Dibanding dua musim sebelumnya, pencapaian Liverpool di Liga Primer Inggris musim lalu terbilang sebagai yang terbaik. Mereka berhasil mengakhiri kompetisi dengan menduduki posisi empat besar di klasemen akhir. Dalam delapan tahun terakhir, itu merupakan keberhasilan kedua mereka menembus empat besar. Secara tidak langsung, pencapaian tersebut juga mengembalikan status mereka sebagai kesebelasan papan atas Inggris.
Bonus bagi keberhasilan Liverpool menembus empat besar adalah berkesempatan untuk mencicipi kembali panasnya persaingan di kompetisi Eropa pada musim ini. Bila berhasil melewati babak kualifikasi, mereka akan lolos ke putaran final Liga Champions. Tapi kalau gagal, mereka tetap menggenggam tiket otomatis tampil di Liga Europa.
Selain menjadi momentum yang paling dinanti, keberhasilan Liverpool kembali mentas di kompetisi Eropa akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka di musim 2017/2018 ini. Sebab, The Reds akan menghadapi jumlah pertandingan yang jauh lebih banyak dari musim sebelumnya. Berat memang, tapi ada ambisi besar dari Liverpool untuk bisa berbicara lebih banyak di kompetisi Eropa, juga tentunya kompetisi domestik.
“Saya tidak akan katakan kami telah sepenuhnya masuk ke Liga Champions karena masih ada kualifikasi yang harus dijalani dan kami menantikannya. Liga Champions adalah kompetisi fantastis dan saya pikir Liverpool dalam 10 tahun terakhir bukan menjadi bagian yang terlalu sering bermain di dalamnya,” kata Klopp seperti dilansir dari halaman resmi klub pada akhir Mei lalu.
“Kami harus melakukan segalanya untuk mengubah ini, kami harus membuat langkah demi langkah untuk selalu bermain di antara tim-tim terbaik karena kami adalah salah satunya,” sambungnya.
Satu hal yang sepertinya bisa menyelamatkan nasib Liverpool di tengah semakin padatnya jumlah pertandingan mereka musim ini tentunya kedalaman skuat yang mumpuni. Klopp sadar dengan hal tersebut, sehingga pada jendela transfer musim panas ini mereka bergerak cukup aktif untuk mendatangkan pemain baru. Namun hingga saat ini, baru Mohamed Salah, Dominic Solanke, dan Andrew Robertson yang berhasil diboyong Liverpool.
Tak dimungkiri, dalam upaya mereka mempertebal lini pada musim ini mendapat hambatan yang cukup berarti karena beberapa pemain tampaknya lepas dari bidikan. Ada Virgil van Dijk yang coba mereka goda, namun usaha yang dilakukan justru mendapat respon kurang menyenangkan dari Southampton, sebagai klub asal Van Dijk. The Saints yang berang bahkan mengancam melaporkan Liverpool karena dianggap telah mendekati pemainnya secara illegal.
Nasib yang tak berbeda jauh dialami mereka saat melakukan pendekatan kepada Naby Keita, yang lagi-lagi mendapat tentangan dari klub asal sang pemain, RB Leipzig. Klub asal Jerman itu menegaskan bahwa Keita tidak dijual, yang secara otomatis menolak tawaran 66 juta paun yang diajukan Liverpool kepada mereka untuk Keita.
Tapi harapan untuk menggaet pemain baru (bila masih perlu) belum sepenuhnya usai. Sebab jendela transfer musim panas ini masih menyisakan sekitar tiga minggu lagi sebelum resmi ditutup pada 31 Agustus mendatang. Jadi masih banyak waktu bagi The Reds untuk menambah pemain baru menghadapi musim 2017/2018.
Tantangan Lini Pertahanan
Meski ada beberapa permasalahan yang mereka alami dalam urusan perburuan pemain di bursa transfer di musim panas ini. Namun Liverpool telah membuktikan diri sebagai kesebelasan penantang juara paling potensial di kompetisi musim ini. Merujuk pada hasil yang diraih pada ajang pra musim Liverpool tampil cukup mengesankan dengan hanya satu kekalahan yang mereka alami dalam sembilan pertandingan yang dilakoni pada masa pra musim.
Satu kekalahan yang dialami pun dialami melalui drama adu penalti melawan Atletico Madrid di ajang Audi Cup. Namun selebihnya berhasil mereka lalui dengan kemenangan dan hanya sekali imbang. Hasil impresif yang mereka jalani di ajang pra musim pun membuahkan satu gelar juara pada ajang Asian Premier League 2017 di Hong Kong.
Namun satu hal yang masih menjadi tantangan Liverpool pada musim ini adalah lini pertahanan. Pada masa pra musim dari sembilan laga uji coba mereka hanya kebobolan empat gol. Cukup baik, tapi belum menjadi jaminan kalau lini pertahanan mereka sudah mulai membaik.
Pada musim lalu, Liverpool kerap kesulitan menghadapi tim yang tampil bertahan yang kemudian melakukan serangan balik cepat. Selain itu, antisipasi dalam mementahkan peluang lawan melalui bola mati juga menjadi hal yang tampaknya masih menjadi fokus perbaikan Klopp.
