Pada gameweek (pekan pertandingan, selanjutnya disingkat GW) pertama ini, kami memilih 2 gelandang premium yang bermain tandang dan 2 gelandang dengan harga menengah yang bermain kandang. Dua diantara mereka adalah gelandang yg di posisi kan sebagai penyerang. Data sejarah yang kami pakai adalah mengacu pada data musim 16/17 dan pantauan pra-musim.
Sebelumnya, kami sudah menyusun daftar belanja untuk posisi gelandang. Dari daftar tersebut, ada beberapa nama yang cukup potensial untuk GW1 di akhir pekan ini.
Pertama, kita bisa memilih gelandang Chelsea. Chelsea akan bermain Stamford Bridge. Sang juara bertahan yang memenangkan 9 dari 11 laga pembuka sejak 2007, akan menjamu Burnley yang musim lalu hanya meraih 7 poin tandang dari hasil sekali menang dan 4 kali seri. Sebuah jadwal menarik, apalagi ditambah fakta-fakta bahwa musim lalu Chelsea 17 kali menang di kandang, serta selalu mencetak lebih dari 3 gol di 4 laga kandang terakhir, membuat setidaknya seorang gelandang The Blues masuk dalam daftar gelandang unggulan GW1.
Karena Eden Hazard (Chelsea, £10.5) sedang cedera, maka kita bisa memilih antara Willian (Chelsea, £7.0) atau Cesc Fabregas (Chelsea, £7.0). Fakta bahwa Burnley berada pada peringkat kedua terbanyak menderita tembakan dari situasi bola mati (180) pada musim lalu, juga memperkuat alasan kami mempertimbangkan kedua deputi Hazard itu. Keduanya berbagi tugas untuk mengambil tendangan pojok dan tendangan bebas tidak langsung, Fabregas mewakili Hazard menembak penalti (walau mungkin Alvaro Morata atau Thiabaut Courtois bisa menggantikan tempatnya), sementara Willian musim lalu membuat 2 gol dari tendangan bebas langsung.
Walau tidak berbeda jauh, namun dari tabel penampilan kandang di atas, ada dua hal yang membedakan Fabregas dan Willian. Willian dapat diandalkan sebagai pengambil direct free kick, sementara 11 dari 15 asis Fabregas diciptakan saat di kandang. Hal ini lah yang membuat kami cenderung memilih Fabregas daripada Willian.
Lebih jauh lagi, di artikel ini juga kami sebutkan bahwa Fabregas membuat 5 gol dan 15 asis dalam 1.327 menit di seluruh laga musim 2016/17, yang artinya 66,4 menit per gol-asis, tertinggi dari seluruh pemain Liga Primer. Mantan pemain Arsenal ini juga lebih berpeluang bermain waktu penuh ketimbang Willian yang beberapa kali diganti sebelum waktu penuh, baik di pra-musim maupun pekan lalu di Community Shield.
Berikutnya, ada Kevin De Bruyne (Man City, £10.0) yang mencetak 21 asis dan 6 gol musim lalu. Catatan ini berpeluang dilampaui musim ini, dimulai dari GW1 ketika bertandang ke Brighton & Hove Albion. Jangan terjebak dengan namanya, lawan Man City nanti tetap satu kesebelasan, bukan dua kesebelasan.
Seperti yang telah kami ulas di artikel “Analisis dan Daftar Belanja Gelandang FPL 2017/18”, secara taktikal, “sang raja asis” akan mempunyai kebebasan lebih untuk menjadi kreator serangan dan melepas umpan-umpan beracun dari depan kotak penalti. Termasuk pada situasi bola mati, karena De Bruyne tetap dipercaya Pep Guardiola musim ini menjadi pengambil utama tendangan bebas (langsung dan tidak langsung) serta tendangan sudut. Kebuasan De Bruyne terlihat setidaknya pada laga pra-musim melawan Real Madrid, di mana De Bruyne membuat 3 asis dan beberapa tembakan serta peluang berbahaya. Total De Bruyne mencetak 5 asis dalam 3 laga pra-musim terakhir City.
Brighton sendiri adalah kesebelasan dengan pertahanan terbaik di Championship musim lalu. Namun, Manchester City tentu saja jauh di atas level kesebelasan Championship, dan kami bertiga sepakat bahwa kadang kita harus percaya insting sebagai manajer FPL, bahwa KDB akan membayar kepercayaan kami.
Sedikit kembali ke musim lalu, Liverpool yang selalu menang di 4 laga tandang terakhir di Liga Primer mungkin berjodoh dengan catatan Watford yang selalu kalah di 6 laga terakhir. Dalam rentang waktu itu, Watford kebobolan 16 gol (terbanyak) dan tidak pernah mencatatkan nirbobol. Watford juga menjadi salah satu kesebelasan semenjana yang musim lalu mengalahkan Liverpool, 3-0 di Vicarage Road. Tapi ada satu pemain yang waktu itu belum ada di Liverpool, yakni Mohamed Salah (Liverpool, £9.0).
Bekal 15 gol dan 11 asis di Serie A membuat Salah jadi perjudian yang menyenangkan di GW1, untuk menjadi faktor penentu dalam laga ini. Empat golnya di pra-musim bersama Liverpool seakan memberi sinyal bahwa ia akan memperbaiki mimpi buruknya bersama Chelsea, hanya mencetak 2 gol dan 1 asis sampai paruh musim 2013/14. Berhadapan dengan pasukan Marco Silva, yang juga sempat mengalahkan Liverpool bersama Hull City, Salah akan membuktikan apakah kami salah menghabiskan 9.0 untuk merekrut Salah.
Slot terakhir di engine room adalah Wilfried Zaha (Crystal Palace, £7.0), gelandang terpopuler ketiga dengan kepemilikan 24.5%, di bawah De Bruyne dan Bamidele Alli. Di kalangan gelandang berbanderol £7.0, Zaha bersama Wijnaldum mempunyai nilai tertinggi (149) berkat 7 gol dan 11 asisnya. Peluang melampaui catatan musim terbaiknya di Liga Primer muncul bersama manajer barunya. Frank de Boer menerapkan formasi 3-4-3 dengan Zaha diplot menjadi penyerang kiri dalam trisulanya. Sebagai pemain gelandang yang diposisikan menyerang, hal ini akan mengurangi tanggung jawab bertahan dari segi taktik, tentu saja memperbanyak peluang meraih poin dari kacamata FPL, baik saat membuat gol maupun asis, seperti yang sudah dilakukan Zaha sepanjang pra musim. Huddersfield yang musim lalu hanya mencatat 6 nirbobol saat bertandang bisa jadi tempat Zaha membuka keran gol dan asisnya di musim ini.
***
Berikut rekapitulasi artikel tim unggulan dari PanditFootball untuk GW1:
Masih ada juga kesempatan untuk memenangkan hadiah dengan mengikuti Liga FPL PanditFootball.com klik di sini
Salam Panah Hijau!
Harga pemain dan angka kepemilikan akurat per 10 Agustus 2017.
Komentar