Timnas U19 Indonesia kembali meraih hasil positif dalam ajang Piala AFF U18 2017. Bertanding melawan Filipina di Thuwunna Stadium, Kamis (7/9/2017) malam, tim "Garuda Nusantara" berhasil meraih kemenangan telak 9-0 atas timnas U19 Filipina.
Pada pertandingan kali ini, pelatih timnas Indonesia, Indra Sjafri, menurunkan komposisi pemain yang sedikit berbeda dibandingkan dengan laga pertama melawan Myanmar. Samuel Christianson, Syahrian Abimanyu, serta Asnawi Mangkualam, tiga supersub dalam laga perdana menghadapi Myanmar, diturunkan oleh Indra sejak menit pertama. Sosok Saddil Ramdani disimpan di bangku cadangan.
https://twitter.com/panditfootball/status/905745658916642816
Meski mengubah komposisi pemain, Indra tetap menggunakan formasi dasar yang tidak jauh berbeda dengan laga melawan Myanmar. Dengan skema dasar yang tidak jauh berbeda, namun komposisi pemain yang sedikit diutak-atik, hal tersebut memengaruhi penampilan Indonesia secara keseluruhan.
Pressing sejak awal, kunci kemenangan Indonesia
Tidak seperti laga perdana melawan Myanmar, di pertandingan kedua melawan Filipina ini Indonesia tidak terlihat gugup di awal pertandingan. Jika pada laga perdana mereka kerap banyak kehilangan bola, justru di pertandingan kedua ini para pemain Indonesia tampak lebih percaya diri dalam menjalani laga. Aliran dan distribusi bola mampu mereka jalankan dengan lebih baik.
Kepercayaan diri yang lebih baik ini membuat permainan Indonesia juga mampu berjalan lebih baik. Sejak menit awal, Indonesia pun mampu memeragakan pressing ketat sejak awal pertandingan. Menghadapi permainan Filipina yang lebih bermain ke dalam, para pemain "Garuda Nusantara" pun tidak ragu untuk melakukan pressing ke lini pertahanan Filipina.
Meski pressing tidak dilakukan secara agresif dan ketat, namun hal ini memberikan kepanikan tersendiri di lini pertahanan Filipina. Kepanikan inilah yang membuat Indonesia dengan tenang mampu menguasai dan mengalirkan bola di tengah, sehingga di babak pertama pun Indonesia sudah mampu unggul 5-0 atas Filipina, sekaligus mendominasi pertandingan.
https://twitter.com/panditfootball/status/905768854151806977
Pergerakan pemain yang lebih cair
Ada nilai plus lain yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam pertandingan melawan Filipina kali ini. Jika dalam laga perdana melawan Myanmar mereka lebih cenderung menyerang dari sisi kiri pertahanan lawan (sisi kanan penyerangan Indonesia), kali ini Indonesia mampu menyerang dari segala sudut, bahkan dari tengah. Ini tak lepas dari cairnya pergerakan para pemain di lini depan.
Sebagai penyerang tunggal, Hanis Saghara tidak terpaku dan terus diam di dalam kotak penalti. Beberapa kali ia membuka ruang untuk Egy Maulana, Feby Eka Putra, maupun Muhammad Iqbal. Pun dengan Egy, Feby, dan Iqbal, mereka tidak ragu untuk saling bertukar posisi, mencari ruang kosong di lini pertahanan Filipina yang padat.
Dengan cairnya pergerakan para pemain timnas Indonesia ini, serangan Indonesia menjadi tidak terprediksi oleh para pemain di lini pertahanan Filipina. Distribusi gol yang cukup merata (Feby tiga gol, Egy dua gol, Iqbal dua gol, Rafly dan Resky masing-masing satu gol) mencerminkan bahwa serangan Indonesia dalam pertandingan ini tidak terpusat di satu sisi saja. Semua pemain depan bisa mencetak gol dari sudut manapun.
Lemahnya Filipina dalam memanfaatkan serangan balik
Dengan pressing yang diterapkan oleh para pemain Indonesia sejak awal laga, sebenarnya Filipina punya peluang besar untuk menciptakan gol lewat skema serangan balik. Garis pertahanan Indonesia yang kerap terlalu tinggi sebenarnya menyisakan banyak celah yang bisa diekploitasi oleh para pemain di lini serang Filipina.
Beberapa kali para pemain Filipina punya kesempatan untuk melesakkan gol ke gawang Indonesia. Namun, lemahnya mereka dalam memanfaatkan serangan balik ini (kemampuan finishing pemain Filipina pun tidak terlalu baik), terlihat dari hanya dua tembakan tepat sasaran dari 11 kali percobaan tembakan ke gawang Indonesia, membuat mereka gagal mengejar ketertinggalan dan membiarkan Indonesia mendominasi pertandingan ini.
***
Hasil positif kembali diraih timnas Indonesia, dan kemenangan besar atas Filipina ini untuk sementara mengangkat posisi Indonesia ke puncak klasemen grup B Piala AFF U18 2017 untuk sementara. Tapi Indonesia tidak boleh berbangga hati terlebih dahulu. Salah satu lawan berat mereka dalam grup ini, Vietnam, baru bertanding sekali dan punya keunggulan jumlah pertandingan atas Indonesia.
Laga pada Senin (11/9/2017) akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Indra Sjafri dan anak asuhnya. Menghadapi Vietnam, lawan yang lebih setara dibandingkan Myanmar dan Filipina, akan menjadi sebuah pertandingan penting untuk menentukan lolos tidaknya Indonesia ke babak selanjutnya. Evaluasi harus tetap dilakukan, dan mari berharap semoga Indonesia dapat meraih hasil yang baik melawan Vietnam pada Senin nanti.
Tetap semangat, Garuda Nusantara!
https://twitter.com/panditfootball/status/905785229708627968
(wil/sf)
Komentar