"Tantangan terbesar kami adalah menjadi lebih kuat secara defensif sebagai tim, untuk lebih terkonsentrasi, lebih Fokus dalam situasi berbahaya. Kami tahu apa masalahnya,” katanya seperti dikutip dari The Guardian.
Melihat komposisi pemain belakang Liverpool saat ini, tampaknya tidak akan terlalu banyak perubahan di sektor bek tengah. Nama-nama seperti Ragnar Klavan, Dejan Lovren, Joel Matip, atau bahkan Joe Gomez masih akan menjadi andalan di sektor tersebut. Kalau melihat runutan komposisi pemain di sektor bek tengah, Klopp sepertinya masih mencari komposisi yang tepat mengingat keempat pemain tersebut kerap dipasangkan secara bergantian.
Disektor bek sayap, penambahan terjadi setelah kehadiran Andrew Robertson. Perannya dipercaya akan membuat area pertahanan kiri Liverpool semakin baik. Tak hanya itu, performa Alberto Moreno yang menanjak di pra musim sedikit banyaknya membuat Klopp lebih merasa tenang, karena James Milner yang pada musim lalu kerap ditempatkan di sektor tersebut bisa kembali menjalankan tugasnya di sektor tengah.
Sementara di bek sayap kanan, Nathaniel Clyne masih bisa diandalkan mengingat penampilan lugas yang ditunjukkannya pada musim lalu. Sebagai pelapis Clyne, Liverpool memiliki dua pemain muda potensial dalam diri John Flanagan dan Trent Alexander-Arnold yang tampil bagus selama pra musim untuk menggantikan Clyne yang mengalami cedera.
Lini Serang yang Semakin Menakutkan
Ketika lini pertahanan mendapat tantangan di musim ini, lini serang Liverpool tampaknya akan lebih menakutkan. Kehadiran Mohamed Salah membuat sektor sayap Liverpool dipercaya semakin agresif. Pada masa pra musim, pemain yang dibeli dari AS Roma itu tampil mengesankan.
Pemain asal Mesir itu kerap mengisi pos kanan penyerangan The Reds, ia mampu menutup peran mane yang sebagian besar waktunya di pra musim dengan pemulihan cedera. Tapi, ketika Mane sudah pulih, kemungkinannya Salah bisa di geser ke kiri dan Mane tetap berada di sektor kanan. Hal tersebut membuat Salah dan Mane memiliki prospek potensial dalam meneror pertahanan dari berbagai sudut.
Tentunya Klopp akan merasa senang kalau sistem ini bisa berjalan baik di musim ini. Sebab, Phillippe Coutinho memiliki kesempatan untuk berkreasi di lini tengah. Tapi Liverpool dihadapkan pada tantangan besar untuk memagari Coutinho dari godaan Barcelona. Pada awal pekan ini, salah satu media Spanyol mengabarkan bahwa Liverpool dan Barcelona telah mencapai kesepakatan untuk Coutinho.
Bahkan Metro mengabarkan bahwa kedua kubu sudah merampungkan kesepakatan pada Sabtu (5/8) lalu. “Liverpool diyakini telah sepakat dengan Barcelona pada hari Sabtu saat pemain asal Brazil itu absen dari tim yang bermain melawan Atletico Bilbao di Dublin,” tulis Metro kala itu. Bahkan, salah satu reporter BT Sport, Andy May mengaku mendapat email dari kubu Barcelona yang mengindikasikan bahwa Coutinho akan diperkenalkan sebagai pemain anyar Barcelona pada Jumat ini.
https://twitter.com/andymay/status/895208485427826688
Kembali hal tersebut terpatahkan setelah kabar terbaru menyebutkan bahwa Liverpool telah menolak tawaran 90 juta paun Barcelona untuk Coutinho. Dilaporkan BBC, itu merupakan penolakan kedua yang dilakukan Liverpool, setelah sebelumnya mereka juga menolak tawaran pertama pertama Barcelona sebesar 76.8 juta paun.
Kalau memang benar Liverpool menolak tawaran Barcelona untuk Coutinho, maka segala spekulasi transfer yang berkembang akhir-akhir ini telah terpatahkan. Tapi jendela transfer musim panas masih menyisakan waktu sekitar tiga minggu lagi sebelum ditutup. Masih banyak hal bisa terjadi, tapi sejalan dengan keinginan Klopp, para pendukung Liverpool juga berharap agar Coutinho tetap bertahan, karena ia adalah pemain penting Liverpool.
Bila Coutinho berhasil dipertahankan, maka lini serang Liverpool akan semakin menakutkan. Apalagi, mereka masih memiliki senjata rahasia seperti Daniel Sturridge, Divock Origi, dan Danny Ings yang bisa menjadi pelapis Roberto Firmino yang kerap diandalkan sebagai juru gedor utama. Satu nama yang tak bisa dilepaskan tentunya adalah Dominic Solanke yang pada asa pra musim juga menunjukkan penampilan menjanjikan setelah konsisten mencetak gol bagi Liverpool.
Berikut adalah prediksi starting XI Liverpool untuk musim 2017/2018
Foto: Liverpoolfc.com
Komentar