Suporter merupakan salah satu elemen penting dalam sepakbola. Mereka adalah pemain ke-12 bagi sebuah kesebelasan. Dukungan mereka sangat berarti untuk menambah gairah dan semangat para pemain yang bertarung di lapangan hijau.
Seiring berjalannya waktu, dukungan yang diberikan suporter di dalam stadion menjadi lebih beragam. Mereka tidak hanya melempar nyanyian atau sorak-sorai pembangkit semangat saja. Lebih dari itu, berbagai aksi kreatif pun kerap mereka pertontonkan dari tribun stadion. Satu hal lain yang tak bisa dilepaskan begitu saja, tentunya aksi-aksi kemanusiaan yang kerap diperlihatkan para suporter disela pemberian dukungan kepada klub yang mereka cintai.
Berbagai aksi yang dilakukan suporter sering kali menuai pujian publik, bahkan penghargaan dari badan atau organisasi sepakbola juga kerap diberikan kepada suporter yang mampu melakukan aksi-aksi memukau dalam upayanya mendukung kesebelasan kesayangan mereka. Salah satu penghargaan bergengsi yang diberikan khusus terhadap aksi suporter adalah FIFA Fan Award.
Penghargaan yang digagas oleh otoritas tertinggi sepakbola dunia itu diberikan kepada suporter yang dianggap telah melakukan momentum luar biasa di setiap tahunnya. Pada musim lalu, pendukung Borussia Dortmund dan Liverpool berhasil menyabet penghargaan tersebut.
Pemilihan suporter Dortmund dan Liverpool sebagai suporter terbaik versi FIFA pada 2016 silam bukan tanpa alasan. Kedua suporter tersebut telah menunjukkan nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan kepedulian yang kental dalam sepakbola. Aksi yang mereka lakukan sebenarnya hanya menyanyikan anthem “You’ll Never Walk Alone” secara serempak, saat pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa musim 2015/2016 di Anfield.
Kebetulan, pertandingan tersebut digelar sehari sebelum peringatan 27 tahun tragedi Hillsborough, yang menewaskan 96 suporter Liverpool pada tahun 1989. Sebagai aksi simpatik dan wujud kepedulian mereka, suporter Dortmund ikut menyanyikan anthem “You’ll Never Walk Alone” bersama-sama dengan The Kopites (sebutan bagi pendukung Liverpool).
Sementara pada tahun ini, FIFA telah merilis tiga aksi atau momentum luar biasa dari suporter Borussia Dortmund (Bundesliga Jerman), Celtic FC (Liga Primer Skotlandia), dan FC Copenhagen (Liga Super Denmark). Dengan berbagai pertimbangan, aksi dari ketiga suporter tersebut pun dianggap sebagai momen terbaik dari periode November 2016 hingga Agustus 2017.
https://twitter.com/FIFAcom/status/911217886789816320
Koreografi Lion Lisbon dari Suporter Celtic
Dalam pertandingan terakhir Celtic FC di Liga Primer Skotlandia menghadapi Hearts pada 21 Mei lalu, para pendukung Celtic mempertontonkan sebuah koreografi mengagumkan, yang terbentang diseluruh sudut tribun Celtic Park.
Pertandingan tersebut, bertepatan dengan perayaan 50 tahun keberhasilan Celtic meraih gelar di Piala Champions (sekarang Liga Champions) pada 1967 silam. Keberhasilan itu membuat Celtic tercatat sebagai kesebelasan asal Britania Raya pertama yang sukses menjadi raja di kompetisi paling elit di benua biru.
Para pendukung sangat terkesan dengan keberhasilan tersebut, oleh sebab itu koreografi sebagai wujud perayaan kesuksesan tim kebanggaannya itu dipertontonkan. Kebetulan Celtic juga berhasil menjadi juara di Liga Primer Skotlandia musim 2016/2017 sehingga momentum tersebut dianggap para suporter sangatlah tepat.
Aksi Kemanusiaan dari Suporter FC Copenhagen
Momentum paling menyentuh dilakukan oleh pendukung FC Copenhagen. Saat tim kebanggaannya itu meraih gelar juara di ajang Piala Liga Denmark pada 25 Mei 2017, salah satu pemain Copenhagen memberikan sebuah medali dan trofi juara kepada para suporter. Mungkin itu ditunjukkan sebagai rasa terimakasih para pemain atas dukungan tanpa henti para suporter kepada mereka. Salah seorang suporter mengambil trofi dan medali tersebut.
Namun apa yang terjadi setelahnya sangatlah menyentuh hati. Suporter yang menerima trofi tersebut berjalan ke sisi lain tribun penonton. Dengan senyum penuh kebanggaan ia menghampiri salah satu penonton berkebutuhan khusus yang duduk di atas kursi roda. Ia kemudian memberikan trofi tersebut, untuk diangkatnya bersama-sama. Para pemain Copenhagen yang melihat aksi tersebut lantas memberikan apresiasi berupa tepuk tangan.
Aksi Solidaritas Suporter Borussia Dortmund
Dibandingkan dengan aksi yang dilakukan suporter Celtic dan Copenhagen, salah satu momen terbaik yang dilakukan oleh suporter Borussia Dortmund justru terjadi di luar lapangan. Pada April 2017 lalu, sebuah tragedi menimpa tim Borussia Dortmund saat akan melakoni pertandingan perempat final Liga Champions musim 2016/2017 melawan AS Monaco.
Saat itu bus yang dinaiki para pemain Dortmund dalam perjalanan dari hotel ke Stadion Signal Iduna Park menjadi sasaran aksi teror pihak yang tak bertanggung jawab. Bus Dortmund terkena ledakan yang membuat kaca bus pecah. Marc Bartra bahkan terluka di bagian tangan akibat terkena serpihan kaca. Akibat tragedi tersebut, pertandingan pun ditunda sehari. Para pendukung Dortmund spontan melakukan kampanye, yang tujuannya adalah melindungi suporter Monaco yang kadung tiba di Dortmund.
Mereka ingin menunjukkan bahwa Dortmund adalah tempat yang ramah bagi para tamu. Oleh karena itu setelah tragedi mencekam yang menimpa tim kesayangan mereka, para pendukung Dortmund kemudian secara cuma-cuma menawarkan tempat tinggal bagi suporter Monaco, untuk menginap sehari lagi di Dortmund. Tawaran tersebut banyak disebar melalui media sosial.
***
Melihat penilaian yang dilakukan FIFA terhadap pemilihan suporter terbaik pada setiap tahunnya, terlihat sekali bagaimana FIFA ingin menggali berbagai potensi yang bisa dilakukan oleh suporter di seluruh dunia. Artinya, FIFA menginginkan berbagai hal positif selain kreativitas bisa dilakukan suporter, seperti melakukan aksi persahabatan, aksi kemanusiaan, dan aksi-aksi positif lainnya di luar aksi dukungan kepada tim yang dicintainya.
FIFA Fan Award hanya sebagai bentuk penghargaan bagi para suporter. Pada akhirnya, yang diharapkan adalah para suporter tetap melakukan aksi-aksi positif, baik itu dalam mendukung klub maupun ketika melakukan aksi-aksi kemanusiaan untuk wilayah tempat tinggalnya.
Komentar