Penguasaan bola adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam sebuah pertandingan sepakbola. Ketika banyak menguasai bola, maka lazimnya gol pun akan tercipta. Tapi untuk mencetak gol, ada banyak cara lain selain melalui ball possession atau penguasaan bola. Inilah yang diutarakan oleh Emral Abus, pelatih Persib.
Persib Bandung akan menjamu lawan kuat dari Pulau Dewata, yakni Bali United pada lanjutan pekan ke-25 gelaran Liga 1 2017 di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (21/9/2017) sore. Bali United sendiri adalah tim yang sekarang menjelma menjadi tim yang cukup disegani di ajang Liga 1.
Dari enam pertandingan terakhir yang mereka lakoni, mereka tidak pernah menorehkan kekalahan atas lawan-lawannya (lima kali menang dan sekali imbang). Mereka bahkan pernah menorehkan kemenangan telak atas lawan-lawannya, yakni ketika melawan Mitra Kukar dan Persela Lamongan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. Penampilan impresif mereka ini membawa mereka tetap berada di persaingan gelar juara, menduduki peringkat kedua klasemen sementara Liga 1 2017.
Sebagai upaya persiapan menghadapi Bali United, pelatih Persib, Emral Abus mengungkapkan bahwa ia sudah melakukan persiapan khusus. Meski harus sedikit mengubah pola latihan karena ditundanya laga melawan Borneo FC, ia optimis timnya dapat mengalahkan Persib. Salah satu pemain Persib, Kim Jeffrey Kurniawan, juga mengungkapkan hal yang sama.
"Dengan berubahnya jadwal (harusnya melawan Borneo), kami juga sedikit mengubah jadwal dan pola latihan kami. Tapi itu tidak masalah. Bali sedang berada dalam tren positif, dan mereka adalah tim yang bagus. Tapi peringkat bukan jaminan sebuah tim dalam menguasai pertandingan," ujar Emral dalam jumpa pers di Graha Persib.
"Kita awalnya bersiap melawan Borneo, tahu-tahu diundur sehingga kami mulai beralih fokus melawan Bali United. Bali adalah salah satu tim yang kuat. Besok (Kamis (21/9/2017) adalah bigmatch dan secara persiapan kami sudah siap. Kami sudah paham kelebihan dan kelemahan Bali," ujar Kim.
Belajar dari hasil imbang melawan Semen Padang, Emral Abus menjelaskan bahwa pada dasarnya, dalam laga tersebut Persib cukup menguasai pertandingan dengan rataan penguasaan bola yang lebih tinggi dari Semen Padang. Namun Semen Padang, yang justru lebih banyak melakukan serangan balik, mampu mencuri dua gol dari Persib.
"Ball possession hanya alat untuk memenangkan pertandingan, tapi bukan faktor yang terpenting untuk memenangkan pertandingan. Buktinya Semen Padang saja dapat menahan imbang kami meski tidak menguasai bola. Mereka bertahan dengan rapat, dan itu menyulitkan kami ketika menyerang," ungkap Emral.
Tekanan bobotoh yang tak terlalu dipikirkan Widodo
Dalam laga melawan Persib ini, bobotoh kemungkinan besar akan hadir memadati Stadion Si Jalak Harupat. Dukungan dari bobotoh ini akan menjadi teror tersendiri bagi Bali United. Namun, menyikapi tekanan bobotoh ini, pelatih Bali, Widodo C. Putro mengaku tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
"Saya rasa ini teror yang wajar karena berupa dukungan dari suporternya. Dengan keadaan Persib sekarang (sedang didenda), kami tidak merasa itu sebagai suatu keuntungan dan tidak akan meremehkan. Saya bicara ke anak-anak bahwa klasemen tidak jadi patokan. Bahwa segala sesuatu bisa terjadi baik mengalahkan maupun dikalahkan. Terbukti sampai saat ini belum ada tim yang tidak bisa dikalahkan tapi apresiasi Persib kalau di kandang belum bisa dikalahkan," ujar Widodo.
Ia pun menyoroti beberapa pemain Persib, Salah satunya adalah penyerang anyar asal Chad, Ezechiel Ndouassel. Untuk mematikannya, Widodo mengaku sudah menyiapkan strategi khusus agar eksplosivitas Ezechiel bisa diredam.
"Dia tipikal yang perkembangannya sangat tinggi. Feeling golnya juga cukup tinggi. Dia enggak mau diam. Dan siapapun dia pasti kita sudah punya strateginya (untuk mematikannya)," ungkapnya.
Komentar