Sebuah kabar tidak sedap muncul jelang laga timnas Indonesia melawan Kamboja. Pertandingan yang akan diadakan pada Rabu (4/10/2017) ini ternyata tidak diakui oleh FIFA. Imbasnya, pertandingan ini tidak akan menghasilkan poin bagi timnas Indonesia maupun Kamboja.
PSSI selaku federasi sepakbola yang menaungi Indonesia menjelaskan bahwa pertandingan yang mempertemukan Indonesia dan Kamboja yang akan dihelat di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi ini tidak diakui oleh FIFA dan tidak masuk dalam agenda resmi FIFA. Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo, mengonfirmasi hal tersebut.
"Rencana awalnya, timnas akan melakoni laga bertajuk `FIFA Matchday` melawan timnas Mauritania. Setelah kami kirimkan datanya untuk registrasi ke FIFA, ternyata pihak Mauritania membatalkan laga uji tanding. Untuk itu kami mencari penggantinya," ujar Gatot.
"Sebagai penggantinya kami coba submit data lagi untuk beruji tanding untuk melawan Kamboja dan sampai sekarang, memang, belum direspons oleh FIFA. Hasilnya, ya, karena ini tidak mendapat respons maka kami agendakan uji tanding melawan Kamboja ini bertajuk Friendly Match," tambahnya.
Selain laga melawan Kamboja ini, laga melawan Fiji yang dihelat pada 2 September 2017 silam juga menjadi laga yang tidak diakui oleh FIFA dan tidak masuk kalender internasional FIFA. Laga timnas Indonesia terakhir yang diakui oleh FIFA adalah laga melawan Puerto Riko yang digelar pada 13 Juni 2017 silam di Sleman.
Dalam usaha menambah poin agar mampu merangkak naik di peringkat internasional FIFA, hal ini menjadi sebuah kabar tidak sedap bagi timnas. Lalu, bagaimana sebenanarnya caranya agar laga internasional bisa diakui dan masuk dalam kalender internasional FIFA?
Prosedur yang harus dipenuhi agar laga internasional diakui oleh FIFA
Agar sebuah laga internasional bisa diakui dan masuk dalam kalender internasional FIFA, ada serangkaian prosedur yang harus dipenuhi oleh kedua timnas yang akan bertanding. Dalam aturan FIFA bertajuk Regulations Governing International Matches, dijabarkan perihal ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi agar sebuah laga internasional bisa masuk kalender FIFA.
Dalam Regulations Governing International Matches, disebutkan bahwa pertandingan internasional memiliki tiga kelas yang berbeda, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Khusus untuk pertandingan yang mempertemukan dua timnas senior, pertandingan tersebut masuk dalam kategori pertandingan internasional kelas 1. Ambil contoh laga timnas Indonesia melawan Kamboja. Laga tersebut bisa disebut kelas 1 karena melibatkan para pemain senior (bukan pemain timnas lintas usia).
Agar mendapatkan izin dari FIFA, maka ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi agar laga Indonesia melawan Kamboja ini (laga kelas 1), mendapat izin dari FIFA dan masuk kalender internasional FIFA. Hal ini dijabarkan dalam Bab 10 Regulations Governing International Matches. Berikut adalah prosedur yang harus dilalui.
- Kedua timnas (kalau bisa masuk anggota FIFA) harus meminta izin terlebih dahulu kepada konfederasi tempat mereka bernaung setidaknya 21 hari sebelum tanggal penyelenggaraan laga
- Setelah mendapatkan izin dari konfederasi, maka kedua tim yang akan bertanding harus menyerahkan izin dari konfederasi tersebut ke negara (kalau bisa anggota FIFA juga) yang akan menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan
- Negara tempat penyelenggaraan pertandingan harus meminta izin kepada FIFA paling lambat 14 hari sebelum tanggal penyelenggaraan laga. Izin yang diberikan kepada FIFA ini harus juga menyertakan izin dari konfederasi dan pernyataan kesediaan kedua tim untuk bertanding di tempat yang sudah ditentukan
- Izin yang diminta harus berdasarkan kepada formulir resmi yang sudah dikeluarkan oleh FIFA perihal permohonan izin menyelenggarakan pertandingan internasional. (untuk formulirnya bisa Anda lihat di sini)
- Wasit dan asisten wasit yang memimpin pertandingan harus wasit yang terdaftar sebagai wasit FIFA. FIFA juga berhak melakukan pergantian wasit dan asisten wasit jika keduanya tidak masuk daftar sebagai wasit FIFA
- Jika izin sudah diberikan, maka FIFA akan mengirimkan pemberitahuan kepada kedua negara yang akan bertanding, negara yang menjadi panitia pelaksana pertandingan, serta konfederasi tempat negara-negara tersebut bernaung
- Kedua negara yang bertanding, paling lambat 48 jam sebelum pertandingan dilaksanakan, harus memberikan laporan pertandingan dan daftar susunan pemain yang bertanding di laga tersebut
Prosedur-prosedur di atas adalah prosedur yang harus dilalui oleh negara-negara, terutama negara anggota FIFA, yang ingin melaksanakan sebuah pertandingan internasional dan pertandingan tersebut diakui oleh FIFA. Jika FIFA tidak memberikan izin, maka kelas pertandingan akan menjadi kelas 3, dan itu hanya sebatas pertandingan persahabatan saja.
Jika menilik kasus yang dihadapi oleh Indonesia sebelum melawan Kamboja, bisa jadi ada prosedur yang tidak dipenuhi oleh Indonesia sehingga laga tersebut tidak masuk laga kelas 1 laga atau laga yang masuk kalender internasional FIFA. Permintaan izin yang mendadak (karena Mauritania pun mendadak membatalkan laga uji tanding tersebut), menjadi pangkal kenapa laga ini menjadi laga yang tidak diakui oleh FIFA.
Untuk laga melawan Fiji yang tidak diakui, belum ada pernyataan resmi dari PSSI. Namun dalam pantauan kami, tampaknya laga tersebut sejak awal memang bukan FIFA Matchday karena Indonesia melakukan tujuh pergantinan pemain. Sementara syarat sahnya sebuah FIFA Matchday dari pergantian pemain adalah maksimal enam pemain dari maksimal 12 pemain cadangan.
Ke depan, timnas Indonesia harus bisa merencanakan dengan matang laga-laga internasional yang akan mereka jalani, apalagi jika laga tersebut memang ingin dimasukkan ke dalam kalender internasional FIFA. Selain perencanaan yang matang, kemampuan lobi yang baik pun harus dimiliki, agar tidak ada lagi timnas yang tiba-tiba membatalkan rencana mereka untuk beruji tanding melawan timnas Indonesia.
Gagal berencana sama dengan merencanakan kegagalan. Baik-baik lah berencana untuk ke depannya, PSSI, agar timnas Indonesia bisa selalu memanfaatkan jeda internasional setiap kali ia datang... di saat kita masih sibuk memainkan pertandingan-pertandingan liga "tertinggi".
Kalender resmi jeda internasional FIFA selanjutnya:
- 7 - 15 November 2017
- 9 - 27 Maret 2018
- Beberapa pertandingan di luar Piala Dunia FIFA bisa masuk kategori official atau friendly matches pada saat Piala Dunia 2018 digelar: 14 Juni - 15 Juli 2018
- Jadwal kalender jeda internasional setelah Piala Dunia 2018 belum dirilis oleh FIFA
- Informasi selengkapnya bisa disimak pada tautan berikut ini pada bagian di bawah jadwal siaran langsung.
Baca juga: Ini Lawan-lawan yang Bisa Naikkan Peringkat Timnas Indonesia
Komentar