Seiring berjalannya waktu, sepakbola terus mengalami perkembangan baik itu dari segi permainan atau bahkan aturan yang menjadi acuan dalam permainan 11 lawan 11 itu. Perkembangan yang terjadi dalam sepakbola juga telah melibatkan teknologi untuk ambil bagian, khususnya dalam hal membantu wasit sebagai pengadil untuk membuat keputusan yang benar dalam sebuah pertandingan.
Kehadiran teknologi dalam sepakbola diharapkan mampu meminimalisir kritikan terhadap keputusan kontroversial yang kerap dilakukan pengadil pertandingan di lapangan. Namun dalam konteks tersebut, tidak sepatutnya juga untuk terlalu mendewakan kehadiran teknologi dalam sepakbola.
Biar bagaimanapun itu hanya alat bantu yang diciptakan manusia, yang juga rentan terjadi kesalahan entah itu karena rusak atau kesalahan sistem perangkat. Ada banyak kasus kesalahan teknologi dalam sepakbola, seperti yang terjadi di Ligue 1 dalam pertandingan antara Stade Rennes melawan SM Caen di Roazhon Park, Sabtu (30/9).
Kesalahan dalam pertandingan tersebut terjadi pada kesalahan sistem pendeteksi teknologi garis gawang yang di gunakan di laga pekan kedelapan Liga Prancis. Pada menit 56, Rennes mendapat peluang dari tendangan penjuru yang diarahkan langsung ke gawang Caen. Penjaga gawang Remy Vercoutre mampu membaca arah bola dan dengan sigap meninju bola tersebut hingga keluar lapangan.
Tendangan penjuru kedua itu pun dieksekusi, saat bola dikuasai pemain Rennes lainnya, wasit meniupkan peluit untuk menghentikan sementara pertandingan. Wasit yang memimpin jalannya laga itu tampak berlari menghampiri ofisial pertandingan yang berdiri di pinggir lapangan, ia berkonsultasi menanyakan apakah bola tendangan penjuru Rennes sebelumnya sudah melawati garis gawang atau belum.
Dalam pandangannya mungkin terlihat kalau bola belum melewati garis gawang, namun yang menjadi keraguan adalah saat jam tangan yang merupakan alat penghubung teknologi garis gawang yang dikenakannya bergetar, menandakan bahwa bola sudah masuk ke gawang. Setelah beberapa saat berdiskusi wasit akhirnya melanjutkan pertandingan yang sempat terhenti itu dengan memutuskan bahwa tidak terjadi gol saat situasi tendangan penjuru yang didapat Rennes di menit 56 itu. Pertandingan berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Caen.
Kalau melihat tayangan ulang dari kejadian tersebut, tampaknya ada kesalahan membaca sensor dari kamera teknologi garis gawang yang dipakai dalam laga tersebut. Sebab yang masuk ke dalam gawang itu bukanlah bola, melainkan Vercoutre yang setelah meninju bola terjatuh dan terguling ke dalam gawang.
https://twitter.com/goal/status/914257566863118341
Bukan Kejadian Pertama
Kesalahan teknologi garis gawang yang terjadi di laga antara Rennes melawan Caen ternyata bukan yang pertama terjadi di Ligue 1. Pada Februari 2017 lalu, dalam pertandingan yang mempertemukan Girondins Bordeaux melawan Rennes juga dihiasi oleh insiden kesalahan membaca sensor kamera teknologi garis gawang.
Dalam laga itu, penjaga gawang Cedreic Carrasso melakukan penyelamatan dengan menghentikan bola yang hampir masuk ke gawangnya. Namun saat penyelamatan dilakukan ada bagian tubuhnya yang masuk ke gawang. Jam tangan wasit Sebastien Desiage yang memimpin jalannya pertandingan itu pun bergetar menandakan sebuah gol terjadi.
Wasit juga sempat menghentikan pertandingan untuk beberapa saat, namun setelah tahu yang masuk ke gawang itu adalah tubuh Carrasso, ia tidak mengindahkan pemberitahuan gol itu. Hal tersebut terjadi lantaran kesalahan kamera membaca sensor, lantaran Carrasso mengenakan kostum berwarna kuning, warna yang sama dengan bola.
Kejadian lain yang melibatkan insiden teknologi garis gawang juga terjadi di laga Toulouse melawan Bastia, beberapa pekan setelah insisden Carrasso. Dalam laga itu memang belum bisa disimpulkan bahwa kesalahan ada di teknologi garis gawang.
Kronologisnya terjadi saat laga memasuki menit 17, Bastia mendapat kesempatan mencetak gol melalui sepakan penjuru. Bola berhasil dimanfaatkan dengan baik, karena salah satu pemain Bastia sukses melanjutkan bola ke gawang melalui tendangan kerasnya. Bola berhasil diamankan kiper Toulouse, namun sepintas terlihat bola sudah melewati garis gawang.
Bastia kemudian meminta rekaman dari kejadian tersebut diputar, namun Tapi tidak ada yang bisa ditampilkan di TV atau layar raksasa di dalam stadion. "Setelah berbicara dengan kru produksi TV, kami mendapat konfirmasi bahwa kamera teknologi goalline tidak berfungsi," kata juru bicara Bastia kepada L`Equipe.
Komentar