Alex Oxlade Chamberlain telah membuat keputusan besar dalam kariernya setelah memilih Liverpool sebagai pelabuhan barunya. Pemain asal Inggris itu sebelumnya menjadi salah satu andalan di lini tengah Arsenal dalam kurun waktu enam tahun lamanya.
Sebelum memutuskan hengkang, tawaran menggiurkan dari perpanjangan kontrak baru yang disodorkan Arsenal ditolak dengan alasan ingin berkembang di bawah komando Juergen Klopp di Liverpool. “Ini adalah pilihan (pindah ke Liverpool) tepat untuk tahap berikutnya dalam perkembangan permainan saya yang sedang berlangsung," kata Chamberlain.
Hal-hal menyenangkan ada di benak pemain yang disapa Chambo itu saat memaksa Arsenal menerima pinangan 35 juta paun dari Liverpool. Apalagi sebelum dirinya mengenakan jersey merah khas Merseyside, di pekan ketiga Liga Primer Inggris, Liverpool berhasil mengandaskan Arsenal empat gol tanpa balas di Anfield.
Saat itu Chambo masih menjadi bagian dari Arsenal, sehingga bukan hal yang mustahil ketika akhirnya pemain berusia 24 tahun itu semakin yakin bahwa Liverpool adalah klub terbaik untuk menunjang kariernya. Namun kenyataan yang terjadi tak semanis impiannya, karena debutnya bersama Liverpool berakhir tragis.
Bertandang ke Stadion Etihad untuk meladeni perlawanan Manchester City, Chambo harus kembali merasakan getirnya takluk dengan skor besar. Dalam pertandingan pekan keempat Liga Primer Inggris itu Liverpool koyak dengan skor mencolok, 0-5 dari tuan rumah City. Nahas betul bagi Chambo karena dalam dua pertandingan beruntun, bersama klub yang berbeda ia harus menelan kekalahan dengan skor telak.
Nasib nahas Chambo tak berhenti sampai di sana, dalam dua pertandingan berikutnya, puasa kemenangan harus dialami Liverpool di Anfield saat bermain imbang 2-2 melawan Sevilla di pertandingan pertama Liga Champions, dan kembali meraih hasil seri 1-1 saat jumpa Burnley di pekan kelima Liga Primer Inggris.
Di saat yang hampir sama, pemain timnas Inggris itu harus menelan ludah setelah mengetahui Arsenal justru bangkit dari keterpurukan usai meraih kemenangan atas Burnemeouth dan FC Koeln (Liga Europa), kemudian menahan imbang Chelsea 0-0 di Stamford Bridge.
Masih Menjadi Pemanis Bangku Cadangan
Terlepas dari hasil, dalam tiga pertandingan terakhir yang dilakoni Liverpool, Chambo memang selalu diberi kesempatan tampil oleh manajer Juergen Kloop, namun semuanya dimulai dari bangku cadangan. Agak miris memang ketika mengetahui kenyataan bahwa harga 35 juta paun yang dibayarkan Liverpool kepada Arsenal hanya digunakan untuk menghias bangku cadangan mereka.
Sebenarnya bukan hal yang mengejutkan pula melihat kenyataan Chambo harus lebih banyak memulai laga dari bench pemain. Ia memang pesepakbola multifungsi yang bisa bermain di berbagai posisi berbeda. Namun masalahnya, di setiap posisi yang bisa dimainkan Chambo ada pemain lain yang sebelumnya sudah lebih dulu menjadi andalan Klopp.
Misalnya di lini tengah, selain ada Jordan Henderson, Giorgino Wijnaldum, dan Emre Can yang selalu menjadi trio gelandang Liverpool, persaingan bagi Chambo akan semakin bertambah sulit menyusul semakin baiknya kondisi Adam Lallana yang sebelumnya mengalami cedera.
Kemudian di sektor sayap pun peluang bagi Chambo untuk bermain secara kompetitif hampir terbilang mustahil. Di posisi flank, Klopp kerap memercayakan Sadio Mane dan Mohamed Salah untuk menopang Roberto Firmino yang di plot sebagai penyerang utama.
Belum lagi saat ini Phillipe Coutinho juga sudah kembali bermain untuk Liverpool setelah menjalani proses pemulihan cedera punggung. Biar bagaimanapun pada musim lalu Coutinho adalah pemain andalan Liverpool di sektor sayap kiri. Lebih dari pada itu, Coutinho juga bisa dibilang ruh permainan Liverpool musim lalu.
