Ezra Walian telah memutuskan masa depannya untuk bergabung bersama Almere City di musim 2017/2018 ini. Sebelumnya Ezra memutuskan hengkang dari Jong Ajax (kesebelasan pemuda Ajax Amsterdam) karena menit bermain yang minim.
Penyerang tim nasional Indonesia itu sempat mencoba peruntungannya di Inggris, dengan mengikuti trial yang dilakukan salah satu kesebelasan Liga Primer Inggris, West Ham United, sebelum ia bergabung bersama timnas Indonesia di ajang SEA Games 2017, Malaysia.
Tidak jelas bagaimana keputusan yang diambil West Ham untuk Ezra, apakah ia diterima atau tidak. Namun Ezra enggan terlalu memusingkannya, karena pada saat itu ia fokus untuk membela Indonesia di multi-event dua tahunan yang memasuki edisi ke-29 itu. Jadi, Ezra tidak terlalu peduli dengan masa depannya di kesebelasan berjuluk The Hammers itu.
Namun beberapa saat setelah membawa Indonesia meraih medali perunggu di SEA Games 2017, usai mengalahkan Myanmar 3-1 di partai perebutan medali perunggu, kabar mengejutkan pun datang. Bukan West Ham ternyata yang memboyong Ezra, melainkan Almere City, kesebelasan asal Belanda yang bermain di Jupiler Luague atau Eerste Divise (kompetisi divisi dua sepakbola Belanda).
Di kesebelasan berjuluk Schapenkoppe itu, Ezra diikat selama dua musim dan diberikan nomor punggung 9. Ezra mengungkapkan alasannya memilih Almere sebagai pelabuhan barunya itu lantaran kesebelasan yang bermarkas di Yanmar Stadium itu memberikan jaminan bermain yang cukup bagi pemain berusia 19 tahun itu. Menit bermain memang menjadi hal yang paling dibutuhkan Ezra.
https://twitter.com/AlmereCityFC/status/902528410290880512
Pada musim lalu, di Jong Ajax yang juga bermain di Jupiler League, Ezra seperti bukan pilihan utama di kesebelasan tersebut. Tercatat hanya 22 penampilan ia bukukan dengan jumlah menit bermain selama 1039 menit. Artinya dari total 22 pertandingan yang dilakoninya, setengah dari penampilannya dimulai dari bangku cadangan. Kondisi yang sepertinya tak membuat Ezra nyaman untuk tetap bertahan di Jong Ajax.
"Saya memilih Almere City karena mereka memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk bermain di level atas. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan pengembangan sangat bagus terhadap kemampuan pemain muda seperti saya," katanya seperti dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, Almere City juga mengungkapkan alasan mereka memboyong Ezra. Menurut mereka, Ezra adalah penyerang muda potensial. Pemain yang awalnya bermain untuk Akademi AZ Alkmar sebelum akhirnya bergabung ke Ajax itu dianggap memiliki prospek potensial mengingat usianya yang masih muda, yaitu 19 tahun.
General manager Almere City, John Bes, mengungkapkan bahwa Almere bisa menjadi batu loncatan yang sangat bagus untuk menunjang karier Ezra ke depannya.
Lebih lanjut, setelah memutuskan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) popularitas pemain bernama lengkap Ezra Harm Ruud Walian ini semakin meningkat di negara Asia itu, dengan hampir 200.000 pengikut di Instagram. Gambaran terakhirnya yang mengenakan kaos tim nasional menerima lebih dari 82 ribu suka dari netizen. Itu merupakan bukti pasti bahwa pemain depan tengah telah menjadi idola di negara yang sangat mengidolai sepakbola itu.
“Ezra adalah striker yang menjanjikan. Dengan status `pahlawan`, di Asia dia memiliki beberapa pilihan. Ini adalah kreditnya bahwa dia memilih Almere City FC sebagai batu loncatan untuk mengembangkan dirinya lebih jauh," seperti yang dinyatakan oleh general manager John Bes, dalam sebuah pernyataan resmi yang dilansir dari halaman resmi kesebelasan.
Bergabungnya Ezra ke Almere City menambah panjang deretan pemain naturalisasi Indonesia yang bermain di luar negeri. Sebelum Ezra, gelandang Stafano Lilipaly juga pernah mencicipi ketatnya persaingan di Jupiler League bersama SC Cambuur. Namun saat ini Lilipaly akhirnya memutuskan untuk kembali berkiprah di Indonesia bersama Bali United. Ia datang saat jeda kompetisi menuju putaran kedua Liga 1 Indonesia 2017.
Foto: AlmereCity.nl
Komentar