Pertandingan antara Arema FC melawan Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, telah berakhir pada Sabtu (12/8). Namun cerita yang tersaji dalam laga yang berkesudahan dengan hasil imbang 0-0 itu sepenuhnya berakhir. Penyerang Persib, Ezechiel N’Douassel menjadi objek dari polemik yang terjadi setelah laga tersebut berakhir. Penyerang asal Chad itu dimainkan Persib pada akhir babak pertama untuk menggantikan Tantan yang mengalami cedera. Ia ditampilkan hingga laga usai.
Buntut dari dimainkannya N’Douassel, Arema melayangkan surat protes kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 Indonesia 2017. Dalam surat bernomor 066/SEKR-ARM/VIII/2017, Arema mengklaim bahwa status Kapten timnas Chad itu belum sah sebagai penggawa Persib. Dalam daftar yang dilansir dari situs FIFA Transfer Matching System (TMS), N’Douassel masih tercatat sebagai pemain kesebelasan asal Israel, Hapoel Kiryat Shamona
"Berdasarkan data di atas, protes ini kami sampaikan untuk menjunjung tinggi nilai sportivitas, dan fairplay yang terus kita kumandangkan bersama dalam sepak bola Indonesia, serta untuk mengawal tegaknya peraturan yang telah dikeluarkan oleh operator liga. Maka kami resmi menyampaikan nota protes ini agar mendapatkan perhatian dan tindak lanjut dari operator liga," demikian bunyi surat tersebut seperti dilansir dari situs Wearemania.
https://twitter.com/AremafcOfficial/status/896686017784102912
Menanggapi hal tersebut, kubu Persib yang diwakili oleh Irfan Suryadireja selaku media officer, mengatakan bahwa terkait hal tersebut merupakan domain Arema dengan PSSI karena hal yang pertanyakan menyangkut TMS. Namun Irfan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengikuti prosedur yang berlaku untuk bisa memainkan Ezechiel dalam laga tersebut. Lebih lanjut Irfan mengatakan bahwa Ezechiel sudah mendapatkan pengesahan dari PSSI dan PT LIB.
“Pemain ini dalam kondisi bebas transfer. Keluar dari klub terakhirnya pada awal 15 Maret 2017 dan sudah punya surat keluar. Dan tinggal PSSI bilang alih status pemain. Kemarin itu ketika sudah disahkan dan masuk dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) sebagai pemain cadangan. Kalau belum disahkan kita belum berani, protes Arema ya berkaitan langsung dengan PSSI,” terangnya.
Pengesahan Sementara
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, angkat bicara mengenai masalah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa status N’douassel sah untuk dimainkan dalam laga Persib melawan Arema pada Sabtu malam lalu. Joko mengatakan bahwa Internasional Transfer Certificate (ITC) dari pemain yang bersangkutan memang belum keluar, karena pada prosesnya penerbitannya tidak mudah. Namun ITC dari pemain berusia 29 tahun itu sedang diproses ke FIFA. Sembari menunggu, PSSI kemudian mengambil kebijakan temporary approval, atau pengesahan sementara, terhadap Ezechiel.
“Liga dan PSSI punya alasan kenapa Ezechiel diperbolehkan main. Karena tidak hanya pemain Persib saja, ada beberapa salah satunya di Persipura dengan kasus yang sama. ITC ini bukan sekadar urusan administrasi sepihak. Terbitnya tidak mudah karena menyangkut klub yang diperkuat pemain sebelumnya, termasuk federasinya,” katanya saat dihubungi wartawan, Senin (14/8).
“PSSI pernah menerbitkan policy (kebijakan), jika ITC sekali diajukan maka posisi pemain yang bersangkutan dalam status temporary approval. Bila dalam batas waktu satu bulan ITC tidak terbit, maka ada dua opsi. Pertama, pemain yang bersangkutan ditolak pengesahannya atau dimohonkan ITC-nya dari FIFA,” sambungnya.