Selain itu kembalinya Coutinho juga akan membuat Chambo semakin kesulitan untuk mendapatkan tempat utama di lini tengah. Maklum, Coutinho juga merupakan pemain multifungsi bahkan pemain 25 tahun itu memiliki natural posisi sebagai gelandang serang.
Melihat kenyataan tersebut, muncullah pertanyaan, apakah Chamberlain merupakan pembelian efektif bagi Liverpool? Mungkin saja efektif, kalau tendensinya Liverpool hanya ingin mencari pelapis untuk mengonsolidasi kekuatan di musim dengan jadwal yang super padat bagi mereka.
Kalau memang begitu, tentu ini menyiratkan bahwa peluang bagi Chambo tampil secara kompetitif sebagai pemain utama agak sedikit kecil. Peluangnya tetap ada, hanya saja ia harus menunggu salah satu gelandang atau pemain sayap Liverpool absen karena cedera atau akumulasi. Pilihan paling realistis adalah bermain penuh di turnamen domestik seperti Piala Liga atau FA Cup.
Kalau memang prediksi tersebut benar, maka alih-alih berkembang Chambo justru telah mematikan kariernya sendiri dengan memutuskan pindah ke Liverpool. Nasibnya mungkin akan sama dengan Marko Grujic yang lebih banyak mendekam di bangku cadangan, atau Lazar Markovic yang nasibnya selalu dipinjamkan ke klub lain pada setiap musimnya, hingga akhirnya kini kesempatan bermainnya di Liverpool terbilang nol persen. Atau bahkan Danny Ings yang harus rela masuk skuat reserves setelah mengalami cedera panjang.
Kepercayaan Kepada Chambo
Tapi tunggu dulu, itu hanya prediksi yang belum tentu juga terjadi. Chambo adalah pemain yang punya kualitas. Walau memang saat ini kondisinya agak sulit bagi Chambo untuk memenangkan persaingan di tim utama Liverpool, namun peluang masih terbuka lebar. Dalam sebuah konferensi pers jelang pertandingan Piala Liga melawan Leicester City, Klopp mengungkapkan bahwa Chambo telah melakukan keputusan yang tepat untuk pindah ke Liverpool pada musim ini.
"Saya pikir masuk akal bagi Alex untuk datang ke sini. Dia tahu situasinya. Dia memainkan semua pertandingan untuk Arsenal sejak awal dan sekarang dia datang ke sini dan berada di bangku cadangan sehingga terlihat, `Oh, bukan keputusan terbaik`. Tapi kami memiliki program jangka panjang untuknya. Kami ingin menggunakan dia dan mempersiapkannya juga dalam pertandingan. Jadi, saya pikir semuanya baik-baik saja," kata Klopp seperti dilansir dari The Guardian.
Lebih lanjut pelatih asal Jerman itu mengungkapkan bahwa peluang bagi Chambo untuk berkembang di Liverpool sangat terbuka lebar. Mantan pemain Southampton itu masih berusia 24 tahun sehingga ada banyak hal yang bisa ia perbuat di Anfield.
“Sekarang ia berada di usia yang sempurna dan masih bisa membuat langkah besar di sini. Saya pikir di pertandingan terakhir, dia bermain seperti pemain Liverpool - intensitas tertinggi, terlibat dalam permainan, dan sangat fleksibel. Saya sudah melihat banyak potensi dari dirinya. Jadi saya sangat senang memilikinya di sini, saya harap dia juga senang berada di sini," tegas Klopp.
Namun butuh waktu juga bagi Chambo untuk bisa padu bersama Liverpool mengingat ia juga baru bergabung. Permainan Liverpool dan Arsenal juga berbeda. Jadi setidaknya ia masih butuh waktu untuk penyesuaian. Namun Klopp menegaskan bahwa perbedaan permainan yang dimiliki Arsenal dan Liverpool tentunya akan sangat membantu bagi Chambo untuk berkembang.
"Kami bermain berbeda dengan Arsenal, itu tidak berarti lebih baik atau lebih buruk, itu berarti berbeda. Paling tidak terlibat dalam gaya sepakbola yang berbeda. Perbedaan ini adalah momentum bagi Alex untuk berkembang, karena dia bereaksi dalam momen yang berbeda, jadi bukan selalu melakukan hal yang sama,” tukasnya.
Rencananya Chambo akan bermain dalam pertandingan Piala Liga melawan Leicester di King Power Stadium pada Rabu (20/9) dini hari WIB. Selain Chambo, Klopp juga berencana bakal memaksimalkan potensi Marko Grujic sejak awal pertandingan.
Foto: Independent, Sport Keeda
Komentar