Berbicara tentang kejayaan Arsenal selalu teringat pada 13 tahun yang lalu. Kala itu Arsenal berhasil memenangkan Liga Primer Inggris 2003/2004 tanpa kekalahan bersama dengan Arsene Wenger selaku manajer. Kehebatan skuatnya yang tidak terkalahkan pada waktu itu dijuluki The Invincibles.
Tapi coba bandingkan dengan situasi Arsenal sekarang. Jauh dari julukan Invincibles karena tiga pertandingan pertama Liga Primer Inggris 2017/2018 pun cuma menang satu kali melawan Leicester City. Setelah pertandingan pembuka itu, selanjutnya Arsenal mengalami dua kekalahan beruntun pada partai tandang menghadapi Stoke City dan Liverpool. Bahkan ketika dikalahkan Liverpool, mereka harus menanggung malu karena empat kali kebobolan tanpa mampu membalasnya.
Hasil itu kontras berbeda dengan Arsenal era Invincibles. Dahulu, dua pertandingan kandang maupun tandang melawan Liverpool berhasil dimenangkan Arsenal. Pertandingan pertama dimenangkan Arsenal di kandang Liverpool dengan skor 2-1. Kemudian lawannya itu dihajar 4-2 di kandang Arsenal yang masih bermarkas di Stadion Highbury pada putaran kedua. Situasi itu berbeda dengan Arsenal yang sekarang, apalagi Wenger terus dituntut mundur dalam beberapa musim terakhir.
Tuntutan itu seperti melupakan Wenger sebagai aktor utama era Invincibles tersebut. Meski era skuat Invincibles selalu dirindukan, tapi sebagian pendukung Arsenal merasa bahwa era Wenger di kesebelasan ini sudah cukup. Namun, tidak ada salahnya jika sedikit mengenang skuat Invincibles kejayaan Wenger itu. Setidaknya untuk tahu bagaimana nasib-nasib para Invicibles itu sekarang. Di sisi lain, jangan tanya Wenger karena ia tentu saja masih menjadi manajer Arsenal sampai saat ini.
Jens Lehmann (Kiper)
Julukan skuat Invincibles ada saat musim perdana Jens Lehmann memperkuat Arsenal setelah dibeli dari Borussia Dortmund dengan harga 2,7 juta paun. Ia berhasil menorehkan 15 nirbobol pada Liga Primer 2003/2004 itu. Selain menjuarai kompetisi musim tersebut, Lehmann juga mempersembahkan gelar Piala FA, FA Community Shield dan mengantarkan Arsenal ke final Liga Champions selama lima musim di sana. Kemudian Lehmann meninggalkan Arsenal ke VfB Stuttgart pada Juni 2008. Sementara saat ini ia ditunjuk menjadi Asiten Manajer sejak musim 2017/2018.
Lauren Etame Mayer (Full-Back Kanan)
Lauren Etame Mayer didatangkan dari Real Mallorca denga harga 7,2 juta paun pada bursa transfer musim panas 2000. Dia bisa dimainkan sebagai full-back kanan maupun gelandang bertahan. Selama lima setengah musim di Arsenal, Lauren mempersembahkan dua gelar Liga Primer Inggris, tiga Piala FA dan dua FA Community Shield. Lauren akhirnya meninggalkan Arsenal ke Portsmouth pada Januari 2007 dan posisinya di full-back kanan digantikan Emmanuel Eboue. Sekarang Lauren berprofesi sebagai pengamat sepakbola di Spanyol setelah pensiun di Cordoba yang berkiprah di Liga Spanyol.
Kolo Toure (Bek Tengah)
Bisa dibilang Kolo Toure adalah salah satu penemuan bakat terhebat Arsenal kala itu. Toure ditemukan di kesebelasan asal Pantai Gading bernama ASEC Mimosas dan diboyong dengan harga 150 ribu paun. Kemudian Toure menjadi pemain belakang yang penting bagi Arsenal. Selain bisa melakoni posisi bek tengah, ia juga dapat ditempatkan sebagai full-back kanan maupun gelandang bertahan.
Selama memperkuat Arsenal, Toure mempersembahkan satu gelar Liga Primer Inggris, dua Piala FA, dua FA Community Shield dan mengantarkan Arsenal ke final Liga Champions 2005/2006. Ia akhirnya meninggalkan Arsenal dengan bergabung ke Manchester City pada Juli 2009. Saat ini Toure sedang menekuni peran Asisten Pelatih Pantai Gading U-23.
Sol Campbell (Bek Tengah)
Datang ke Arsenal dengan label penghianat karena ia pindah secara gratis dari rival terbesarnya di London, yaitu Tottenham Hotspur. Apalagi Campbell bisa dibilang merupakan salah satu bek tengah terbaik yang dimiliki Inggris pada waktu itu. Ia pun mempersembahkan dua gelar Liga Primer Inggris dan dua Piala FA selama lima musim memperkuat Arsenal. Kemudian Campbell meninggalkan Arsenal ke Portsmouth pada Juli 2006. Saat ini Campbell menjadi Asisten Pelatih Trinidad & Tobago setelah menggeluti politik dan komentator acara sepakbola di televisi.
