Oleh: Kurd Fonsanna
Salah satu hal yang menentukan menang kalahnya satu tim baik di kompetisi sungguhan ataupun di gim (permainan) adalah kebijakan transfer. Pada saat pra-musim, Antonio Conte melontarkan sindiran dengan mempertanyakan keseriusan ambisi sang runner-up musim lalu, Tottenham Hotspur, dikarenakan hingga hari ini masih nihil pemain yang berhasil direkrut oleh mereka.
Conte pun langsung mendapatkan grand prize-nya di Fantasy Premier League (FPL) dengan tiga pemain Chelsea berhasil masuk 10 besar sebagai pemain yang paling banyak di-transfer out di gameweek (GW) pertama:
Sedangkan pemain Spurs di tiga posisi yang sama malah sukses mendulang poin berharga:
Menilik besaran poin pada tabel di atas, bagi rekan-rekan yang menyesal telah salah memilih anggota skuat ataupun ingin melakukan penyegaran susunan tim saat ini, bergembiralah dan manfaatkanlah fitur transfer di FPL untuk mengubah peruntungan kalian, karena Conte perlu usaha yang lebih keras untuk mengubah peruntungannya di GW2 dengan absennya dua pemain utama dan harus menghadapi Spurs di “rumah baru”-nya, Stadion Wembley.
Bagaimana strategi yang baik untuk memanfaatkan fitur transfer setelah GW1 usai, terutama apabila ada rekan-rekan yang memiliki pemain Chelsea di atas ataupun ingin mengganti salah satu pemainnya dengan pemain Spurs? Sabar dan luangkan waktu sejenak untuk membaca tiga tips di bawah ini.
Pengurangan poin saat melakukan transfer lebih dari satu kali di setiap GW
Setiap pergantian gameweek, manajer FPL mendapatkan hanya satu kali free transfer kemudian setiap transfer berikutnya akan dipotong sebesar 4 poin yang akan dihitung pada rekap gameweek yang akan berlangsung.
Yang selalu menjadi pertanyaan adalah, apakah melakukan transfer dengan mengorbankan 4 poin adalah sesuatu yang benar untuk dilakukan?
Jawabannya menurut saya adalah tergantung situasi. Ada beberapa poin skenario yang perlu dipertimbangkan dan saya mengambil contoh bila ada yang memiliki tiga pemain Chelsea di atas:
- Berdasarkan prioritas, maka pemain pertama yang perlu diganti adalah Cahill, tentu saja karena ia adalah pemain yang paling lama tidak akan bermain dan perolehannya 0 poin selama masa hukuman.
- Berikutnya, Fabregas yang akan juga 0 poin di GW2. Dengan trade off minus 4 poin, maka menukarnya dengan Eriksen ataupun dengan opsi lainya merupakan pilihan yang masuk akal. Hanya, kita perlu cermat memilihnya karena sang pengganti setidaknya perlu mendapatkan 5-6 poin (agar balik modal) dan tentu saja bujet yang dapat ditukar gelandang dengan harga maksimal hanya £7.0 sehingga apabila ingin menukar Fabregas dengan Eriksen perlu menukar dahulu Cahill dengan bek lainnya yang harganya £4.0 (hanya ada 16 bek dan mereka semuanya tidak ada yang bermain di GW1), kecuali masih ada sisa dana di bank.
- Terakhir, sang kiper Courtois, di mana saat ini menjadi satu-satunya kiper yang masuk daftar transfer out. Meskipun dia akan berpeluang besar main di GW2 dengan proyeksi perolehan poin 1-3 poin (asumsi akan kemasukan gol, dengan pertimbangan lini bek yang ditinggal Cahill dan juga agresivitas sang tuan rumah dalam menyerang) dan pertimbangannya menukar dengan kiper lain bukanlah opsi yang bagus, misalkan kita tukar dengan Lloris yang sebelumnya mendapatkan poin 7 tetapi kualitas serangan Chelsea tentu saja berbeda dengan Newcastle United (lawan Spurs di GW1) sehingga sulit untuk menjaga tetap nirbobol ataupun dengan opsi pengganti David De Gea yang akan menghadapi Swansea City yang berpotensi mengulang perolehan poin 6. Hitungannya hanya menghasilkan break even poin (alias plus plos) saja sedangkan apabila De Gea gagal nirbobol maka yang ada akan gigit jari.
* Bagaimana perolehan poin dihitung dalam FPL, rekan-rekan dapat membaca tautan berikut.
Jangan hanya terpaku memperhatikan jadwal pertandingan di GW ini saja
Berikutnya saat melakukan transfer, harap diperhatikan jadwal-jadwal selanjutnya karena setiap aktivitas transfer merupakan investasi yang berharga selama kompetisi musim ini agar dapat memenangkan hadiah TV 32 inch dari Om Pandit (lihat persyaratannya di sini).
Misalkan kita menukar Cahill dengan Ben Davies, maka perlu diperhatikan bahwa:
- Kemungkinan Davies untuk mengulang nirbobol dalam tiga gameweek ke depan tidaklah mudah dengan lawan sekelas Chelsea dan Everton, bahkan Burnley pun tidak dapat diremehkan dengan keberhasilan membobol tiga kali gawang Chelsea.
- Sebaliknya, ada peluang Davies menjadi bek yang produktif dalam mencetak asis ataupun gol saat melawan Chelsea dan Burnley.
Selain itu, ada pilihan lainnya untuk tidak menukar Cahill, melainkan menunggu untuk melakukan transfer di GW berikutnya (dengan catatan akan ada pemain bek di bench yang berpeluang besar bermain di GW2) karena jatah free transfer dapat diakumulasikan maksimal sampai dengan dua kali.
Waktu untuk mengeksekusi fitur transfer
Fitur transfer untuk GW berikutnya sudah dapat dilakukan bahkan saat pertandingan pertama di GW tersebut dimulai. Hal ini menjadi kesempatan spekulatif bagi para manajer FPL yang cermat melihat peluang untuk mendapatkan potensi kenaikan nilai skuat.
Mengapa hal ini saya sebutkan spekulatif? Karena ada kemungkinan pemain yang ditukar saat-saat awal ternyata mengalami cedera dan tidak bermain sehingga akan ada kerugian minus 4 poin bila menukarkannya kembali dengan pemain lain.
Sedangkan bagi para manger yang memilih untuk melakukan transfer di saat-saat terakhir agar menghindari risiko di atas, sayangnya privilege untuk menukar paket Cahill-Fabregas dengan Hegazi-Salah sudah tidak bisa alias terlewat (kecuali ada tabungan di bank, seperti yang dianjurkan sebelumnya dalam twitter @PanditFPL) karena Tante Fenny Rose memang kejam, sesuai janjinya: Senin harga naik bahkan per hari ini sudah naik lagi sebanyak £0.2.
https://twitter.com/PanditFPL/status/895463914325934081
Bagi rekan-rekan yang tertarik untuk mengetahui lebih detil cara mengoptimalkan kenaikan nilai skuat, akan ada di artikel tips terpisah, maka harap sabar menunggu. Dan tentu saja #SalamPanahHijau untuk kita semua di GW2.
Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing. Isi dan opini yang ada di dalam tulisan merupakan tanggung jawab penuh penulis
Komentar