Permainan timnas Italia di kualifikasi Piala Dunia 2018 mungkin belum memastikan mereka tampil di Rusia tahun depan. Dalam beberapa laga kualifikasi pun Italia mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, terbaru ditahan imbang Makedonia 1-1. Walau begitu, satu per satu bintang muda baru muncul dari Negeri Pizza tersebut. Salah satunya Nicolo Barella.
Namanya mungkin terdengar asing. Tapi klub dari dua kota Milan dikabarkan memantau Barella pada bursa transfer Januari lalu. Bahkan Massimiliano Mirabelli yang merupakan Direktur Olahraga AC Milan dikabarkan sudah melakukan kontak dengannya. Begitu pun dengan Chelsea dan Juventus yang ikut mengintai pemain yang berposisi gelandang tersebut.
Barella merupakan pemain Cagliari dan produk asli dari akademi kesebelasan tersebut. Barella menjalani debutnya di Serie-A ketika menjamu Parma pada 4 Mei 2015. Sejak debutnya, Barella dimainkan sebanyak tiga kali sampai berakhirnya Serie-A 2014/2015. Namun total penampilannya itu tidak bisa menolong Cagliari dari degradasi ke Serie-B 2015/2016. Kendati demikian, kesempatan bermain bersama Cagliari justru bertambah. Ia dimainkan lima kali selama setengah musim Serie-B 2015/2016.
Selanjutnya, Barella dipinjamkan ke Como yang sama-sama berkiprah di Serie-B. Di sanalah ia lebih banyak mendapatkan kesempatan tampil dengan dimainkan 16 kali selama sisa musim Serie-B 2015/2016. Jam terbang yang bertambah itu membuatnya dipanggil Italia U-19 yang dibawahnya menempati posisi runner-up di Piala Eropa U-19. Sejak saat itu ia mulai sering dimainkan ketika kembali ke Cagliari. Penampilannya yang menanjak akhirnya membuatnya dipanggil pelatih timnas Italia, Giampero Ventura.
Jantung Transisi Permainan Cagliari
Penampilan Barella mendapatkan pujian banyak orang atas kematangannya menjadi pemain reguler Cagliari meski saat itu ia belum genap 20 tahun. Pujian itu tidak lepas dari kesanggupannya memberikan cover bertahan maupun menyerang. Hal itu menuntutnya untuk banyak berlari naik-turun.
Barella juga pernah dijadikan gelandang serang di belakang dua penyerang di Cagliari. Namun tampaknya Barella lebih cocok bermain lebih mundur. Walau begitu ia mendapatkan sedikit fleksibilitas dari percobaan perubahan posisinya di Cagliari. Kembali ke posisi aslinya tidak lepas dari kerja kerasnya ketika kesebelasannya sedang dalam mode bertahan.
Barella selalu memberikan tekanan dengan intesitas yang agresif walau fisik tubuhnya terbilang kecil untuk ukuran pemain Italia, yaitu 175 cm dan berat 68 kg. Tapi kekurangan fisiknya ditutupi dengan kekuatan dan kecepatannya. Barella rela berlari menempuh jarak beberapa meter untuk memecah permainan lawan.
https://twitter.com/Rafianco/status/905378747037081601
Pemain yang kini sudah berusia 20 tahun itu sanggup melakukan 2,9 tekel bersih perlaga dari tujuh pertandingannya sejauh musim ini. Jumlah itu merupakan yang terbanyak kedua di Cagliari setelah Luca Ceppitelli yang menempati posisi bek tengah. Tapi jumlah dua laga Ceppitelli lebih sedikit dibanding pertandingan yang sudah dijalani Barella. Artinya, ia merupakan pengoleksi tekel bersih terbanyak di kesebelasannya saat ini jika dilihat secara reguler.
Ketika menyerang, Barella lebih difungsikan sebagai gelandang box-to-box karena memiliki operan dan kecepatan yang mengesankan. Ia melepaskan 47,6 umpan tepat sasaran per laga yang merupakan terbanyak ketiga di antara pemain reguler Cagliari lainnya. Pemain bernomor punggung 18 itu pun bisa menjadi distributor bola.
https://twitter.com/CaganKesmen/status/910914805334253568
Tapi kemampuan yang lebih istimewa dari Barella adalah kepercayaan diri saat melepaskan umpan panjang. Aksinya itu seperti memiliki naluri tersendiri agar bola bisa diarahkan ke tempat rekannya berada. Total, Barella melepaskan 4,6 umpan panjang di setiap pertandingannya. Operan-operan pendek dan panjangnya itulah yang membuatnya terlihat kreatif sehingga cocok memainkan peran deep-lying playmaker atau regista.
