Paris Saint-Germain (PSG) menginjak pedal gas dalam-dalam pada jendela transfer musim panas ini. Dua pemain yang menjadi properti panas di bursa transfer berhasil mereka dapatkan, pertama adalah Neymar yang diboyong dari Barcelona dengan mahar 222 juta euro, kemudian yang tak kalah mengejutkan adalah keberhasilan mereka memboyong Kylian Mbappe dari AS Monaco dengan status pinjaman dan opsi pembelian di musim berikutnya.
Kehadiran Neymar dan Mbappe juga melengkapi total empat pemain baru yang didatangkan PSG musim ini. Dua pemain lainnya adalah Daniel Alves yang diboyong dari Juventus dengan gratis, dan Yuri Berchiche yang didatangkan dari Real Sociedad dengan mahar 16,66 juta paun.
Lebih dari pada itu, dua pembelian tersebut dianggap cukup fenomenal, sebab sisa yang menyangka kalau Neymar yang begitu menjadi bagian penting Barcelona bisa diboyong PSG dengan harga selangit yang kemudian menjadikannya sebagai pemain termahal dunia. Kemudian Mbappe, sebelumnya pemain berusia 18 tahun itu terus dikaitkan dengan kepindahannya ke Real Madrid.
Berulang kali Madrid mengajukan tawaran kepada Monaco dan hasilnya selalu sia-sia. Monaco menyatakan bahwa Mbappe tidak untuk dijual. Namun secara mengejutkan, pada tenggat akhir penutupan jendela transfer, PSG justru yang memenangkan pertarungan untuk mendapatkan Mbappe.
Tapi kehadiran Neymar dan Mbappe dalam skuat Unay Emery saat ini bukan tanpa masalah. Kehadiran keduanya dianggap berpotensi membuat persaingan lini depan PSG memanas, bahkan mengancam posisi Angel Di Maria dan Julian Draxler dari tim utama. Dibandingkan dengan Di Maria, posisi Draxler mungkin yang paling terancam, sebab ia juga kerap beroperasi di sektor sayap kiri, posisi yang juga biasa ditempati Neymar.
Terlihat juga kalau Draxler musim ini baru tampil dalam dua pertandingan dari empat laga yang sudah dilakoni PSG di Ligue 1. Itu pun Draxler memulai pertandingan dari bangku cadangan dengan total menit bermain selama 12 menit (lima menit di laga melawan Toulouse dan tujuh menit di laga melawan Saint-Etienne).
Kondisi tersebut kemudian membuat isu media sempat berkembang menerawang masa depan Draxler di PSG. Banyak yang menganggap kalau Draxler tidak akan punya banyak kesempatan tampil menyusul performa Neymar juga yang sudah mulai nyetel dengan permainan PSG. Spekulasi kemudian bermunculan kalau pemain berusia 23 tahun akan hengkang ke Liga Primer Inggris, dengan Arsenal berpotensi mengamankan jasanya.
Namun spekulasi tersebut gagal berbuah nyata, entah karena memang hanya gosip atau fakor-faktor lainnya. Tapi yang jelas setelah membawa timnas Jerman mengalahkan Norwegia enam gol tanpa balas pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, Draxler mengungkapkan bahwa kondisinya baik-baik saja di PSG setelah kedatangan Neymar maupun Mbappe.
"Saya sangat menantikan untuk bermain bersama Neymar dan Mbappe. Tapi, kalau memang mereka dibeli dengan harga 222 juta euro (Neymar) atau 180 juta euro (Mbappe), mereka memiliki keunggulan dari nilai jual. Tapi saya yakin bisa bersaing dengan mereka, itu sebabnya saya tidak berpikir untuk meninggalkan Paris,” terangnya seperti dilansir dari Soccerway.
Terkait dua laga awal yang dijalaninya dengan menit bermain yang bisa dibilang minim, Draxler mengungkapkan bahwa itu bukan masalah berarti dan menurutnya itu adalah hal yang wajar. Kapten timnas Jerman di ajang Piala Konfederasi itu mengungkapkan bahwa saat tim berkumpul untuk kali pertama menghadapi musim baru ia terlambat bergabung karena harus tampil membela Jerman di ajang Piala Konfederasi
"Saya hanya bermain dua pertandingan dalam waktu singkat di Paris, tapi saya kembali berlatih empat minggu lebih lambat dari pemain lain karena Piala Konfederasi. Itu adalah sesuatu yang kadang-kadang terlupakan di media,” tegasnya.
"Ketika Jerman menghadapi Norwegia saya mendapatkan kesempatan bermain selama 90 menit penuh. Bagi saya itu sangat penting, karena saya juga tampil cukup baik. Saya pikir itu juga cukup untuk mengirim sebuah tanda ke Paris bahwa mereka bisa berharap lebih banyak kepada saya,” sambungnya.
Komentar