Perombakan dilakukan Persija Jakarta di putaran kedua Liga 1 Indonesia 2017. Beberapa pemain anyar seperti Michael Orah dan Fitra Ridwan berhasil diboyong. Satu nama pemain anyar Persija yang tak luput dari perhatian tentunya adalah Reinaldo Elias da Costa. Kehadiran Reinaldo tentu diharapkan memunculkan perubahan di lini serang Macan Kemayoran di putaran akhir kompetisi sepakbola Indonesia ini.
Kronologis kehadiran Reinaldo dalam skuat Persija terjadi setelah "Macan Kemayoran" mendepak Luiz Junior. Reinaldo juga sebenarnya bernasib tak kalah nahas dengan Luiz, penyerang asal Brasil berpaspor Australia itu juga sebelumnya didepak dari skuat PSM Makassar.
Entah apa yang membuat "Juku Eja" mencoret nama Reinaldo dari daftar skuatnya di putaran kedua ini. Menyangkut kualitas, Reinaldo sebenarnya punya kontribusi yang sangat bagus untuk membawa PSM bercokol di papan atas pada tabel klasemen sementara Liga 1. Selain itu, penyerang berusia 33 tahun ini juga tergolong sebagai salah satu penyerang yang tajam di kompetisi sejauh ini. Tercatat, sembilan gol sudah dikemas selama separuh musim membela PSM.
Tapi apapun nasib yang dialami Reinaldo saat berkostum PSM tak lagi penting, karena kini ia sudah menemukan pelabuhan anyar di tim ibu kota. Kehadiran Reinaldo jelas sangat diharapkan mampu menambah daya gedor Persija di putaran kedua ini. Maklum, selama putaran pertama, Persija hanya mencatatkan 18 gol dari 17 pertandingan.
Jumlah gol yang ditorehkan "Macan Kemayoran" selama putaran pertama ini bisa dibilang sedikit bila dibandingkan dengan tim-tim penghuni papan atas lainnya seperti Persipura Jayapura, Bali United, Bhayangkara FC, hingga Madura United sebagai kesebelasan pemuncak klasemen sementara kompetisi. Melihat jumlah gol yang diraih Persija, rata-rata dalam setiap pertandingan mereka hanya mampu mencetak satu gol.
Tercatat dari 17 laga di putaran pertama, hanya pada empat pertandingan saja mereka berhasil mencetak lebih dari satu gol. Masing-masing saat mengalahkan Persiba Balikpapan 2-0 di pekan pertama, kemudian saat menumbangkan Arema FC 2-0 di pekan ke-8, PS TNI dengan skor 2-0 di pekan ke-9, dan membantai Perseru Serui tiga gol tanpa balas di pekan ke-10. Selebihnya siklus mencetak satu gol per pertandingan kembali dialami Persija hingga putaran pertama berakhir.
Satu hal yang cukup mengejutkan tentunya, mengingat Persija memiliki beberapa penyerang berkemampuan mumpuni dalam diri Bambang Pamungkas, Luiz Junior, dan Bruno Lopes. Hingga akhirnya tim pelatih yang dipimpin Stefano Cugura Teco sebagai pelatih kepala pun melakukan evaluasi, dan akhirnya sosok Luiz Junior pun dilepas yang kemudian digantikan oleh Reinaldo.
Namun pertanyaannya adalah, apakah Reinaldo memang solusi bagi Persija untuk meningkatkan produktivitas pada putaran kedua nanti? Mungkin saja benar, karena tipikal Reinaldo dan Luiz Junior cukup berbeda. Reinaldo adalah penyerang yang memiliki karakter sebagai poacher, yang umumnya lebih sering berkeliaran di kotak penalti lawan, dan punya insting ‘membunuh’ yang sangat baik untuk mengonversi peluang menjadi gol. sementara Luiz Junior cenderung berkarakter sebagai penyerang yang biasa turun menjemput bola.
