Timnas Catalan Bisa Punya Skuat yang Hebat

Cerita

by redaksi 32349

Timnas Catalan Bisa Punya Skuat yang Hebat

Suasana politik Spanyol dan Catalan tengah memanas. Catalan bersikukuh untuk memerdekakan diri. Lewat referendum, meski berusaha dicegah pemerintah Spanyol, mayoritas masyarakat Catalan ingin lepas dari Spanyol dan membangun pemerintahan sendiri. The Guardian bahkan melaporkan bahwa 90% masyarakat Catalan yang ambil bagian dalam pemungutan suara setuju untuk melepaskan diri dari Spanyol.

Dari total 7,5 juta penduduk yang menempati Catalan, salah satu pesepakbola top yang turut ikut ambil bagian dari pemungutan suara ini adalah Gerard Pique. Bek Barcelona tersebut bahkan tak ragu menunjukkan dukungannya terhadap keinginan memerdekakan Catalan. Bahkan ia siap meninggalkan timnas Spanyol jika bermainnya ia di timnas Spanyol memunculkan polemik jika Catalan merdeka.

"Ini adalah bentuk dari kebebasan kami mengungkapkan pemikiran, sebuah hal yang sulit kami lakukan dahulu kala (masa Jenderal Franco). Saya adalah orang Catalan, saya merasa bangga menjadi orang Catalan. Saya bangga dengan sikap yang ditunjukkan orang Catalan ini," ujar Pique dilansir dari The Guardian.

Jika Catalan merdeka, apa bisa Pique membela timnas Catalan padahal selama ini ia membela timnas Spanyol? Bisa. Dalam aturan FIFA, setiap pemain diperbolehkan pindah kewarganegaraan yang di luar kekuasaannya, termasuk pecahnya sebuah negara. Hal ini dialami oleh pemain-pemain seperti Mirko Vucinic yang memilih Montenegro (sebelumnya Serbia & Montenegro) dan para pemain timnas Kosovo yang mayoritas lahir di Albania. Tentunya hal tersebut atas seizin FIFA.

Untuk berpindah timnas, dalam situasi pecahnya suatu negara, pertama negara tersebut harus mendaftarkan diri sebagai anggota FIFA. Setelah itu para pemain yang akan pindah kewarganegaraan mengajukan persetujuan terhadap FIFA, di sana FIFA-lah yang memutuskan apakah latar belakang pemain tersebut memenuhi syarat pindah kewarganegaraan atau tidak.

Maka seandainya Catalan merdeka, Catalan harus segera terdaftar menjadi anggota FIFA. Tapi jika ini benar-benar terjadi, ini bisa jadi kabar buruk bagi timnas Spanyol karena tak sedikit pemain papan atas Spanyol berasal dari negara kelahiran Pep Guardola tersebut.

Spanyol patut khawatir akan banyak pemain yang mengikuti jejak Pique, yang siap mundur dari timnas Spanyol demi membela negara kelahiran. Hal ini terbukti dari beberapa kali uji tanding, meski tidak resmi karena tidak terdaftar di FIFA, banyak pemain top Spanyol yang bersedia membela Catalan.

Tidak hanya Pique, tapi pemain-pemain lain seperti Sergio Busquets, Jordi Alba, Cesc Fabregas, Gerard Deulofeu, Sergi Roberto dan masih banyak lagi pernah membela Catalan. Bahkan pada uji tanding terakhir melawan timnas Tunisia yang digelar Desember 2016 lalu, Xavi Hernandez masih bersedia bermain untuk Catalan. Pada laga itu juga Catalan diperkuat Jordi Masip (Real Valladolid) dan Sergi Roberto (Barcelona).

Selain Barcelona, Espanyol juga merupakan kesebelasan La Liga Spanyol yang tak sedikit pemainnya bersedia membela timnas Catalan. Sebelumnya, Víctor Alvarez, David Lopez, Aaron Martin, Marc Roca, Alvaro Vazquez dan Gerard Moreno adalah perwakilan Espanyol yang membela Catalan. Ada lagi pemain-pemain lain seperti Pol Lirola (Sassuolo), Marc Crosas (Tampico), Kiko Casilla (Real Madrid), Marc Bartra (Dortmund), Aleix Vidal (Barcelona), Martin Montoya (Valencia), Bojan Krkic (Stoke City), Christian Tello (Real Betis), hingga bintang muda milik Monaco, Keita Balde Diao, yang pernah membela kesebelasan berwarna kuning-oranye ini.

Patriotisme mereka terhadap Catalan mereka tunjukkan selain dengan memenuhi panggilan timnas, mereka juga tanpa ragu memegang sebuah banner besar bertuliskan Una Nacio, Una Seleccio. Kalimat tersebut, yang juga dipamerkan oleh para pemain Euskadia (Basque) selection, memiliki arti, Satu Negara, Satu Tim Nasional. Ini bisa jadi pesan tersirat bahwa mereka memang bersedia dipanggil timnas Catalan seandainya mereka sudah merdeka dan bergabung ke FIFA.

Euskadia vs Catalan, 2015 (via: ara.cat)

Meski tidak diakui FIFA, Catalan memang sudah berkali-kali mengadakan uji tanding. Selain Euskadia atau pemain-pemain yang berdarah Basque, mereka juga pernah menghadapi timnas Argentina, Nigeria, Tunisia, Paraguay, Kolombia, Tiongkok, Brasil dan masih banyak lagi. Paling tidak, setahun sekali mereka mengadakan laga uji tanding tersebut, biasanya pada bulan Desember. Mereka sendiri sudah mengadakan pertandingan sejak 1905.

Saat ini, pemain dengan caps terbanyak adalah Sergio Garcia. Pemain berusia 34 tahun yang saat ini membela Spanyol tersebut sudah 14 kali membela Catalan. Disusul oleh Xavi yang sudah 12 kali membela Catalan. Pemain-pemain seperti Pique, Busquets, hingga Krkic sudah hampir mencatatkan 10 kali penampilan.

Menarik untuk menantikan akhir dari polemik politik yang terjadi di Catalan ini. Jika Catalan merdeka, meski mereka harus berjuang dari bawah untuk mengikuti agenda FIFA, tapi mereka punya skuat dengan para pemain top Spanyol yang bisa mempercepat langkah mereka di ajang-ajang yang hendak mereka ikuti.

Jika pemain yang pernah membela Catalan di masa lalu ternyata benar-benar bersedia membela timnas Catalan di masa depan, maka seperti inilah skuat mereka, dengan catatan skuat di bawah ini merupakan pemain yang masih aktif bermain dan belum termasuk pemain-pemain kelahiran Catalan yang belum sekalipun membela timnas Catalan seperti Hector Bellerin, Fran Merida, Victor Ibanez, Aleix Garcia, Pablo Maffeo, atau Adama Traore.

Komentar