Indonesia akan turun dalam ajang SEA Games 2017 yang mulai dihelat pada pertengahan Agustus 2017 mendatang. Salah satu cabang yang diikuti oleh Indonesia adalah cabang sepakbola pria. Dalam cabang ini, Indonesia akan menghadapi salah satu lawan yang juga merupakan tim kuat Asia Tenggara, yaitu Vietnam.
Dalam ajang SEA Games 2017, setiap tim yang ikut dalam cabang olahraga sepakbola pria diharuskan untuk menyertakan skuat U22. Ini berarti setiap kesebelasan yang ikut dalam ajang ini harus menyertakan para pemain mereka yang berusia di bawah 22 tahun. Aturan ini pun berlaku untuk timnas Vietnam, yang dalam ajang ini berada satu grup dengan timnas Indonesia.
Vietnam berada satu grup dengan Indonesia di grup B dalam ajang SEA Games 2017, bersama dengan Thailand, Kamboja, Timor Leste, dan Filipina. Kesebelasan yang juga menjadi lawan Indonesia dalam semifinal Piala AFF 2016 ini akan menjadi salah satu lawan kuat Indonesia dalam ajang SEA Games, mengingat torehan yang mereka capai serta gaya permainan yang mereka tunjukkan.
Kecepatan dan stamina yang menjadi kunci permainan Vietnam
Secara teknik bermain, Vietnam sebenarnya tidak terlalu unggul bila dibandingkan dengan tim-tim lain yang berada di grup B. Namun, ada dua segi yang bisa saja membuat mereka unggul atas tim-tim lain yang ada di grup B: kecepatan dan stamina.
Meski secara teknik kalah, secara kecepatan, Vietnam bisa dikatakan berada sedikit di atas kesebelasan-kesebelasan lain di grup B. Ini tak lepas dari kebiasaan yang sudah tertanam di Liga Vietnam sendiri, yaitu permainan yang berdasarkan kecepatan. Kecepatan menjadi aspek utama yang dimiliki oleh para pemain mereka. Dengan kecepatan ini, ada banyak skema yang bisa diterapkan oleh pelatih timnas U22 Vietnam, Nguyen Huu Thang.
Lewat kecepatan yang dimiliki, mereka bisa mengeksploitasi serta menciptakan ruang-ruang kosong di lini pertahanan lawan. Pergerakan para pemain yang tanpa henti di lini pertahanan dapat menjadi senjata tersendiri bagi Vietnam untuk membongkar pertahanan lawan. Hal inilah yang mereka tunjukkan dalam ajang kualifikasi Piala Asia U23 silam.
Timnas U22 Vietnam menjadi tim yang lolos ke babak selanjutnya. Mereka meraih enam poin, hasil dari dua kemenangan dan sekali kalah. Ketika melawan timnas U22 Korea Selatan, mereka bahkan mampu memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya kalah dengan skor 2-1. Lewat kecepatan yang dimiliki para pemainnya, Vietnam mampu merepotkan Korea Selatan, sekaligus mengalahkan tim-tim lain di grup I babak kualifikasi Piala Asia U23.
Kecepatan yang mumpuni ini juga ditambah dengan stamina luar biasa yang dimiliki oleh para pemain timnas U22 Vietnam. Meski terus mengandalkan kecepatan, para pemain Vietnam tahan untuk melakukan permutasi dan perpindahan posisi selama 90 menit lamanya. Indonesia pun pernah merasakan hal ini, kala mereka dibuat kerepotan oleh kecepatan dan kekuatan stamina para pemain Vietnam dalam ajang Piala AFF 2016 silam.
Ketika itu, kesebelasan yang berjuluk "The Golden Star" ini berhasil mengejar ketertinggalan agregat dari Indonesia pada menit-menit akhir pertandingan. Lewat kegigihan, kecepatan, dan stamina yang mereka miliki, mereka berhasil membuat Indonesia harus melalui babak perpanjangan waktu terlebih dahulu sebelum akhirnya memastikan diri lolos ke babak final Piala AFF 2016 menghadapi Thailand.
Kesatuan tim yang lebih padu, menyokong gaya permainan Vietnam
Menilik skuat yang dibawa oleh pelatih Nguyen Huu Thang ke ajang SEA Games 2017 ini, kebanyakan beberapa di antaranya merupakan pemain yang pernah bermain bersama dalam ajang Piala AFF 2016. Pemain-pemain seperti Vu Van Thanh, Nguyen Van Toan, Tran Dinh Dhong, dan sang kapten Nguyen Cong Phuong adalah pemain-pemain yang juga menjadi andalan timnas Vietnam senior di ajang Piala AFF 2016.
Sekarang, pemain-pemain tersebut masuk ke dalam skuat timnas U22 Vietnam untuk ajang SEA Games 2017. Saling mengerti antar pemain tersebut sudah terjalin, apalagi mereka juga ditangani oleh Nguyen Huu Thang, orang yang berhasil membawa mereka mencapai semifinal Piala AFF 2016 kemarin. Dari segi pengalaman, skuat ini bahkan tidak kalah dari Thailand dan Indonesia sekalipun.
Apalagi mereka juga ditangani oleh Nguyen Huu Thang. Pelatih yang juga merupakan pelatih timnas senior Vietnam dalam ajang Piala AFF 2016 ini tentu sudah paham skema apa saja yang bisa ia terapkan kepada anak asuhnya. Kesatuan tim yang sudah padu ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Vietnam.
Kesatuan tim yang padu ini pun berpengaruh terhadap gaya permainan yang diterapkan oleh Vietnam. Permainan yang mengandalkan kecepatan, stamina, serta umpan-umpan pendek ini tidak akan tercipta jika tidak ada kesatuan tim yang baik di dalam tubuh Vietnam. Para pemain yang sudah saling memahami pergerakan antar rekan satu tim membuat permainan tim berjuluk "The Golden Star" ini tampak begitu padu. Kolektivitas menjadi kunci dari permainan Vietnam.
Pemain kunci: Nguyen Cong Phuong
Usianya memang masih muda. Tapi kemampuan dari pemain bernama Nguyen Cong Phuong ini tidak boleh dianggap remeh. Pemain yang sekarang bermain di J-League 2 (divisi dua Liga Jepang) bersama Mito HollyHock ini merupakan pemain yang cukup berpengaruh di dalam timnas Vietnam U22.
Pemain kunci Vietnam dalam ajang SEA Games 2017, Nguyen Cong Phuong. Sumber: footballchannel.asia
Cong Phuong merupakan bagian dari skuat U23 Vietnam yang mendapatkan medali perunggu dalam SEA Games 2015. Ia juga merupakan pemain yang memberikan pengaruh cukup signifikan dalam permainan Vietnam di leg kedua babak semifinal Piala AFF 2016 kala melawan Indonesia. Kemampuan umpannya yang baik, serta kemampuannya dalam mendistribusikan bola di depan menjadikannya salah satu titik penting dalam serangan Vietnam.
Pergerakannya yang kerap membuka ruang di lini depan, memudahkan pemain-pemain lain untuk memanfaatkan ruang-ruang tersebut. Selain itu, ia juga kerap muncul dari second line untuk menyelesaikan peluang. Ia akan menjadi pemain yang harus diwaspadai oleh kontestan lain di grup B SEA Games 2017, termasuk Indonesia, karena di area sepertiga akhir, ia juga kerap memerankan peran free role, membuatnya sulit untuk dikawal oleh pemain bertahan.
foto: @AFFPresse
Komentar