Bisa dibilang, Reinaldo adalah sosok finisher andal di dalam kotak penalti lawan. Dengan posturnya yang jangkung, penggawa Borneo FC di turnamen pra-musim Piala Presiden 2017 itu bisa mengonversi umpan-umpan silang dari sektor sayap melalui sundulan kepala atau bahkan tendangannya. Berbeda tentunya dengan Luiz Junior yang lebih banyak berlari untuk menjemput bola dari area luar kotak penalti.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan gaya Luiz Junior, namun karakter tersebut sudah dimiliki oleh penyerang Persija lainnya, Bruno Lopes. Sehingga opsi mendatangkan Reinaldo dianggap tepat oleh Teco sebagai tandem Bruno Lopes di depan. Satu hal lain, dengan tingginya yang di atas rata-rata, Reinaldo juga bisa diandalkan sebagai penyerang pemantul, sehingga memungkinkan bola yang ditahan Reinaldo bisa dieksekusi oleh Lopes untuk menjadi gol.
“Dia (Reinaldo) lebih kuat, dia lebih target di depan, dan kita memang butuh pemain yang biasa beroperasi di area penalti untuk finishing. Kalau Luiz dia style-nya lebih sering lari kanan dan lari kiri. Kami ingin berubah, kami mau pemain yang biasa diam di area penalti untuk cetak gol,” kata Teco.
Pindah ke Persija, tentu belum ada jaminan bagi Reinaldo bisa bersinar seperti saat ia memperkuat PSM. Saat bermain bersama "Pasukan Ramang", mantan penggawa Brisbane Roar itu punya banyak suplai bola dari lini tengah yang biasa dilepaskan Willem Jan Pluim sebagai playmaker. Selain itu, bola silang dari Muhammad Rahmat dan Ridwan Tawainella di sektor sayap sering memudahkan Reinaldo bisa mencetak gol.
Teco mengungkapkan bahwa kondisinya memang berbeda di Persija. Namun optimisme tetap ia pancarkan kepada Reinaldo agar bisa menjadi lumbung gol "Macan Kemayoran", mengingat Persija juga punya pemain-pemain bagus seperti Ramdani Lestaluhu, Rohit Chand, Bruno Lopes, Ambrizal Umanailo, hingga Ismed Sofyan yang bisa memberi suplai bola kepada Reinaldo yang menggantung di kotak penalti.
“Di sana (PSM) mereka punya pemain kualitas bagus, bukan hanya Pluim saja. Ada Rahmat juga, ada Ferdinand, ada Tibo, dan beberapa nama pemain yang bagus. Tapi, dia datang ke Persija sekarang dan dia harus bisa membuktikan kualitasnya. Kami minta dia untuk cetak banyak gol bagi kami, bukan main cantik atau apa. Untuk jumlah gol, silahkan tanya Reinaldo saja targetnya berapa, karena dia yang main di sini,” tegasnya.
Sementara Reinaldo mengungkapkan bahwa ia punya motivasi besar untuk memberikan yang terbaik bagi Persija, tim yang dibelanya kini. Tugasnya sebagai penyerang adalah mencetak gol, dan ia mengaku siap untuk menjalankan tugasnya itu dengan baik, demi keberhasilan tim.
“Saya ingin membuktikan kualitas saya di hadapan suporter. Saya ingin cetak gol dan memberikan kemenangan bagi Persija. Saya ingin tampil di pertandingan melawan Persiba, saya juga ingin di penampilan perdana nanti (melawan Persiba Balikpapan), Persija mendulang kemenangan,” katanya.
Soal adaptasi, Reinaldo mengaku tidak memiliki banyak kendala. Sebab di Persija ada dua pemain Brasil lainnya yang membantunya untuk beradaptasi dengan permainan tim juga mengenal karakter masing-masing pemain, yaitu Willian Pacheco dan Bruno Lopes.
“Saya tidak memiliki masalah berarti dalam hal adaptasi. Saya bisa langsung akrab dengan beberapa pemain. Ditambah lagi, ada beberapa pemain Brasil di sini yang memudahkan saya untuk mengenal masing-masing karakter pemain. Jadi, bukan masalah besar untuk cepat menyatu dengan tim ini,” tegasnya.
Komentar