Borneo FC memanfaatkan tenggat waktu akhir jendela transfer paruh musim dengan terus membenahi skuat menghadapi sisa pertandingan kompetisi di putaran kedua Liga 1 Indonesia 2017. Untuk memperkuat pertahanan, Arthur Irawan mereka boyong dari Persija Jakarta.
Sebelumnya, mereka telah memulangkan Abdul Azis dan Jefri Kurniawan, serta memboyong Dinan Javier dari Bhayangkara FC. Selain itu, Pesut Etam juga telah menunjuk Iwan Setiawan sebagai penerus Dragan Djukanovic yang dipecat saat kompetisi menuju akhir putaran pertama.
Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, mengakui bahwa kehadiran Arthur memang diproyeksikan untuk mengonsolidasi lini pertahanan mereka. Apalagi Diego Michiels yang kerap menempati pos bek sayap kanan harus menerima sanksi larangan bermain dalam lima pertandingan. Hukuman tersebut didapat setelah pemain naturalisasi asal Belanda itu melakukan tindakan represif kepada wasit di laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Saat itu Diego kedapatan melakukan protes keras dengan menempelkan kepalanya ke kepala wasit yang memimpin jalannya pertandingan tersebut, wasit yang menganggap itu sebagai tindakan di luar batas langsung mengartu merah Diego. Namun selain kartu merah, Komisi Disiplin PSSI juga memberikan sanksi tegas dengan larangan bermain dalam lima pertandingan.
Sebenarnya masih ada beberapa pemain seperti Ricky Ohorella yang bisa dimaksimalkan Borneo FC untuk menutup lubang yang ditinggalkan oleh Diego. Tapi, Ricky saat ini dikabarkan masih berkutat dengan pemulihan cedera pergelangan kaki. Minimnya pemain di sektor tersebut sebagai alternatif Borneo kerap memasang Leonard Tupamahu yang sebenarnya berposisi sebagai bek tengah digeser bermain lebih melebar ke sebelah kanan.
"Jadi kehadiran Arthur membuat kami memiliki beberapa alternatif di belakang, khususnya untuk pengganti Diego. Karena kami hanya punya Leonard Tupamahu dan Zulvin Zamrun yang siap tampil," kata Nabil seperti dikutip dari halaman resmi klub.
https://twitter.com/PusamaniaBorneo/status/898082048379830272
Arthur tercatat sebagai salah satu pesepakbola nasional yang punya rekam jejak yang cukup bagus. Dia pernah menjadi bagian dari Espanyol B. Selain itu pemain kelahiran Surabaya 3 Maret 1993 ini juga pernah berkostum Malaga, walau yang diperkuatnya adalah tim B. Selepas itu, ia kemudian hijrah ke Belgia untuk memperkuat Waasland-Beveren selama dua musim dari tahun 2014 hingga 2016.
Kemudian, Arthur pulang ke Indonesia untuk menjadi bagian dari Persija Jakarta. Sebelum merapat ke Persija, tercatat Arthur juga pernah membela PSM Makassar di turnamen pra musim Piala Presiden 2017. Namun tampaknya saat itu statusnya adalah pemain seleksi, karena mungkin tidak menemukan kecocokan PSM kemudian tidak jadi mengontrak Arthur secara permanen hingga akhirnya pemain berusia 24 tahun itu kemudian berlabuh di ibu kota untuk menjadi bagian dari Macan Kemayoran.
Nabil mengungkapkan bahwa pengalaman yang dimiliki Arthur diharapkannya bisa membantu performa Borneo FC yang saat ini tengah terseok di papan tengah klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2017. Selain itu, Nabil juga berharap bahwa dengan pengalaman Arthur yang pernah mencicipi kompetisi Eropa, ia mampu memberikan transfer ilmu kepada para pemain Pesut Etam lainnya.
"Arthur punya pengalaman bermain yang bagus, dia juga pernah merumput di luar negeri. Saya berharap di sini semoga ilmunya bisa tersalurkan kepada pemain lainnya," terangnya.
Meski begitu, selama menjadi bagian dari skuat asuhan Stefano Cugurra Teco di Persija, Arthur terbilang minim mendapat menit bermain. Ia seakan kalah saing dengan pemain senior Persija, Ismed Sofyan di sektor kanan pertahanan Persija.
Meski usia Arthur jauh lebih muda dari pada Ismed, namun hal tersebut belum cukup baginya untuk menggeser posisi kapten Macan Kemayoran itu. Pengalaman bermain dan kualitas yang masih dimiliki Ismed membuat posisinya di tim utama hampir tak tersentuh oleh pemain lainnya di skuat Persija.
Nabil menyadari kondisi kurangnya kesempatan yang diberikan kepada Arthur selama memperkuat Persija di putaran pertama kompetisi lalu. Hal yang wajar bila menurut Nabil karena persaingan adalah hal yang lazim dalam sepakbola. Tidak hanya di Persija, persaingan juga pasti ada di Borneo FC.
Ia hanya berharap agar para pemain bisa bersaing sehat untuk memperebutkan posisi inti. Sebab biar bagaimanapun tim yang ia pimpin ini membutuhkan ke dalaman skuat yang merata untuk mengarungi kompetisi dengan jadwal padat. “Tidak masalah. Kalau mau bersaing sehat di Samarinda lebih bagus," tegas Nabil.
Dikabarkan, selain Arthur masih ada satu pemain lain yang masuk dalam radar Borneo untuk didatangkan pada jendela transfer putaran kedua ini. Kabarnya pemain tersebut berposisi sebagai gelandang bertahan. Namun Nabil belum mau menyebutkan identitas lengkap pemain buruannya itu.
Foto: Twitter Arthur Irawan
Komentar