Setelah kekalahan telak empat gol tanpa balas dari Liverpool di pekan ke-3 Liga Primer Inggris, Arsenal mampu bangkit dengan melewati tujuh pertandingan di semua ajang dengan tanpa sekalipun menelan kekalahan (enam menang dan satu imbang).
Namun trend positif The Gunners kemudian terhenti saat mereka berhadapan melawan Watford di Vicarage Road Stadium, Sabtu (14/10) malam WIB. Tanpa di duga, Mesut Oezil dan kawan-kawan koyak dengan skor tipis 1-2.
Hasil tersebut membuat membuat Arsenal harus turun ke posisi enam klasemen sementara Liga Primer Inggris. Sementara Watford, tanpa di duga dengan kemenangan tersebut mereka mampu mengatrol posisi hingga menuju empat besar. Satu hal yang wajar bila Watford mampu merangkak naik ke papan atas, mengingat performa mereka juga cukup stabil di pekan-pekan awal Liga Primer Inggris.
Meski performanya tidak terlalu memukau namun serentetan hasil positif yang diraih turut mengantar Watford hingga menembus posisi empat besar. Terlebih dalam tiga pertandingan terakhir (termasuk laga melawan Arsenal) berhasil dilalui tanpa sekalipun menelan kekalahan, dengan rincian dua kemenangan dan satu imbang.
Wenger Menyangkal Penalti
Melihat rekor penampilan Arsenal, dalam tujuh pertandingan terakhir sebelum lawatannya ke Vicarage Road Stadium, mereka sebenarnya cukup diunggulkan untuk meraih kemenangan atas Watford. Setidaknya prediksi tersebut terwujud hingga pertandingan babak pertama berakhir. Arsenal berhasil unggul melalui Per Mertesacker pada menit 39.
https://twitter.com/EStadiumPremier/status/919347789473112064
Memasuki babak kedua, Watford berupaya bangkit untuk mengejar ketertinggalan. Hingga akhirnya pada menit 71 mereka mendapatkan hadiah penalti setelah Hector Bellerin melanggar Ricallison. Manajer Arsenal, Arsene Wenger mengaku terkejut dengan keputusan wasit yang memberi hadiah penalti kepada Watford, menurutnya tidak ada pelanggaran yang dilakukan Bellerin. Namun keputusan telah dibuat, dan Watford berhasil menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Troy Deeney.
"Ini adalah keputusan yang salah, tapi apa yang bisa kita lakukan? Tidak ada. Kita bisa bicara dan bicara dan bicara. Pada akhir hari mereka mencetak gol. Itu bukan penalti, itu adalah ciptaan wasit. Keputusannya salah dan hanya itu. Dan itu datang pada waktu yang sangat penting bagi mereka. Tidak ada hukuman, tidak ada gol,” tegas Wenger meradang.
Setelah mencetak gol penyama kedudukan, Watford semakin menggila. Mereka tanpa henti melancarkan serangan terus-menerus ke jantung pertahanan Arsenal. Hingga pada masa injury time, Tom Cleverley berhasil mencetak gol untuk membuat Watford berbalik unggul 2-1.
Skor t2-1 untuk keunggulan Watford kemudian bertahan hingga akhir pertandingan. Wenger mengungkapkan gol penyama kedudukan membuat timnya panik hingga akhirnya harus puas mengakhiri pertandingan dengan kekalahan.
"Keputusan tentang hukuman agak konyol dan kemudian kami sedikit panik untuk gol kedua mereka dan pada akhirnya kami berdiri dengan kekalahan,” tegasnya.
Kerugian Akibat Jeda Internasional
Secara keseluruhan, Arsenal sebenarnya tampil cukup dominan dengan menguasai jalannya pertandingan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan penguasaan bola yang mencapai 58.8 persen untuk mereka.
Namun pola serangan Arsenal agak kurang efektif, jumlah tembakan mereka ka arah gawang Heurelho Gomes hanya tiga dari total sembilan tendangan yang dilepaskan. Sementara Watford, total berhasil melepaskan 11 tembakan dengan lima berhasil mengarah ke gawang.
Inferiornya penampilan Arsenal dalam pertandingan tersebut tak dipungkiri juga karena banyaknya pemain utama mereka yang absen karena masalah kebugaran dan stamina akibat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia di masa jeda Internasional.
Arsenal harus kehilahan Skhodran Mustafi yang mengalami cedera, namun kekosongan Mustafi berhasil ditutup oleh kehadiran bek Jerman lainnya, Mestesacker. Selain itu, Arsenal juga terpaksa harus menepikan Alexis Sanchez dan Aaron Ramsey dalam pertandingan tersebut.
Kebijakan itu diambil Wenger karena melihat kondisi stamina keduanya yang belum prima setelah membela negaranya masing-masing di Kualifikasi Piala Dunia. Selain itu pertimbangan lainnya adalah faktor mental, sebab Chili dan Wales gagal lolos ke Piala Dunia. Hal tersebut membuat Wenger enggan terlalu memaksakan Sanchez dan Ramsey di laga melawan Watford.
Kehilangan Sanchez dan Ramsey memaksa Wenger untuk memainkan Iwodi dan Elneny sebagai pengganti. Hasilnya tidak terlalu buruk, di babak pertama Arsenal tampil disiplin, lini tengah mereka juga mampu tampil apik dalam mengalirkan bola ke depan atau melakukan support saat bertahan.
Namun pada babak kedua, perubahan dilakukan Wenger karena Dany Welbeck mengalami cedera. Mesut Oezil yang sebenarnya belum terlalu fit pun dimasukkan. Tapi alur permainan kemudian berubah, karena Watford tampil lebih menekan terutama setelah tertinggal pada menit 39. Akibatnya Arsenal pun harus puas mengakhiri laga dengan hasil minor.
Komentar