Jika pekan pertama Liga Primer Inggris 2017/2018 berhiaskan 31 gol, pekan kedua terbilang lebih irit. Hanya 22 gol saja yang tercipta. Selain itu, dari 10 pertandingan, hanya laga antara Manchester City dan Everton yang berakhir imbang. Tapi bukan itu saja hal menarik dari pekan kedua Liga Primer Inggris kemarin.
Mereka yang Sulit Membahayakan Gawang Lawan
Minimnya gol yang tercipta pada pekan kedua terjadi salah satu alasannya karena terdapat beberapa kesebelasan yang kesulitan mencetak gol. Dalam pantauan kami, ada empat kesebelasan yang nyaris tak mengancam gawang lawannya di pekan kedua. Mereka adalah Swansea City, Crystal Palace, Burnley dan West Bromwich Albion (WBA).
Swansea yang menghadapi Manchester United, tak sekalipun mencatatkan tembakan mengarah ke gawang. Total mereka hanya menciptakan lima tembakan. Sementara itu, Crystal Palace yang menjadi bulan-bulanan Liverpool hanya sekali menendang ke arah gawang dari total empat tembakan (tersedikit pada pekan kedua).
Berikutnya, laga Burnley dan WBA dimenangkan WBA dengan skor tipis 1-0. Satu gol WBA yang dicetak Hal Robson-Kanu merupakan satu-satunya tendangan mengarah ke gawang yang dilepaskan WBA dari total 8 tembakan. Sedangkan nasib sial dialami Burnley, di mana mereka mencatatkan 20 tembakan pada laga ini, tapi tak ada satu pun yang mengarah ke gawang (15 melenceng, 5 diblok).
Coba Terus, Harry Kane!
Soal kesulitan mencetak gol, kali ini dari pemain. Dari sekian banyak pemain yang berusaha keras untuk membobol gawang lawan, Harry Kane merupakan yang masih belum beruntung. Kini ia menjadi pemain dengan tendangan terbanyak (14 tembakan dari dua laga) setelah pada laga melawan Chelsea di pekan kedua kemarin ia mencatatkan 8 tembakan, terbanyak di pekan kedua.
Dari 14 tembakan yang sudah dicoba Kane, 11 di antaranya dilepaskan dari dalam kotak penalti. Meski begitu hanya 44% saja akurasi tembakan yang diciptakan Kane. Tak heran banyak manajer Fantasy Premier League yang mulai kehilangan kesabaran untuk menjualnya di pekan ketiga.
Soal tembakan, Jese Rodriguez yang menjalani debut bersama Stoke City langsung mencuri perhatian lewat satu gol hasil dari tiga percobaan tembakan (semuanya on target). Pemain lain yang punya akurasi tembakan 100% yang lebih dari lima kali percobaan adalah Kevin De Bruyne (tujuh kali) dan Granit Xhaka (enam kali). Tapi De Bruyne dan Xhaka seluruh tembakannya dilepaskan dari luar kotak penalti. Mungkin tendangannya kurang keras.
Huddersfield Punya Statistik Bagus
Di pekan pertama, Huddersfield secara mengejutkan menang telak 3-0 menghadapi Crystal Palace. Ternyata pada pekan kedua mereka kembali meraih kemenangan saat menghadapi Newcastle lewat skor tipis 1-0. Dengan kembali tidak kebobolan, kiper Huddersfield, Jonas Lossl, menjadi satu dari tiga kiper yang masih belum kebobolan bersama David De Gea (Manchester United) dan Ben Foster (WBA).
Huddersfield mencatatkan tujuh tembakan pada pekan kedua. Kini total mereka mengoleksi 64% akurasi tembakan yang merupakan tertinggi kedua setelah Brighton & Hove Albion. Yang membedakan, Huddersfield mencetak tembakan 15 kali, sementara Brighton hanya 11 kali.
Dari klub papan atas, Arsenal menjadi kesebelasan dengan akurasi tembakan tertinggi (53%) dari jumlah tembakan yang merupakan terbanyak di Liga Primer, 45 kali. Tembakan terbanyak kedua diikuti Southampton dengan 43 tembakan (tingkat akurasi 24%). Di urutan ketiga ada Manchester United dengan 39 kali namun memiliki akurasi 50%. Disusul oleh Spurs, Man City dan Liverpool.
Hennessey Kiper Terbaik Pekan Kedua Liga Primer
Crystal Palace mungkin kembali menelan kekalahan kedua mereka saat menghadapi Liverpool. Tapi pada laga tersebut, kredit khusus patut diberikan pada kiper mereka, Wayne Hennessey. Gawangnya diberondong tembakan sebanyak 23 kali, terbanyak di pekan kedua. Yang mengarah ke gawang tercatat 13 kali, tapi hanya satu yang menjadi gol. Ini artinya kiper asal Wales tersebut mencatatkan 12 kali penyelamatan (mendapatkan 9 poin di FPL meski kebobolan).
Apa yang dilakukan Hennessey tersebut jauh lebih unggul dari yang dilakukan Jonas Lossl (kiper Huddersfield) yang berhasil membendung lima tembakan yang kesemuanya merupakan total tembakan mengarah ke gawang yang dicatatkan Newcastle sebagai lawannya atau Jack Butland yang menahan seluruh tembakan on target Arsenal (enam tembakan).
Atas pencapaiannya pada pekan kedua Liga Primer, Hennessey kini menjadi kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak (14 kali). Di bawahnya terdapat Lossl (8) serta Thibaut Courtois, Jack Butland, Asmir Begovic, dan Kasper Schmeichel yang keempatnya mencatatkan tujuh penyelamatan dari dua kali bermain.
Mkhitaryan Pelayan Terbaik
Satu pemain lagi yang mencuri perhatian pada pekan kedua Liga Primer adalah gelandang Manchester United, Henrikh Mkhitaryan. Gelandang asal Armenia ini mencatatkan dua asis dalam kemenangan 4-0 MU atas Swansea City. Torehan tersebut melesatkannya sebagai pelayan terbaik alias pengasis terbanyak (empat asis).
Untuk dua laga ini, Mkhitaryan memang cocok disebut sebagai pelayan terbaik. Karena empat asis tersebut ia ciptakan dari total enam umpan kunci saja. Jumlah tersebut paling efektif jika dibandingkan dengan Mesut Ozil yang mencatatkan 10 umpan kunci (belum mencetak asis), David Silva dengan 8 umpan kunci (1 asis), dan Nathan Redmond dengan 7 umpan kunci (1 asis).
Dengan torehan empat asis dari dua laga, catatan tersebut menjadi pertanda jika Miki sudah mulai beradaptasi dengan permainan Manchester United. Atau mungkin sekarang ia sangat nyetel dengan Romelu Lukaku. Karena pada musim lalu, ia hanya mencetak satu asis dari total 24 kali bermain di Liga Primer.
Komentar