Ashley Cole (Full-back Kiri)
Sama seperti Campbell, Ashley Cole berpredikat sebagai full-back kiri terbaik yang pernah dimiliki Inggris pada waktu itu. Arsenal semakin bangga memilikinya karena ia merupakan jebolan dari akademi kesebelasan itu sendiri. Bersama Arsenal juga Cole meraih dua gelar Liga Primer Inggris, tiga Piala FA dan dua FA Community Shield. Namun kesetiannya bersama Arsenal harus berakhir pada musim panas 2006 karena bergabung dengan Chelsea. Saat ini Cole masih menjadi aktif sebagai pesepakbola LA Galaxy di Liga Amerika Serikat (MLS).
Freddie Ljunberg (Sayap Kanan)
Selalu tampil nyentrik dengan gaya rambutnya, itulah Freddie Ljunberg. Tidak hanya sekadar gaya, Ljunberg menyeimbangkannya dengan permainannya di lapangan. Bakatnya ditemukan di Swedia ketika memperkuat Halmstad sehingga diajak bergabung dengan Arsenal seharga 3 juta paun pada 1998 silam. Kemudian Ljunberg memenangkan dua Liga Primer Inggris, tiga Piala FA dan FA Community Shield bersama Arsenal. Ia harus berpisah dengan Arsenal pada Juli 2007 karena pindah ke West Ham United. Saat ini Ljunberg menjadi Asisten Pelatih VfL wolfsburg setelah sempat melatih Arsenal U-15 pada 2016 lalu.
Patrick Vieira (Gelandang)
Patrick Vieira merupakan kapten skuat Invincibles. Kegagalannya bersama AC Milan menjadi keberuntungan bagi Arsenal yang menampungnya dengan harga 3,5 juta paun pada 10 Agustus 1996. Vieira justru menjadi gelandang tidak tergantikan di Arsenal dan mempersembahkan tiga gelar Liga Primer Inggris, tiga gelar Piala FA dan tiga kali juga menjuarai FA Community Shield. Tapi Vieira harus berpisah dengan Arsenal untuk kembali ke Liga Italia dan memperkuat Juventus. Saat ini Vieiera menjadi Pelatih New York City FC di MLS.
Gilberto Silva (Gelandang)
Mungkin Gilberto Silva bukanlah pemain yang banyak disorot dalam skuat Invincibles, tapi perannya krusial untuk menyeimbangkan lini tengah dengan Vieira. Silva didatangkan dari Atletico Mineiro dengan harga 6,3 juta paun pada bursa tranfer musim panas 2002. Kala itu Silva merupakan pemain yang baru menjuarai Piala Dunia bersama Brasil. Selain menjuarai Liga Primer Inggris 2003/2004, ia juga mempersembahkan dua Piala FA, dua FA Community Shield dan mengantarkan Arsenal ke final Liga Champions 2005/2006. Saat ini Silva bekerja sebagai konsultan sepakbola internasional.
Robert Pires (Sayap Kiri)
Arsenal tidak terlalu merasa kehilangan Marc Overmars yang memutuskan pindah ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2000. Saat itu Robert Pires didatangkan dari Olympique Marseille dengan harga 8,9 juta paun. Pires pun langsung menjadi pemain andalan Arsenal dan mempersembahkan dua gelar Liga Primer Inggris, dua Piala FA dan mengantarkan Arsenal ke final Liga Champions 2005/2006. Sekarang Pires disibukan membantu Wenger membantu staff kepelatihannya.
Dennis Bergkamp (Penyerang)
Salah satu pemain berbakat dari Belanda berhasil direkrut Arsenal pada Juni 1995 dari Internazionale Milan. Pemain itu adalah Dennis Bergkamp yang dibeli dengan harga 7,5 juta paun. Ia belum pernah berpaling dari Arsenal sampai gantung sepatu pada 2006 silam. Selama 11 tahun itu Bergkamp mempersembahkan tiga gelar Liga Primer Inggris, tiga gelar Piala FA dan tiga FA Community Shield. Sekarang Bergkamp menjadi asisten pelatih di Ajax Amsterdam dari 2011 sampai sekarang.
Thierry Henry (Penyerang)
Thierry Henry adalah pemain terbesar dan terhebat yang pernah ada di Arsenal. Padahal ia adalah pemain yang baru mengalami masa buruk di Juventus. Kemudian Henry ditampung Arsenal pada 3 Agustus 199 dengan harga 11 juta paun. Reuninya dengan Wenger yang merupakan mantan pelatihnya di AS Monaco, membuat Henry langsung menjadi mesin gol Arsenal. Total sudah 226 gol dicetak Henry untuk Arsenal dalam berbagai kompetisi.
Gol-golnya itu jugalah yang membantu Arsenal meraih dua gelar Liga Primer Inggris, tiga piala FA dan dua FA Community Shield. Tapi bulan madu Henry bersama Arsenal harus berakhir karena pindah ke Barcelona pada 25 Juni 2007. Saat ini Henry menjabat sebagai asisten pelatih Belgia dan sesekali menjadi pengamat sepakbola di acara televisi.
***
Arsenal era Invincibles memang sudah lama berlalu, yaitu pada 2004. Satu hal yang tidak berubah dari Arsenal saat itu hanyalah Arsene Wenger. Meskipun masih tetap dipimpin oleh Wenger, Asrenal yang sekarang seperti Invissibles (tidak terlihat) alih-alih Invincibles.
Sumber: Soccer Souls.
Komentar