Pentingnya sosok Neymar bagi produktivitas Paris Saint-Germain (PSG), bisa dilihat ketika menghadapi Montpellier pada pekan ketujuh Ligue 1 2017/2018. Saat itu Neymar tidak bisa bermain karena cedera dan kesebelasannya selalu gagal mencetak gol.
Kemudian Neymar bisa dimainkan lagi setelah laga tersebut dan langsung berhadapan dengan Bayern Muenchen pada pertandingan kedua Grup B Liga Champions 20172018. Ia pun langsung memberikan asis kepada Dani Alves ketika pertandingan baru berjalan dua menit dan mencetak gol terakhir pada kemenangan 3-0 tersebut.
Kemudian ia memborong dua gol pada pertandingan Ligue 1 berikutnya ketika mengalahkan FC Girodins de Bordeaux dengan skor 6-2. Tapi di balik kebutuhan PSG akan Neymar, sang pemain sedang membutuhkan bonus yang belum dibayar Barcelona selaku bekas kesebelasannya.
Barcelona menolak membayar bonus Neymar sejumlah 25,6 juta euro. Bonus itu seharusnya didapatkannya setelah menandatangani perpanjangan kontrak pada 2016 lalu. Dikabarkan Daily Mail, ia mengajukan permintaan untuk mengeluarkan Barcelona dari Liga Champions kepada Federasi Sepakbola Eropa (UEFA).
Rencana penyerang 25 tahun itu tidak lepas dari saran pengacaranya guna melawan penolakan pembayaran bonus dari Barcelona. Media AS mengindikasi bahwa penolakan itu karena Barcelona masih belum rela cara PSG membajak Neymar pada bursa transfer musim panas lalu.
Kesebelasan baru Neymar itu menebus biaya klausul rilisnya dari Barcelona senilai 222 juta euro. Maka dari itu Barcelona yang justru siap melaporkan tindakan PSG karena dinilai menyalahi aturan Financial Fair Play (FFP). Per 1 September lalu, pihak UEFA pun sudah membuka penyelidikan atas pengeluaran PSG selama bursa transfer 2017.
Apalagi PSG juga melakukan kesepakatan peminjaman Kylian Mbappe dengan harga tebusan 180 juta euro. Barcelona yang mencoba menahan Neymar pun merasa sakit hati karena sang pemain justru ingin meninggalkan kesebelasan itu setelah klausulnya diaktifkan PSG.
Alhasil, jadilah kepindahan Neymar kepada kesebelasan berjuluk Les Parisiens tersebut. Padahal Neymar adalah salah satu pemain andalan Barcelona di lini depan karena membantu kesebelasan itu meraih dua gelar La Liga, satu Liga Champions dan gelar-gelar lainnya melalui 105 gol dan 80 asis dari 186 laga.
Mungkin masalah itulah yang membuat Neymar gagal mencetak gol dan mengalahkan Bolivia ketika membela Brasil pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona COMENBOL selain karena faktor kekurangan oksigen. Ia juga harus berkonsentrasi membela Brasil jelang menjamu Cili di Stadion Allianz Parque besok, Rabu (11/10), dalam ajang yang sama.
Tapi cara yang diupayakan Neymar itu masih belum mendapatkan respon dari UEFA. Diperkirakan bahwa usulan Neymar untuk mengeluarkan Barcelona dari Liga Champions akan ditolak UEFA. "UEFA menolak gagasan tersebut meskipun mereka menanggapi pengacara Neymar. Mereka tidak sedikit pun untuk menyetujuinya," perkiraan AS dalam laporannya.
Sumber lain: Bleacher Reports, ESPN FC
Komentar