima. Sementara Madura, yang sempat mencicipi posisi puncak pada pekan ke-15, terlempar ke posisi tiga.
Pelatih Madura United, Gomes de Oliviera mengakui bahwa sejak ia datang ke Indonesia untuk melatih, persaingan di kompetisi musim 2017 ini merupakan yang paling sengit. Gomes benar, karena pada musim ini klub dituntut terus fokus untuk meraih poin demi poin pada setiap pertandingannya. Lengah sedikit saja, maka mereka harus rela posisinya diambil alih kesebelasan lain. PSM misalnya, kudeta posisi yang mereka alami tak lepas dari hasil tiga pertandingan terakhirnya.
Sejak mengalahkan Bhayangkara FC 2-1, klub berjulukan Juku Eja itu justru meraih hasil yang kurang memuaskan pada laga-laga berikutnya, dua kali ditahan imbang oleh Persiba Balikpapan dan Barito Putera, mereka kemudian harus menelan pil pahit kala ditaklukkan Bali United tiga gol tanpa balas. Akibatnya, mereka seperti kehabisan bahan bakar yang membuat PSM terjun bebas ke posisi lima,
Apa yang dialami PSM, sebenarnya tak berbeda jauh dengan Madura. Hanya saja, dari tiga pertandingan terakhirnya ada satu kemenangan yang berhasil mereka raih. Sehingga, selisih poin mereka tidak tertinggal terlalu jauh. Meski berada di posisi tiga, namun Madura hanya tertinggal satu poin saja dari Bhayangkara FC dan Persipura yang berada di dua besar dengan 30 poin.
“Gap poin antar tim sangat tipis-tipis. Kehilangan poin akan langsung terlempar jauh ke peringkat bawahnya. Kita harus mempersiapkan dengan baik untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Posisi klasemen saat ini jika dihitung matematis sangat rumit,” katanya seperti dilansir dari halaman resmi klub.
Poin Penuh di Laga Pamungkas Menjadi Modal Utama untuk Putaran Dua
Putaran pertama Liga 1 belum sepenuhnya usai, rata-rata setiap kesebelasan menyisakan satu laga pamungkas. Madura pun demikian, mereka akan melakoni pertandingan krusial sebelum menutup putaran pertama di kompetisi level satu Indonesia itu. Entah kebetulan atau tidak, PSM menjadi lawan yang harus mereka hadapi di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (29/7).
Sebenarnya, kalau PSM dan Madura posisinya masih bersaing sengit di dua besar, laga tersebut bisa diberi tajuk sebagai pertandingan penentuan juara paruh musim. Namun, kondisinya agak berbeda saat ini. Bukan hanya PSM dan Madura saja yang bersaing sengit untuk merebut takhta klasemen, namun ada Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, dan Bali United yang juga turut dalam persaingan.
“Kita ingin tutup pertama ini dengan happy ending bagi suporter Madura. Kita harus memenangi pertandingan itu. Kami akan berupaya keras, salah satu yang harus kami benahi sebelum pertandingan tersebut adalah konsentrasi pemain di menit-menit akhir. Dua kegagalan mendapat poin penuh di pertandingan tandang menjadi evaluasi kami,” tegas Gomes.
Namun sepertinya target kemenangan yang dicanangkan Madura di laga tersebut bukan hanya sekadar memuluskan langkah untuk menutup putaran pertama dengan bahagia, yang kemungkinannya bisa menjadikan mereka sebagai juara paruh musim. Tapi, apalah arti dari juara paruh musim, kalau pada akhir musim nanti gelar juara yang sesungguhnya gagal dicapai.
Gomes sadar betul dengan hal tersebut, tiga poin di laga pamungkas putaran pertama dianggapnya bisa menjadi modal berharga untuk memuluskan laju di putaran kedua nanti. Dengan format kompetisi penuh, raihan poin jelas menjadi penentu dari posisi kesebelasan di kompetisi. Oleh karena itu, sebisa mungkin Madura berusaha agar setiap pertandingan yang dilakoni berbuah poin bagi mereka.
Tak hanya itu, melihat perjalanan yang akan dihadapi Madura pada putaran kedua nanti, Laskar Sapeh Kerab bakal menemui tantangan yang cukup berat. Jumlah pertandingan tandang mereka akan lebih banyak dari putaran pertama. Total, sembilan pertandingan tandang dari 17 laga yang harus mereka lakoni di putara kedua nanti. Lawan yang dihadapi pun bukan lawan sembarangan. Salah satu laga berat adalah ketika dijamu Persipura Jayapura di Stadion Mandala.
“Kita memiliki jadwal pertandingan yang perjalanannya akan sangat jauh. Bertanding ke Papua menghadapi Persipura selanjutnya langsung menuju Padang menghadapi Semen Padang. Harus persiapkan tenaga dengan baik untuk jadwal pertandingan seperti itu,” tegasnya.
Seleksi Pemain
Selain usaha untuk mengumpulkan poin-poin krusial, pembenahan komposisi pun menjadi salah satu aspek yang tak dilupakan Madura. Setelah mendapatkan Cameron Watson sebagai pengganti Dane Milovanovic yang mengalami cedera kepala, Madura kini tengah berupaya untuk mendatangkan sosok anyar pengganti Boubacar Sanogo yang dilepas sebelum putaran pertama berakhir.
Sejumlah nama sempat mencuat ke permukaan, namun pada akhirnya Madura memilih menyeleksi tiga pemain asing pengganti Sanogo. Pada Rabu (25/7) kemarin, tiga pemain Khairallah Abdelkbir, Kouakou Andres dan Gustavo Sagueiro. Seleksi dilakukan dengan mencoba tiga pemain tersebut dalam laga uji coba melawan Persekap.
Sayang, dari hasil seleksi yang telah dilakukan manajemen belum memberikan lampu hijau. Manajer Madura, Haruna Soemitro mengungkapkan bahwa kualitas dari ketiganya belum sesuai dengan harapan. “Dari evaluasi kami, tiga pemain asing ini belum bisa menjawab kebutuhan kami. Kami butuh pemain yang bertenaga dan benar-benar bisa memberi kontribusi bagi tim,” terangya.
Hal senada juga disampaikan Gomes, akan tetapi mantan pelatih Persiwa Wamena itu memiliki pandangan lain terkait kurang maksimalnya kinerja tiga pemain tersebut. Salah satunya adalah soal kendala cuaca atau kondisi fisik yang belum seratus persen fit.
“Masih kurang, kelihatannya belum maksimal, mungkin cuacanya panas atau kondisinya belum fit. Belum sesuai harapan,” terangnya.
Foto: Liga-Indonesia.id
Komentar