Joko melanjutkan bahwa penerbitan ITC di berbagai negara berbeda jangka waktunya, ada yang hanya hitungan menit juga ada yang dalam hitungan minggu bahkan bulan. Untuk kasus seerti ini, Joko mengungkapkan bahwa PSSI jamak menerbitkan temporary approval, namun kalau dalam hitungan waktu tertentu ITC tak kunjung terbit, maka PSSI tidak akan langsung melakukan pengesahan terhadap pemain yang bersangkutan.
“Jadi ada opsi dimintakan ke FIFA agar ditelusuri lebih lanjut. PT LIB dan PSSI pasti hati-hati atas policy ini. Intinya, jangan sampai tidak ada niat mengurus, pemain asing yang serta merta dimainkan. Ini harusnya jadi urusan bersama,” terangnya.
“Pemain yang pindah dari klub lama ke klub baru ada dua moda. Moda pertama bebas transfer. Moda kedua transfer atau pinjaman. Itu tetap melibatkan kedua klub yang bersangkutan. Tak hanya klub tapi juga federasi sepakbola. Termasuk sistem di FIFA TMS. Sehingga proses administrasinya tidaklah sederhana,” tegasnya.
Dispensasi dari PSSI
Melanjutkan apa yang disampaikan Joko Driyono, Chief Operation Officer (COO) PT LIB, Risha Adi Wijaya mengungkapkan saat dihubungi terpisah, bahwa pada awal musim PSSI sebenarnya sudah mengeluarkan dispensasi kepada pemain asing yang merupakan rekrutan anyar, walau TMS dan ITC-nya belum keluar. Namun selama terdaftar dan proses masih berlanjut maka pemain dan klub diberi keringanan waktu selama dua minggu sampai satu bulan untuk menyelesaikan proses administrasi tersebut.
“Apabila setelah satu bulan tak keluar pemain asing akan permanen di suspen atau tak dapat main di liga 1. Ini pun akhirnya dilakukan kembali, diterbitkan surat PSSI di masa kurun waktu pendaftaran pemain paruh musim kedua. PSSI ambil kebijakan agar diberikan dispensasi kembali . Dispensasi diberikan selama satu bulan sejak tanggal 13 Agustus (penutupan deadline ITC),” kata Risha.
“Jadi semua pemain yang sudah didaftarkan ITC-nya sebelum tanggal 13 Agustus, walaupun belum direspon federasi negara sebelumnya tempat pemain bermain itu bisa bermain dalam waktu satu bulan atau sampai 12 September mendatang. Tapi, kalau ITC pemain tersebut tak kunjung terbit maka pemain akan di suspen sampai akhir musim,” sambungnya.
Risha melanjutkan bahwa bukan hanya Persib saja, pemain lain dari kesebelasan lain juga saat ini statusnya masih menunggu proses penerbitan ITC. Risha melanjutkan, jendela transfer yang singkat membuat PSSI dan operator kompetisi akhirnya mengeluarkan dispensasi tersebut.
“Jadi bukan hanya pemain Persib , ada pemain lain yang sudah didaftarkan tapi proses masih berjalan. Periode transfer yang kurang dari sebulan paling hanya tiga minggu saja. Karena tenggat waktunya pendek akhirnya PSSI mengeluarkan dispensasi tersebut,” ungkapnya.
Terkait surat protes yang diajukan oleh Arema, Risha melanjutkan bahwa pihaknya akan menjawab surat tersebut, dan menyebarkan surat pemberitahuan kepada seluruh kontestan Liga 1 bahwa ada dispensasi yang diberikan PSSI terhadap pemain asing yang baru didatangkan klub pada putaran kedua ini.
“Kami akan jawab surat Arema bahwa pssi berikan surat ke klub2 liga 1 bahwa ada dispensasi yang diambil PSSI,” tegasnya.
Komentar