Tersaji pertandingan besar di ajang Liga Champions bukanlah hal yang baru. Namun untuk pekan ketiga Liga Champions 2017/2018, terdapat satu pertandingan yang tak boleh dilewatkan. Pertandingan tersebut adalah Manchester City menghadapi Napoli yang digelar Rabu (18/10) dini hari WIB nanti.
Di grup F, Napoli mungkin sedang menempati posisi ketiga karena sempat kalah dari Shakthar Donetsk di matchday kedua. Tapi untuk saat ini, penampilan Napoli sedang menanjak sehingga memungkinkan akan memberikan perlawanan sengit pada Manchester City yang juga grafik performanya menaik.
Tak hanya itu, masih ada sejumlah faktor lain yang membuat laga ini wajib untuk disaksikan.
Pemuncak klasemen masing-masing liga
Manchester City terus menggila. Setelah menang 5-0 melawan Liverpool, City berkali-kali berpesta gol ke gawang lawannya. Total 32 gol diciptakan skuat asuhan Pep Guardiola ini dalam delapan pertandingan terakhir, yang artinya memiliki rataan empat gol per pertandingan. Terbaru, mereka menghantam Stoke City dengan skor 7-2.
Selain Liverpool, City juga berhasil mengalahkan Chelsea pada rentetan lima kemenangan beruntun di Liga Primer. Bahkan saat melawan Chelsea, City tampil dominan dan berhasil membuat sang juara bertahan tak berdaya meski saat itu hanya menang 1-0. Walau begitu, potensi City untuk tampil mengerikan bagi lini pertahanan lawan sudah terlihat.
Dengan serangkaian kemenangan, City nyaman di posisi pertama sementara klasemen Liga Primer. Sempat berbagi tempat dengan Manchester United, City akhirnya unggul dua poin karena United bermain imbang 0-0 saat menghadapi Liverpool.
Kubu tamu pun melakukan hal yang tak jauh berbeda dengan City. Napoli saat ini menempati posisi puncak klasemen sementara Serie A. Bahkan luar biasanya, mereka selalu meraih kemenangan dalam delapan pekan berjalannya Serie A. Skuat asuhan Maurizio Sarri ini sudah unggul lima poin dari juara bertahan, Juventus. Walau begitu mereka dikuntit Internazionale Milan dengan selisih dua poin.
Dari delapan laga yang sudah dijalani pun Napoli mengalahkan tiga kesebelasan kuat. Mereka adalah Atalanta, Lazio dan terakhir AS Roma. Atalanta dan Lazio adalah kesebelasan yang musim ini berlaga di Liga Europa. Sementara itu Roma adalah langganan tiga besar Serie A dalam beberapa musim terakhir.
Satu-satunya kekalahan yang dialami Napoli pada musim ini memang hanya di Liga Champions saat menghadapi Shakthar. Walau pun begitu, itu terjadi pada pekan pertama. Sarri berhasil membuktikan jika Napoli mampu bangkit dan kembali pada jalur kemenangan.
Statistik terbaik di masing-masing liga
Selain sama-sama memuncaki klasemen masing-masing liga, City dan Napoli pun menjadi yang terbaik perihal statistik di masing-masing liga. Meski statistik tanpa konteks tak berarti apa-apa, namun ini menunjukkan bahwa mereka unggul dalam beberapa aksi di lapangan.
Pertama, keduanya sama-sama menjadi raja penguasaan bola. Di Liga Primer, City memiliki rataan penguasaan bola tertinggi dengan 64,9% per laga, unggul dari Tottenham Hotspur (60,7%). Di Serie A, Napoli menjadi raja penguasaan bola dengan 60,2% per laga, unggul dari Juventus yang menempati posisi dua (58,1%).
Kedua, keduanya sama-sama raja tembakan. Di Serie A, Napoli telah mencatatkan 155 tembakan (72 on target). Jumlah tersebut merupakan terbanyak di Serie A. Ternyata jumlah yang sama juga ditorehkan oleh Man City soal tembakan. City juga mencatatkan 155 tembakan dari delapan laga (64 on target). Walau begitu, City berbagi tempat dengan Liverpool yang juga kerap mengancam gawang lawan lewat 156 tembakan (53 on target).
