Mulai musim 2018/2019, bursa transfer musim panas Liga Primer Inggris akan berakhir beberapa jam sebelum pertandingan pertama musim baru dimulai. Sebelumnya, bursa transfer musim panas Liga Primer, seperti liga di sejumlah negara Eropa lainnya, berakhir pada 1 September, yang artinya dua pekan setelah liga berjalan.
Keputusan tersebut diambil setelah 14 kesebelasan Liga Primer setuju akan wacana ini. Namun dari 14 kesebelasan yang setuju tersebut, Manchester United bukan salah satunya. Sehingga mereka merupakan kesebelasan yang tidak setuju bursa transfer musim panas berakhir sebelum liga dimulai.
Ternyata ketidaksetujuan tersebut dilatarbelakangi oleh kepedulian mereka terhadap Liga Primer Inggris. Karena pada dasarnya, sebenarnya mereka setuju bursa transfer musim panas berakhir sebelum liga dimulai, berkaitan dengan persiapan tim yang bisa lebih matang. Hanya saja MU melihat adanya kerugian yang akan didapat oleh klub-klub Liga Primer jika akhir bursa transfer musim panas di Inggris berbeda dengan di negara lain. Hal ini disampaikan oleh manajer mereka, Jose Mourinho.
"Pendapat saya berasal dari sudut pandang seorang pelatih. Jelas saya mendukung hal itu (penutupan bursa transfer lebih awal) karena saya hanya fokus pada proses latihan, tentu saja saya ingin mempunyai skuat (yang komplet) dan bekerja dengan mereka serta melakukan menjalani pramusim bersama mereka, saya tak ingin menunggu keputusan di saat-saat terakhir, itulah perspektif pelatih," kata Mourinho seperti yang dikutip Soccerway.
"Ada perspektif lain, di mana saya juga bisa mengaitkan diri saya. Saya harus berbagi masalah dengan para petinggi klub. Sudah jelas bahwa keputusan itu tak seragam di segala penjuru Eropa, jelas bahwa kita sedang membuka elemen, merugikan klub Inggris dan itulah alasan mengapa Manchester United memilih untuk tak melawannya."
Kekhawatiran pihak MU, menurut Mou, dari perbedaan penutupan bursa transfer musim panas ini adalah klub-klub Inggris lain selain MU bisa kerepotan ketika pemain mereka dibeli klub lain saat bursa transfer sudah ditutup. Dengan penutupan bursa transfer musim panas lebih awal, klub-klub Liga Inggris tidak bisa mendapatkan pengganti pemain yang hengkang setelah bursa transfer ditutup.
"Mereka [klub luar Inggris] bisa datang ke klub Inggris dan membeli pemain tanpa adanya kemungkinan untuk melakukan respons cepat. Ini merupakan elemen kelemahan. Saya berharap bahwa klub saya cukup kuat, bahwa saat kami menutup pintu [mengakhiri bursa transfer], kami menutup bursa transfer untuk jual-beli. Saya harap klub saya bisa bertindak seperti itu. Tapi, klub Inggris lainnya akan menghadapi risiko," sambung Mourinho.
Apa yang dikatakan Mou cukup masuk akal. Bagi kesebelasan-kesebelasan besar Inggris seperti MU, Man City, Chelsea, Liverpool dan Arsenal, mereka bisa saja membangun skuat lebih awal karena kekuatan finansial mereka. Sementara kesebelasan lain, biasanya mendapatkan pemain berkualitas saat memasuki ditutupnya bursa transfer. Swansea City mendapatkan Wilfried Bony dan Renato Sanches, Brighton meminjam Tim Krul dan mendapatkan Ezequiel Schelotto, atau Leicester mendapatkan Aleksandar Dragovic, transfer-transfer tersebut terjadi karena efek tenggat transfer yang berbarengan dengan negara lain.
Dengan tenggat transfer bersamaan, setiap kesebelasan bisa meninjau pemain mana yang bisa direkrut dan pemain mana yang bisa dijual atau dipinjamkan setelah liga bergulir. Dragovic misalnya, ia bisa pindah ke Leicester karena ia baru dimainkan satu kali oleh Leverkusen. Begitu juga Renato Sanches yang bergabung ke Swansea karena nasibnya di Bayern Muenchen terombang-ambing.
Namun palu sudah diketuk. Mulai musim depan, Liga Primer akan menutup bursa transfer musim panas mereka lebih awal dibanding liga-liga Eropa lainnya. Divisi-divisi bawah Liga Inggris pun akan membahasnya pada 21 September mendatang untuk menentukan apakah mengikuti aturan Liga Primer atau tidak. Musim depan akan menjadi percobaan awal, jika seperti yang ditakutkan Mourinho terjadi, bukan tak mungkin bursa transfer musim panas Liga Primer akan kembali sama dengan negara Eropa lainnya pada musim berikutnya (2019/2020).
Komentar