Paris Saint Germain (PSG) berhasil meraih kemenangan keenam mereka dari enam laga yang sudah mereka jalani di Ligue 1. Skuat asuhan Unai Emery tersebut berhasil mengalahkan Olympique Lyon dengan skor 2-0. Meski begitu, Emery menyoroti dua bintangnya, Edinson Cavani dan Neymar, yang berebut tendangan bebas dan penalti.
Insiden pertama terjadi saat PSG mendapatkan tendangan bebas di depan kotak penalti Lyon. Cavani cukup bersemangat untuk mengambil tendangan bebas tersebut. Namun ternyata bek kanan PSG, Dani Alves, yang sedang memegang bola tidak memberikan bola pada penyerang asal Uruguay tersebut.
Alves bahkan terlihat menyembunyikan bola dari Cavani. Ternyata Alves ingin tendangan bebas itu dieksekusi oleh Neymar. Karena setelah Neymar datang, bola di tangan Alves diambil begitu saja oleh Neymar dan ia tak menghindar layaknya yang ia lakukan pada Cavani. Hanya saja eksekusi tendangan bebas Neymar berhasil dimentahkan kiper Lyon, Anthony Lopes.
https://twitter.com/ricangy/status/909547338502373382
Tak berhenti di situ, intrik antara Cavani dan Neymar berlanjut pada menit ke-78. Saat PSG sudah unggul 1-0, skuat berjuluk Les Parisiens tersebut mendapatkan penalti usai Mbappe dijatuhkan di kotak penalti. Cavani langsung mengambil bola dan mempersiapkan bola di titik putih, kemudian Neymar menghampiri dan berusaha membujuk Cavani untuk memberikan tendangan penalti tersebut.
Namun Cavani enggan memberikan penalti tersebut pada Neymar. Neymar lantas meninggalkan Cavani dengan ekspresi kekecewaan. Sial bagi Cavani, tendangannya berhasil ditepis oleh Lopes.
https://twitter.com/panditfootball/status/909682474183049216
Atas insiden ini, Emery marah besar pada kedua anak asuhnya tersebut. Menurutnya, baik Cavani maupun Neymar harusnya bisa menentukan siapa yang menendang tanpa perlu berdebat. Namun jika hal ini masih terus terjadi, pelatih asal Spanyol tersebut akan menentukan siapa penendang bola mati utama PSG.
"Saya sudah bilang, mereka harus menyelesaikannya sendiri," ujar Emery pada konferensi pers usai pertandingan. "Saya pikir mereka bisa melakukannya dan keduanya akan menjadi penendang kami. Tapi jika mereka tidak bisa setuju satu sama lain, saya akan menentukannya untuk mereka. Saya tidak ingin hal ini menjadi masalah bagi kami."
Akhirnya PSG menambah gol pada menit ke-86 untuk mengunci kemenangan 2-0. Uniknya, dua gol PSG pada laga ini tercipta dari gol bunuh diri. Walau begitu, proses kedua gol PSG menunjukkan skema open play PSG bisa memorak-porandakan lini pertahanan lawan.
https://twitter.com/Valeflet1/status/909527116768792576
https://twitter.com/Kleber_United/status/909520525956968448
Komentar