Ketiga, dengan menjadi raja tembakan, baik City maupun Napoli menjadi raja gol di masing-masing liga. Napoli punya selisih gol 21 dengan 26 kali menjebol gawang lawan. Sedangkan City punya selisih 25 gol dari 29 kali menjebol gawang lawan. Ditambah lagi keduanya punya pertahanan yang sulit dijebol, Napoli baru kebobolan kelima, tersedikit bersama Inter dan Roma, sedangkan City baru kebobolan empat kali, tersedikit kedua setelah MU yang baru dua kali kebobolan.
Statistik-statistik di atas bisa menjamin bahwa laga ini akan berjalan menarik. Keduanya akan sama-sama berusaha mendominasi, melepaskan banyak tembakan, sehingga berpotensi terjadi banyak gol. Perlu diingat juga, baik Pep maupun Sarri bukan pelatih yang rela mengubah gaya bermainnya menjadi lebih defensif ketika menghadapi kesebelasan kuat. Buktinya seperti Napoli saat menghadapi Roma atau City saat menghadapi Chelsea.
Duel sepakbola indah
Rasanya tidak berlebihan jika City dan Napoli ini sama-sama memamerkan permainan indah. Indah di sini mungkin terdengar klise, namun City dan Napoli sama-sama memberikan permainan tim yang menghibur penonton. Apalagi keduanya sama-sama belum pernah absen mencetak gol pada musim ini.
Pep memperbaiki kekurangan City pada musim lalu dengan sejumlah pemain anyar yang menyokong strategi bermainnya. Gol kini datang dari segala arah. Tidak hanya Sergio Aguero, tapi pemain lain seperti Leroy Sane, Gabriel Jesus, David Silva, Kevin De Bruyne bahkan Raheem Sterling kerap diragukan kini bisa berkontribusi besar lewat gol atau asis.
Penampilan City, khususnya setelah mengalahkan Chelsea, mendapatkan berbagai pujian dari segala penjuru. Pep seolah telah menunjukkan magisnya setelah gagal di musim pertama. Penampilan City yang sempurna membuat mereka menjadi salah satu kandidat kuat juara bersama Manchester United, Tottenham, dan Chelsea.
Sementara itu Sarri meski tak jor-joran di bursa transfer, berhasil mematangkan skuatnya. Komposisi yang tak jauh berbeda dengan musim lalu membuat Napoli semakin padu. Dries Mertens mungkin masih menjadi ujung tombak tim. Tapi Jose Callejon dan Lorenzo Insigne pun bisa menjadi solusi lain untuk mempertajam lini serang Napoli. Belum lagi Marek Hamsik yang sekali-kali bisa menjadi penentu kemenangan Napoli.
Pep sendiri mengakui bahwa saat ini Napoli memperlihatkan permainan indah, bahkan jauh sebelum Napoli nyaman di puncak klasemen Serie A saat ini. Pada Agustus lalu, mantan pelatih Barcelona ini mengatakan bahwa Napoli merupakan salah satu dengan permainan terbaik di Eropa.
"Kami akan menghadapi kesebelasan dengan permainan terbaik di Italia," ujar Pep pada laman resmi City sebelum Liga Champions musim ini dimulai. "Saya tidak berbicara kemenangan, tapi permainan sepakbola terbaik. Saya senang menonton tim yang benar-benar bermain sepakbola."
"Di Italia yang secara kultural pertahanannya terletak di kotak penalti, mereka [Napoli] bermain 40 meter di depannya, seperti yang dilakukan Arrigo Sacchi. Saat menguasai bola mereka fantastis. Jadi saya pikir mereka merupakan satu dari tiga kesebelasan dengan permainan terbaik di Eropa saat ini," sambung Pep.
Baca juga: Filosofi Penguasaan Bola Napoli dan Sayatan Sayap Kiri Manjakan Dries Mertens
***
Dari tiga alasan di atas, tampaknya sudah cukup menjadi jaminan bahwa laga yang akan berlangsung di Etihad Stadium dini hari nanti akan menjadi laga yang menarik. Apalagi para pemain yang absen pada laga nanti malam merupakan pemain yang memang sudah cukup lama absen seperti Vincent Kompany, Benjamin Mendy dan Arkadiusz Milik.
Tapi sayangnya, laga ini tidak disiarkan di televisi terestrial Indonesia. Jadwal pertandingan selengkapnya klik tautan ini.
Komentar