Manchester United tentu punya ambisi untuk melampaui torehan kemenangan rival sekota nya saat menghadapi Crystal Palace. Ini artinya akan ada banyak gol direncanakan terjadi Old Trafford, dan Henrikh Mkhitaryan (Man United, £8.5) seharusnya jadi salah satu aktornya. Jumlah tembakan Miki memang tidak sebanyak peluang yang diciptakannya. Namun pada tiga laga terakhir, dia telah membiasakan diri untuk mencetak gol.
Sejauh musim berjalan, Spurs tampil lebih trengginas saat bertandang daripada di Wembley. Total tiga kemenangan dengan delapan gol, dan Christian Eriksen (Spurs, £9.7) berkontribusi di 50% gol Spurs. Bamidele Alli sebenarnya juga bukan pilihan yang buruk, namun dengan atribut penyerangan dan kreativitas yang melekat pada Eriksen, peluangnya untuk mendapat poin serta bonus lebih besar daripada Alli. Apalagi menghadapai Huddersfield yang baru kebobolan satu gol di kandang, seorang free kick specialist akan jadi faktor yang menentukan.
https://twitter.com/PanditFPL/status/913568514706776064
Sukar untuk tidak menyertakan David Silva (Man City, £8.4), walau pada laga berat melawan Chelsea di Stamford Bridge. Semenjak tampil mirip Stephen Ireland (atau Pep) dengan kepala plontosnya, Silva hanya gagal berprestasi tatkala bermain di kandang melawan dua tim dari Merseyside. Tapi ada satu nama yang membuat kami meninggalkan Silva, yaitu Philippe Coutinho (Liverpool, £8.9) yang telah membuat dua gol serta satu asis, membuat Coutinho menjadi gelandang nomor dua terpopuler setelah Silva dalam bursa transfer GW7. Sejak tampil di GW5, Coutinho merupakan gelandang dengan tembakan terbanyak di liga dengan 12 tembakan, atau setara dengan satu tembakan setiap 13 menit. Hanya Sergio Aguero yang membuat tembakan lebih dari Coutinho. Tampilnya Sadio Mane yang telah lepas dari masa hukuman, bukan berbarti memperkecil peluang Coutinho. Terlihat dari laga melawan Spartak Moscow di mana Coutinho tetap produktif saat bermain di belakang Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino. Tendangan bebas dan tembakan khas dari luar kotak penaltinya bisa jadi salah satu solusi Liverpool ketika menghadapi Newcastle yang tampil baik secara defensif.
Newcastle sejauh ini baru membuat enam gol di Liga Primer, dan Matt Ritchie (Newcastle, £6.0) terlibat dalam 66.6% gol tersebut, semuanya berupa asis. Dua di antaranya berasal dari tendangan pojok, di mana Ritchie menjadi penendang pojok utama, dan telah melakukan 22 sepakan pojok dalam empat gameweek terakhir. Atribut penyerangannya cocok untuk menghadapi pertahanan Liverpool yang kebobolan 10 gol saat bertandang. Apalagi, sudah menjadi rahasia umum bahwa set piece, termasuk tendangan sudut, adalah salah satu titik lemah pertahanan Liverpool. Menurut Talksport, Liverpool sudah kebobolan 27 gol dari set piece (tidak termasuk penalti) di era Juergen Klopp, dan musim ini sudah kebobolan 3 gol dari situasi bola mati, hanya Leicester yang melampaui catatan ini. Kami pikir Rithcie akan megganjar kepercayaan kami memberi slot terakhir di gelandang unggulan dengan setidaknya satu asis.
https://twitter.com/PanditFPL/status/913572146315616256
***
Berikut rekapitulasi artikel tim unggulan dari PanditFootball untuk GW7:
- Analisis Jadwal FPL PanditFootball: Gameweek 7
- Kiper dan Bek Unggulan FPL PanditFootball: Gameweek 7
- Penyerang Unggulan FPL PanditFootball: Gameweek 7
- Pemain Spekulatif FPL PanditFootball: Gameweek 7
Masih ada juga kesempatan untuk memenangkan hadiah dengan mengikuti Liga FPL PanditFootball.com klik di sini
Salam panah hijau dan semoga mendapatkan poin di atas rata-rata.
Harga pemain, angka kepemilikan, dan status pemain akurat per 29 September 2017.
Komentar