Radja Nainggolan, gelandang AS Roma, punya rasa benci yang sangat besar pada raksasa Italia, Juventus. Sejak di Cagliari, gelandang asal Belgia tersebut sangat ingin mengalahkan Juventus. Bahkan, kebenciannya itu masih terawat hingga kini, yang ia tunjukkan ketika Roma menjalani tur pramusim di Amerika Serikat.
Hal itu ia tunjukkan kala menjalani tur pramusim bersama AS Roma ke Amerika Serikat. Di AS, Roma dan Juventus bertemu dalam ajang International Champions Cup 2017, dengan skor akhir 1-1 mewarnai pertandingan mereka di Negeri Paman Sam tersebut.
Kejadian unik pun terjadi ketika Giallorossi menjalani sesi latihan di AS, tepatnya di wilayah Boston. Ketika itu, ada salah seorang suporter Juventus yang meminta pemain timnas Belgia tersebut menandatangani jersey Juventus. Tapi Radja menolak dengan halus, disertai dengan senyuman, bahwa ia tidak mau menandatangani jersey Juve tersebut.
https://twitter.com/IFTVofficial/status/892768368394162176
Di dalam video yang diunggah Italian Football TV tersebut, terdengar bahwa sang suporter berusaha begitu keras agar Radja mau menandatangani jersey Juve tersebut. Radja pun membalas bahwa itu jersey yang salah, dan ia tidak mau menandatangani jersey tersebut.
"Saya tidak bisa menandatangani itu (jersey Juve). Jika mau, Juve sedang berlatih di tempat lain," begitu ungkap Radja.
Dari jawaban tersebut, tampak bahwa masih ada kebencian atau ketidaksukaan Radja Nainggolan kepada Juventus. Meski tidak diungkapkan secara gamblang, Radja masih merawat rasa benci dan tidak sukanya itu kepada Juve, dengan tidak mau menandatangani jersey Juventus tersebut.
Kebencian Radja pada Juventus memang bukan rahasia lagi. Ia adalah salah satu pemain yang secara jelas menyatakan kebenciannya. Dan itu sudah terjadi beberapa tahun ke belakang, bukan hanya kali ini saja.
Juventus sebenarnya sempat menyatakan ketertarikan mereka untuk memboyong Radja saat ia masih membela Cagliari. Namun setelah lewat beberapa pertimbangan, akhirnya Radja pun memilih AS Roma, dan semakin berkembang di sana, termasuk rasa bencinya terhadap Juve. Saat pindah ke AS Roma pada Januari 2014 silam, ia menyebut bahwa ia tidak sudi membela Juventus dan punya motivasi tersendiri untuk mengalahkan Juventus.
"Saya tidak tahu kenapa ini terjadi, tapi itu sudah terlanjur. Juventus adalah klub yang sangat ingin saya kalahkan dan dalam hal apapun, Anda tidak akan pernah melihat saya mengenakan seragam Juventus," ungkapnya seperti dikutip Football-Italia.
Selain pernah mengutarakan sumpahnya untuk tidak pernah membela Juventus, ia juga pernah mengutarakan bahwa ia tidak suka dengan cara Juventus meraih kemenangan. Ia menyebut Juventus kerap mendapatkan kemenangan dengan cara yang tidak lazim, yaitu lewat tendangan bebas dan tendangan penalti.
"Saya salah satu orang yang menentang Juve. Saya selalu membenci Juve. Saat bermain bersama Cagliari, saya memberikan segalanya untuk mengalahkan Juve. Di Juventus Stadium, saya selalu bermain imbang melawan Juve saat bersama Cagliari.”
"Mereka memenangkan scudetto melawan kami ketika kami berada di Trieste. Saya benci Juventus karena mereka selalu menang dengan penalti atau tendangan bebas,” ujar Radja.
Dari petikan-petikan ucapannya di atas, tampak jelas kebencian Radja Nainggolan kepada Juve yang mungkin sudah ada sejak ia masih membela Cagliari. Segala kesuksesan yang diraih Juve di sepakbola Italia, baik itu berupa gelar Scudetto maupun gelar Coppa Italia, telah membuat banyak klub di Italia membenci Juve. Radja Nainggolan termasuk di dalamnya.
Komentar