Mengarungi putaran kedua Liga 1 Indonesia 2017 pembenahan terus dilakukan Persib Bandung, salah satunya menambah pemain di sektor depan. Pada Selasa (8/8) di Graha Persib, JL Sulanjana, Kota Bandung, Persib resmi memperkenalkan Ezechiel N`Douassel sebagai juru gedorbaru mereka di putaran kedua Liga 1 Indonesia 2017.
Kehadiran N`Douassel tak dimungkiri karena keluhan minimnya stok penyerang yang kemudian dianggap sebagai salah satu faktor prestasi Maung Bandung anjlok di putaran pertama. Ironis bagi Persib yang menjuarai Indonesian Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015, saat ini mereka justru berada di posisi 15 klasemen sementara Liga 1.
Pada awal musim, Persib sebenarnya memiliki sosok Sergio van Dijk yang dikenal tajam di kotak penalti lawan. Tapi penyerang naturalisasi asal Belanda itu lebih banyak berkutat dengan cedera. Terakhir, Sergio dikabarkan pulang ke Belanda untuk memulihkan cedera ligamen lutut yang dialaminya. Selain Sergio ada pula sosok Carlton Cole, namun Persib menganggap bahwa permainan Cole berada di luar ekspektasi hingga kontraknya diputus pada pertengahan musim ini.
Kedatangan N`Douassel kemudian membuncahkan harapan dari berbagai pihak mulai dari manajemen, jajaran pelatih hingga suporter, agar ia bisa mengangkat performa Persib di putaran kedua. Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Zainuri Hasyim mengungkapkan bahwa kehadiran N`Douassel juga harus bisa diterima dengan baik oleh semua pemain, agar kekompakan yang ada di tim semakin terjalin erat setelah kedatangan penyerang asal Chad itu.
"Tidak mudah bagi kami mencari striker baru ini. Kami membutuhkan waktu panjang, semua adalah usaha dari manajemen agar performa tim ini pada putaran dua bisa sesuai harapan. Saya harap para pemain yang lain bisa menerima dengan baik. Lalu, bisa bekerjasama dengan baik dengan dia. Karena sepakbola permainan kolektivitas, jadi saya minta kekompakan di jaga dengan bail. Saya harap putaran dua kami bisa semakin solid," katanya di sela-sela perkenalan N`Douassel.
Sosok N`Douassel mungkin masih terdengar asing di telinga publik sepakbola Indonesia. Maklum, karena ini merupakan pengalaman pertamanya mentas di sepakbola Indonesia. Meski begitu, melihat rekam jejaknya, penyerang berusia 29 tahun itu punya pengalaman bermain di tiga benua berbeda (Eropa, Asia, dan Afrika).
Memulai karier bersama Tourbillon FC di kompetisi sepakbola Chad pada musim 2006/2007, ia melakoni 31 pertandingan dengan torehan lima gol. Dalam rentang waktu 2007 hingga 2011 atau setelah ia hengkang daru Tourbilion, kariernya banyak dihabiskan di Aljazair bersama MC Oran dan USM Bilda, kemudian pada tahun 2011 di Tunisia bersama Club Africain.
Memahami Kebutuhan Persib Bandung
Setelahnya, tantangan yang lebih besar ia ambil setelah menerima pinangan kesebelasan asal Rusia, Terek Grozny pada musim 2011/2012. Meski mendapat kontrak selama dua musim, namun ia hanya semusim saja tampil di Liga Primer Rusia dengan catatan 16 penampilan dan tujuh gol.
Ia kemudian pindah ke Konyaspor, kesebelasan asal Turki dengan status pemain pinjaman. Tidak banyak yang bisa ia lakukan, karena pada akhirnya ia terdepak juga pada tahun 2014 dan memilih kembali ke Tunisia bersama Club African. Di sana, ia kembali menemukan permainan terbaiknya, hingga Paris FC meminjamnya pada tahun 2014.
Namun hanya semusim ia berkarier di Prancis hingga akhirnya ia kembali ke Tunisia. Terhitung hingga tahun 2016 ia banyak menghabiskan karier di Tunisia, selain Club Africian, N`Douassel juga pernah memperkuat CS Sfaxien di Tunisia. Kemudian, ia mencoba peruntungan untuk bermain di Liga Israel. Dari Kiryat Shmona hingga Apeol Tel Aviv pernah di belanya.
Selain itu N`Douassel juga tercatat sebagai penggawa timnas Chad. Sejak tahun 2005, sudah 35 caps ia lakoni dengan torehan tujuh gol. Kini, N`Douassel mencoba peruntungan di sepakbola Indonesia yang jelas-jelas asing baginya. Tapi, ia optimistis bisa cepat beradaptasi dengan para pemain Persib. Pengalamannya berani bersama beberapa kesebelasan Asia dan Afrika turut mendukung faktor percepatan aklimatisasi cuaca di Indonesia.
