Setelah hasil minor yang diraih oleh Semen Padang dalam beberapa pertandingan terakhir, manajemen tim berjuluk "Kabau Sirah" itu mulai bergerak. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Padang, Nil Maizar, per Rabu (4/10/2017).
Semen Padang mendapatkan rentetan hasil minor dalam empat pertandingan terakhir mereka di ajang Liga 1. Sempat bangkit ketika mampu menahan imbang Persib, dari empat laga terakhir yang dijalani, tim yang bermarkas di Stadion H. Agus Salim, Padang ini sama sekali tidak pernah meraih sekalipun kemenangan. Pada laga terakhir menghadapi PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Mattoanging, Makassar, Semen Padang bahkan dikalahkan dengan skor 4-0.
Berbagai hasil negatif yang diperoleh oleh tim "Kabau Sirah" ini pun membuat manajemen mengambil keputusan berani. Seusai kekalahan di Makassar, manajemen langsung mengadakan pertemuan untuk membahas masa depan Nil. Diwakili oleh manajer Semen Padang, Win Bernardino, ia mengungkapkan bahwa manajemen sudah mengambil keputusan tidak akan melanjutkan kerja sama lagi dengan Nil.
"Hari ini (Rabu (4/10/2017) resmi kita umumkan bahwa kita sudah tidak bersama coach Nil Maizar lagi. Sesuai kesepakatan bersama di Makassar kemarin seusai pertandingan, juga sesuai dengan kesepakatan bersama, kami mengambil keputusan ini (mengakhiri kerja sama dengan Nil)," ujar Win.
"Untuk sementara posisi caretaker akan diambil oleh Delfi Adri. Ke depannya, kita berharap Semen Padang FC bisa tampil lebih baik. Semoga juga kita bisa merealisasikan target kita untuk bisa bertahan di Liga 1 2017," tambahnya.
Nil Maizar bukanlah sosok yang asing bagi Semen Padang. Pada masa-masanya sebagai pemain, Nil pernah membela Semen Padang dari kurun waktu 1992 sampai 1997, bahkan pernah mengantarkan Semen Padang menjuarai Galatama pada 1992 silam. Setelah pensiun sebagai pesepakbola, ia mulai berkarier sebagai pelatih.
Dimulai melatih Semen Padang U21, namanya mulai mencuat kala menjadi pendamping Arcan Iurie dan sukses mengantarkan Semen Padang promosi ke Liga Super Indonesia musim 2010/2011. Saat Iurie mengakhiri kerja sama dengan Semen Padang dan Nil menjadi penggantinya, lewat kecerdasannya dalam mengolah skema dan taktik permainan ia berhasil mengantarkan "Kabau Sirah" menduduki peringkat empat klasemen akhir LSI 2010/2011.
Sempat melanglang buana menangani timnas Indonesia dan Persisam Samarinda (sekarang menjadi Bali United), pada 2015 Nil akhirnya kembali ke Semen Padang. Menangani Semen Padang dalam ajang ISC 2016, perjalanan Nil akhirnya harus berhenti di pekan-pekan akhir Liga 1.
Total tujuh kemenangan, tujuh hasil imbang, serta 13 kali kekalahan adalah catatan Nil di Semen Padang dalam ajang Liga 1 ini. Catatan yang tampaknya kurang memuaskan manajemen karena membuat Semen Padang berada di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga 1 2017. Atas dasar inilah, manajemen memecat Nil.
(sf)
Komentar