Soal menyerang Barella memang punya kemampuan lebih walau ia juga mahir dalam bertahan. Ia cukup percaya diri dengan memiliki rataan 1,3 tembakan yang mengarah ke gawang. Dari rataannya itu, ia berhasil mencetak satu gol yang membantu kemenangan 2-0 di kandang SPAL. Padahal ia bermain lebih jauh dari sepertiga akhir pertahanan lawannnya. Mungkin angka itu bisa menjadi dua kali lipat jika bermain lebih depan lagi. Tapi ditempatkan pada posisi Mezzala, ia tidak hanya menjadi jantung transisi kesebelasannya untuk bertahan dan menyerang sehingga lawan sulit mengatasinya.
Agar Nicolo Barella Semakin Menjanjikan untuk Italia
Barella pun kini merupakan kunci permainan Cagliari sehingga kecenderungan serangan Cagliari sering dilakukan melalui sisi kiri, area Barella bermain. Di posisinya itu ia cuma ingin mendapatkan bola dan membawanya ke depan sampai menciptakan peluang. Permainan Barella mengingatkan kepada Esteban Cambiasso yang cakap dan lincah bersama bola dengan bermain di area lebih luas. Tapi media Sempre Inter justru mengungkapkan bahwa permainan Barella terinspirasi dari Daniele Conti dan Dejan Stankovic.
Selain operan, Barella bisa menggunakan kecepatannya untuk menggiring bola dari kepungan lawan. Tapi aksinya itu masih perlu dipertimbangkannya lagi karena ia sering kehilangan bola ketika melakukan hal tersebut. Barella pun menjadi pemain kedua Cagliari yang paling sering kehilangan Bola setelah Leonardo Pavoletti. Kesalahan Pavoletti kehilangan 3,5 bola di setiap pertandingan bisa dibilang wajar karena ia penyerang yang tidak lepas dari penjagaan bek lawan.
Sementara aksi yang dilakukan Barella bisa berbahaya karena membuat lawan berkesempatan besar menguasai bola di wilayah Cagliari. Selain itu, hal yang harus diperbaikinya adalah catatan pelanggarannya. Pada musim lalu ia sampai harus mengoleksi 10 kartu kuning. Musim ini pun ia sudah mengoleksi dua kartu kuning.
Tapi tidak bisa dimungkiri bahwa Barella merupakan salah satu bakat luar biasa sebagai pemain tengah dari Italia saat ini. Ia merupakan pemain tengah yang komplit karena unggul secara bertahan maupun menyerang. Operannya luar biasa, kreatif dan memiliki kepercayaan diri untuk membangun serangan di setiap kesempatan.
Hal itu menunjukkan bahwa ia cerdas secara taktis dan akan menjadi pemain yang menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan. Tanda-tanda itu terlihat dengan dipanggilnya ia oleh Ventura ke timnas Italia pada kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Makedonia dan Albania.
Barella dipanggil untuk menggisi slot lini tengah yang kosong karena ditinggal oleh cederanya Marco Veratti. Kabar terakhir pun AS Roma dan Paris Saint Germain (PSG) ikut tertarik kepada Barella. Tapi Cagliari akan memasang biaya penjualan cukup tinggi karena ia masih memiliki kontrak sampai 2021. Atas panggilan Italia dan ketertarikan banyak kesebelasan kepadanya, Barella adalah potensi besar yang muncul dari kesebelasan sekelas Cagliari.
Musim depan pun diperkirakan bakal semakin banyak kesebelasan besar yang mengincarnya. Tapi untuk musim ini rasanya Barella harus ditahan dulu oleh Cagliari. Barella merupakan sosok sentral lini tengah Cagliari. Jika Ia hengkang lebih cepat, Cagliari belum tentu bisa mendapatkan pengganti sepadan. Bahkan tanpa kemampuannya, bisa jadi Cagliari hanya akan menjadi bulan-bulanan lawan karena Barella cukup penting bagi pertahanan maupun penyerangan Cagliari.
Sumber: ESDF Analysis, ESPN FC
Komentar