“Untuk putaran kedua. Saya sudah tahu apa yang dibutuhkan Persib. Secara fisik saya sudah sangat siap untuk bermain bersama Persib. Sementara untuk adaptasi, saya orang Afrika dan pernah main juga di Asia. Menurut saya tidak akan memakan waktu lama. Begitu pula dengan proses aklimatisasi, karena cuaca hampir sama. Jadi saya hanya tinggal adaptasi dengan teman-teman saja,” terangnya.
Ada ambisi besar yang dicanangkan N`Douassel yaitu keinginan untuk membawa Maung Bandung merangkak naik ke posisi papan atas. Tak tanggung-tanggung, ia menargetkan Persib finis di urutan tiga atau bahkan dua. Soal target gol, N`Douassel tampak lebih realistis. Ia enggan menyebut jumlah gol yang ingin ditorehkan bersama Persib. Ia sadar, untuk bisa mencetak gol tidak hanya ditunjang dengan kemampuan pribadinya saja, namun butuh sorongan dari rekan se tim juga.
“Saya punya kelebihan di dua kaki saya. Saya bisa lari kencang dan saya punya tendangan yang cukup bagus. Saya berharap di sini saya bisa memberikan yang terbaik untuk Persib. Saya ingin bawa tim ini finis di posisi tiga atau bahkan dua. Kalau urusan gol, saya tidak bisa bicara banyak dulu, karena itu tergantung dari teman-teman di tim juga. Tapi, saya akan berusaha semaksimal mungkin membuat suporter senang,” ujarnya.
N`Douassel dan Kiprah Penyerang Asal Afrika di Persib Bandung
Merunut perjalanan Persib di kompetisi sepakbola Indonesia, mereka terbilang sebagai salah satu kesebelasan yang gemar menggunakan jasa pemain asing asal Afrika. Hampir semua lini Maung Bandung pernah dihuni pemain asal Benua Hitam itu, tak terkecuali sektor penyerang. Sekitar kurang lebih enam penyerang asal Afrika pernah berkostum Persib, sebelum N`Douassel tiba.
Kepercayaan Persib untuk menggunakan jasa pemain asing dimulai pada tahun 2005 saat Ikene Ikenwa merapat. Penyerang asal Nigeria itu terbilang subur, hanya saja ketajamannya tak berpengaruh di laga tandang. Dari koleksi 13 gol yang dicetaknya selama berseragam Persib, semua ia cetak di Stadion Siliwangi.
Satu tahun kemudian, datanglah penyerang asal Maroko, Redouane Barkoui. Ia langsung menjadi idola Bobotoh setelah mencetak gol perdananya di laga debut melawan Arema di Stadion Siliwangi. Seusai mencetak gol, Barkoui membuka bajunya dan berlari ke arah tribun penonton untuk merayakan gol tersebut bersama Bobotoh (sebutan pendukung Persib).
Kurang lebih selama satu musim setengah berkostum Persib, 15 gol berhasil dicetaknya dari 35 penampilan. Kesuksesan Barkoui tak mampu disamai oleh Brahima Traore. Datang pada musim 2006/2007, penyerang Burkina Faso itu gagal memenuhi ekspektasi. Pada akhir musim ia kemudian didepak.
Kemudian pada musim berikutnya, Persib memboyong Cristian Bekamenga dari Negeri Sembilan FA. Saat datang ke Persib ia berstatus sebagai penggawa timnas U-23 Kamerun. Bisa dibilang Bekamenga merupakan pembelian potensial Persib. Benar saja, Bekamenga mampu menunjukkan penampilan yang memukau. Ia menjadi predator yang ditakuti di sepakbola Indonesia pada tahun 2007/2008. Kebersamaan Persib bersama Bekamenga berakhir setelah sang pemain pergi pada pertengahan musim tersebut.
Setelah Bekamenga, tidak ada penyerang asal Afrika lagi yang penampilannya memuaskan. Dari Moses Sakyi hingga Djibril Coulibaly, keduanya menunjukkan performa yang tak sesuai harapan. Coulibaly memang menjadi bagian skuat juara Persib di tahun 2014, namun kontribusinya terbilang minim. Bahkan pada babak 8 besar hingga final di Palembang, ia justru diparkir Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih Persib kala itu.
Kalau melihat daftar penyerang asal Afrika yang pernah berkostum Persib, terlihat bahwa hanya segelintir saja yang mampu menuai kesuksesan. Jelas, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi N`Douassel yang menjadi penyerang asal Afrika ke-7 yang mengadu nasib bersama Maung Bandung.
Menarik tentunya untuk segera menyaksikan bagaimana kiprah N`Douassel bersama Persib di Liga 1. Ia sendiri kabarnya akan langsung diboyong ke Malang untuk tampil di laga melawan Arema FC. “Ya, saya siap untuk main melawan Arema. Kondisi saya sangat baik, kemarin dokter juga sudah periksa saya dan saya dinyatakan siap tampil,” tegasnya.
Komentar