Sudah hampir sepakan bursa transfer musim panas 2017 ditutup, ada banyak cerita yang disuguhkan dalam drama transfer musim panas ini. Beberapa kisah sangat menarik atensi publik sepakbola Eropa seperti kisah kepindahan Neymar dari Barcelona ke Paris Saint Germain (PSG), kemudian mentoknya proses negosiasi yang dilakukan Barcelona dengan Liverpool untuk transfer Phillippe Coutinho.
Selain cerita lainnya juga berkisah untung rugi finansial yang didapatkan kesebelasan di bursa transfer kali ini. AS Monaco mungkin menjadi pusat perhatian karena banyaknya pemain yang hengkang dengan harga mahal. Bisa dibilang Monaco menjadi salah satu kesebelasan yang mengalami nasib nahas saat jendela transfer musim panas 2017 berlangsung.
Juara Ligue 1 musim 2016/2017 harus kehilangan delapan pemain kunci yang memiliki kontribusi besar bagi Monaco untuk menghentikan kedigdayaan PSG di kompetisi domestik. Beberapa nama seperti Benjamin Mendy, Bernardo Silva (Manchester City), Tiemoue bakayoko (Chelsea), hingga yang terbaru adalah Kylian Mbappe (PSG) pergi meninggalkan Monaco.
Jumlah tersebut hampir saja bertambah, andai Monaco tidak menolak tawaran yang diajukan Arsenal atau Liverpool yang berminat mengamankan jasa Thomas Lemar pada tenggat waktu bursa transfer musim panas. Tentunya kalau itu terjadi, tim asuhan Leonardo Jardim itu akan sangat kesulitan untuk mewujudkan ambisi mempertahankan prestasi yang telah mereka raih pada musim sebelumnya.
Tampak Monaco memang merana dengan kepergian pemain bintang mereka, namun satu hal yang tak boleh lepas dari perhatian begitu saja tentunya pendapatan Monaco dari hasil penjualan pemain-pemain tersebut. Merujuk pada studi yang dilakukan oleh Observatorium CIES Football, pada jendela transfer musim panas 2017 ini Monaco menduduki posisi pertama, sebagai kesebelasan Eropa dengan pemasukan terbesar di bursa transfer tahun ini.
Dalam studinya itu CIES menghitung bahwa Monaco menghasilkan 394 juta euro dari hasil penjualan pemain mereka ke kesebelasan lain, sementara untuk mendatangkan pemain baru mereka hanya mengeluarkan 105 juta euro dengan Keita Balde yang diboyong dari SS Lazio dengan mahar 29.49 juta euro. Bila diselisihkan dari total pengeluaran dan pendapatan mereka di bursa transfer, Monaco mendapat keuntungan bersih sebesar 289 juta euro.
Menguntit di belakang Monaco, ada Borussia Dortmund yang meraup keuntungan bersih senilai 110 jura euro (89 juta pengeluaran dan 199 juta pendapatan). Kemudian ada Olympique Lyon yang berada di posisi tiga dengan keuntungan bersih senilai 72 juta euro (57 juta euro total pengeluaran dan 129 juta euro dari hasil penjualan pemain).
Sementara duduk di posisi empat adalah Real Madrid yang mendapatkan keuntungan senilai 47 juta Euro setelah meraup 139 juta euro dari penjualan pemain dan hanya mengeluarkan uang sebesar 92 juta euro untuk memboyong pemain anyar ke Santiago Bernabeu.
Paris Saint Germain Paling Boros
Sementara dari segi hitung-hitungan kesebelasan paling boros di Eropa, raksasa Perancis PSG tercatat sebagai kesebelasan paling boros. Bahkan hitungan kerugian mereka berdasarkan selisih pendapatan dan pengeluaran yang mereka lakukan di bursa transfer musim ini mengalami minus.
Total, PSG telah mengeluarkan 418 juta euro untuk membeli pemain baru, namun jumlah pendapatan yang mereka terima hanya sebesar 75 juta euro yang mengakibatkan total pendapatan klub berjulukan Les Parisiens itu defisit 343 juta euro.
Kemudian, ada AC Milan yang menjadi tim paling jor-joran kedua di bursa transfer musim panas ini. Milan memang gila-gilaan dalam melakukan agresi di bursa transfer musim panas ini, ada 11 pemain yang didatangkan baik itu melalui proses pembelian atau pinjaman.
Dari jumlah tersebut Milan sebenarnya sudah berhasil membentuk sebuah kesebelasan baru. Total pengeluaran mereka untuk membentuk tim baru itu mencapai 250 juta euro, sementara pendapatan mereka hanya berkisar 61 juta euro. Bila diselisihkan maka penghasilan Milan di bursa transfer musim panas ini defisit 189 juta euro.
Kemudian pada peringkat tiga dan empat diduduki dua kesebelasan asal Manchester. Manchester United tercatat mengalami defisit senilai 186 juta euro (197 juta euro total pengeluaran dan 11 juta euro penghasilan) sementara Manchester City tercatat mengalami defisit senilai 173 juta euro dengan total pengeluaran mencapai 236 juta euro dan penghasilan senilai 109 juta euro.
Real Madrid Selamatkan La Liga
Sementara merunut pada analisis per Liga, dari lima kompetisi besar Eropa yang mencakup Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, dan Ligue 1 Perancis diketahui bahwa Liga Primer Inggris menjadi kompetisi paling boros dari di antara empat kompetisi lainnya. Tercatat Liga Primer Inggris memiliki devisit senilai 835 juta paun.
Sementara itu La Liga menjadi satu-satunya kesebelasan yang tidak mengalami devisit dalam bursa transfer musim panas ini. Tercatat ada sedikit keuntungan senilai 9 juta euro dari penghitungan kumulatif pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh kontestan La Liga musim ini. Kalau ada satu kesebelasan yang memiliki andil besar dalam keberhasilan tersebut, maka berterimakasihlah kepada Real Madrid, karena perubahan kebijakan transfer yang dilakukan oleh kesebelasan berjuluk.
Tidak dimungkiri bahwa Madrid menjadi salah satu kesebelasan yang paling hemat di La Liga. Arah kebijakan transfer mereka seolah tak lagi menyasar pemain-pemain bintang dengan harga mahal. Namun fokusnya seperti sudah beralih kepada pemain-pemain muda bertalenta yang mereka datangkan dengan harga murah. Tak ayal bahwa mereka kemudian mampu meraup keuntungan sebesar 47 juta euro dari proses penjualan dan pembelian pemain di jendela transfer musim panas ini.
Foto: My Monaco
Komentar