Real Madrid, hampir sama seperti musim-musim sebelumnya, kembali mengikuti ajang International Champions Cup 2017 ini. Namun, ajang ICC 2017 ini tampaknya bukanlah sesuatu yang terlalu baik untuk Madrid, mengingat mereka menuai hasil yang tidak terlalu bagus di ajang ICC 2017.
Pada perhelatan International Champions Cup 2017, Madrid menjalani seluruh pertandingannya di Amerika Serikat, tepatnya di California dan di Miami. Total ada tiga lawan yang dihadapi oleh Los Blancos dalam ajang ICC ini. Mereka adalah Manchester United, Manchester City, dan Barcelona. Melawan ketiganya, Madrid tidak mencatatkan hasil yang begitu baik.
Menghadapi Manchester United, Madrid hanya sanggup menahan laju mereka di waktu normal saja. Memasuki babak adu penalti, Madrid akhirnya harus mengakui keunggulan The Red Devils dengan skor 1-2. Hal yang lebih parah malah terjadi ketika Madrid menghadapi Manchester City. Los Blancos dibantai oleh City dengan skor 4-1.
Terakhir, menghadapi Barcelona dalam laga bertajuk "El Clasico" di Miami, Madrid pun harus tumbang dengan skor tipis 2-3. Jika ditotal, dari tiga laga yang mereka jalani di Amerika Serikat, tak sekalipun Madrid mampu meraih kemenangan.
Apakah ini sinyal bahaya buat Madrid? Apakah musim depan mereka akan gagal mempertahankan kegemilangan seperti yang mereka lakukan pada musim 2016/2017 silam?
Madrid yang tak perlu khawatir-khawatir amat
Memang benar bahwa Madrid tidak memenangkan satu pertandingan pun dalam ajang International Champions Cup 2017 ini. Mereka kalah saing dengan duo Manchester (United dan City), juga kalah saing dengan Barcelona. Namun, bukan berarti Madrid harus khawatir dengan musim 2017/2018 yang akan segera mereka jelang.
Ajang International Champions Cup, sebesar atau semewah apapun ajangnya (konon bisa mendatangkan pundi uang yang banyak), tetaplah sebatas ajang pramusim. Juara dalam ajang ini belum tentu menjadi juara dalam kompetisi sebenarnya di liga domestik Eropa. Di ajang ini, kebanyakan tim hanya melakukan sebatas coba-coba, mengotak-atik kemungkinan formasi dan skuat yang akan mereka pakai untuk ajang sebenarnya. Hal ini pula yang dilakukan oleh Real Madrid.
Dari tiga pertandingan, meski kerap menurunkan starting XI yang mirip-mirip, Madrid kerap melakukan perubahan radikal di babak kedua. Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, memberikan porsi yang cukup besar bagi para pemain muda merasakan atmosfer bermain di tim utama (tim lain pun melakukan hal yang serupa). Pada pertandingan melawan United saja, para pemain muda ini rata-rata sudah bermain sejak menit ke-45.
Melihat hasil-hasil yang ditorehkan oleh Madrid, bisa dianggap bahwa tiga kekalahan yang diderita Madrid ini bisa jadi karena masih ada kurang di diri para pemain muda Madrid. Masih ada hal-hal yang harus dibenahi, terutama soal mental pemain muda Real Madrid, sehingga kelak jika tampil di kompetisi yang sebenarnya, mereka tidak akan canggung lagi.
Tak ada Cristiano Ronaldo dalam skuat
Satu faktor lain yang mungkin mengakibatkan Madrid tampil tidak terlalu baik dalam ajang ICC 2017 ini adalah ketiadaan sosok Cristiano Ronaldo. Ketidakhadiran goal getter mereka, yang sempat diisukan akan hengkand dari Madrid, sedikit memengaruhi performa Madrid terutama di lini depan.
Selama ajang ICC 2017, dari tiga pertandingan total Madrid hanya menorehkan empat gol. Untuk catatan, tiga dari empat gol tersebut ditorehkan oleh Casemiro (titik putih), Oscar, dan Mateo Kovacic yang notabene bukan pemain di lini depan. Hanya satu gol yang dicetak oleh pemain depan selama gelaran ICC 2017 ini, yaitu oleh Marco Asensio dalam laga melawan Barcelona.
Tidak adanya sosok Ronaldo, yang pada musim 2016/2017 sudah bertansformasi menjadi penyerang murni, tampak sedikit berpengaruh terhadap kegarangan lini depan Madrid. Pemain yang pada musim 2016/2017 ini berhasil mencetak 42 gol dari 46 penampilannya untuk Madrid ini masih menjadi sosok sentral di lini depan Los Blancos.
**
Madrid memang meraih hasil yang tidak memuaskan sepanjang ajang ICC 2017. Namun, bukan berarti Madrid harus cemas, karena di ICC 2017, coba-coba masih bisa dilakukan untuk mematangkan skuat jelang memasuki kompetisi resmi. Mencoba skema dan mencoba pemain muda, lumrah dilakukan dalam ajang pramusim seperti ini.
Ujian sebenarnya bagi Madrid baru akan muncul pada 9 dan 14 Agustus 2017 nanti, kala mereka bersua Manchester United di Super Panyol dan Barcelona dalam ajang Piala Super Spanyol. Saat itu sudah bukan menjadi ajang pramusim lagi, melainkan tirai menuju kompetisi yang sebenarnya di musim 2017/2018.
Komentar