Tinggal delapan bulan lagi Piala Dunia 2018 akan dihelat di Rusia. Dari kuota 32 kesebelasan sudah 15 tim terisi. Rusia, Brasil, Iran, Jepang, Meksiko, Belgia, Korea Selatan, Saudi Arabia, Jerman, Inggris, Spanyol, Nigeria, Kosta Rika, Polandia, dan Mesir telah memastikan diri lolos ke Piala Dunia pada tahun depan.
Gegap gempita tentunya menyelimuti ke-15 negara tersebut karena telah mengamankan tempat di Piala Dunia 2018. Meski begitu tetap ada kekhawatiran yang dirasakan, karena ancaman hooliganisme, rasisme, hingga ancaman teroris, layaknya noktah hitam yang akan mengancam citra Rusia sebagai tuan rumah.
Hooliganisme mungkin menjadi ancaman yang paling ditakutkan, sebab banyak media Eropa yang melaporkan masih adanya tindak-tanduk hooliganisme yang terjadi di negara pecahan Uni Soviet itu. Bentrokan antar suporter juga sedikit banyak cukup membuat khawatir para kontestan. Di Piala Eropa 2016 lalu, Perancis sebagai penyelenggara ajang tersebut tak ubahnya medan pertempuran yang melibatkan suporter Inggris dan Rusia. Bentrokan kerap terjadi di beberapa titik saat dua suporter tersebut saling berpapasan.
Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Rusia melakukan berbagai upaya untuk meredam kekhawatiran yang akan mengancam keberlangsungan Piala Dunia. Enggan namanya tercoreng, Rusia sudah mengantisipasi hal tersebut sejak perhelatan Piala Konfederasi sebagai ajang pemanasan sebelum tiba Piala Dunia.
Sebelum Piala Konfederasi, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeluarkan dekrit keamanan yang di dalamnya memuat aturan soal pembatasan aksen dan aktivitas di Moskwa, Kazan, St. Petersburg, dan Sochi sebagai kota yang menjadi penyelenggara. Selain itu, pembatasan demonstrasi politik yang kerap terjadi di Rusia pun dilakukan.
Hasilnya, Piala Konfederasi berlangsung dengan aman. Berbagai antisipasi yang dilakukan untuk membuat para tamu nyaman berada di sana pun menuai pujian dari berbagai pihak termasuk FIFA melalui Ketua Umumnya, Giani Infantino, hingga pelatih Jerman, Joachim Loew, yang intinya memuji kinerja Pemerintah Rusia dalam memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para kontestan di Piala Konfederasi 2017.
Dari kesuksesan penyelenggaraan Piala Konfederasi, sudah menjadi bukti bahwa Rusia tidak main-main dalam menjalan misi menjadi tuan rumah yang baik bagi 32 kontestan Piala Dunia 2018. Walau begitu Piala Dunia berbeda dengan Piala Konfederasi. Cakupan di Piala Dunia akan jauh lebih luas. Akan ada lebih banyak orang yang datang, selain itu akan lebih banyak pula kota yang menjadi penyelenggara pertandingan.
Mantan penggawa timnas Rusia, Roman Pavlyuchenko meyakini bahwa Piala Dunia 2018 di negaranya akan menjadi penyelenggaraan Piala Dunia terbaik yang pernah ada. Mantan penggawa Tottenham Hotspur itu juga merasa optimistis bahwa para penggemar atau tim yang berada di Rusia akan menikmati suasana kedamaian di Rusia.
"Saya benar-benar yakin bahwa penggemar akan menyukainya dan saya yakin itu akan menjadi Piala Dunia terbaik dalam sejarah Piala Dunia. Semua penggemar akan datang ke sini dan menikmatinya, saya benar-benar yakin," ungkapnya seperti dilansir dari Mirror.
Pavlyuchenko mengungkapkan bahwa isu yang berkembang di media soal kekerasan atau hal-hal yang membuat ketakutan berkembang di benak masyarakat dunia kepada Rusia tidaklah benar. Menurutnya, masalah kekhawatiran soal keamanan adalah hal yang biasa, karena di setiap negara hal tersebut lumrah terjadi. Namun ia memastikan bahwa Rusia adalah negara yang aman, dan ia meyakini Piala Dunia 2018 akan berjalan baik-baik saja.
"Ada kesalahpahaman bahwa pergi ke Rusia akan melihat banyak orang terluka, dipukul dan diserang. Siapa pun yang datang ke sini dapat melihat bahwa itu tidak seperti itu. Saya yakin semuanya akan baik-baik saja dalam hal itu,” terangnya.
"Ada kekhawatiran keamanan kemanapun Anda pergi di dunia ini, tapi saya yakin organisasi di sini akan sangat bagus dan akan membuatnya sangat aman bagi para penggemar. Saya pikir orang-orang yang datang ke sini untuk Piala Dunia akan merasa betah tinggal di sini, dan mereka tidak akan pernah mau pergi. Ini akan menjadi Piala Dunia yang harus diingat," tukasnya.
Komentar