Pertandingan antara Olimpique Marseille melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Orange Velodrome, Senin (23/10) dini hari WIB berlangsung panas. Saking panasnya total ada enam kartu kuning (empat untuk Marseille dan dua PSG) serta satu kartu merah yang dikeluarkan wasit Ruddy Buquet dalam pertandingan bertajuk Le Classique itu.
Kartu merah dihadiahkan Buquet pada Neymar di menit 87. Pemain asal Brasil itu dianggap melakukan tindakan represif pada Lucas Ocampos yang membuatnya dihadiahi kartu kuning kedua yang berujung pada kartu merah. Sebelumnya Neymar telah mendapat kartu kuning pada menit 85 usai melakukan protes keras kepada wasit karena menganggap Morgan Sanson mengulur waktu.
Seusai pertandingan, Neymar mengungkapkan bahwa wasit telah melakukan tindakan yang keliru dengan memberikannya kartu kuning kedua. Mantan pemain Barcelona itu mengatakan bahwa wasit terlalu berlebihan dalam bertindak.
"Saya pikir itu dibesar-besarkan, ya dan tidak adil. Saya menghabiskan seluruh permainan untuk mendapatkan banyak pelanggaran sebenarnya. Saya memiliki banyak tanda di tubuh saya. Itu adalah langkah yang saya coba teruskan setelah mengalami pelanggaran sebelumnya, saya kemudian terganggu dengan jegalan dari belakang," kata Neymar kepada Esporte Interativo.
Sebelum wasit memberikan kartu kuning kedua bagi Neymar, terlihat dua kali langkah Neymar dijegal lawan hingga terjatuh. Ada jegalan pertama, setelah terjatuh Neymar masih bisa bangkit. Setelah itu Ocampos langsung berlari untuk menjegal Neymar dari belakang, pemain berusia 25 tahun itu pun tersungkur. Kesal dengan perlakukan Ocampus, Neymar yang kesal lalu bangkit dan langsung menabrakkan tubuhnya ke arah Ocampos.
Tapi jika melihat cuplikan kejadian tersebut, sebenarnya benturan itu tidaklah terlalu keras. Namun reaksi Ocampus tampak berlebihan yang akhirnya mampu memengaruhi keputusan wasit untuk memberi Neymar kartu kuning kedua. Meski begitu Buquet juga sebenarnya cukup adil dengan menghadiahi Ocampos dengan kartu kuning, masalahnya karena Neymar sudah mendapat kartu kuning sebelumnya, kapten timnas Brasil itu pun terpaksa mandi lebih cepat.
https://twitter.com/goal/status/922206098295312384
Tidak hanya Neymar, Unai Emery juga merasa kecewa dengan keputusan wasit yang mengusir Neymar dari lapangan. Pelatih PSG itu mengungkapkan bahwa sebelum mengambil keputusan wasit seharusnya bisa berpikir lebih jernih, dan melihat dengan tepat kejadian yang terjadi di lapangan.
"Kami sedikit kecewa dengan dikartu merahnya Neymar dan saya pikir wasit juga perlu berpikir dengan baik untuk harus melindungi para pemain. Kartu kuning kedua bagi Neymar saya pikir itu tidak adil. Dia adalah pemain yang tetap ingin bermain, tapi jika setiap pertandingan dia selalu mendapatkan provokasi lawan, saya pikir ini adalah tugas wasit untuk melindungi pemain penting di kedua tim," terang mantan pelatih Sevilla.
Dalam pertandingan tersebut, keluarnya Neymar membuat Marseille berada di atas angin lantaran mereka juga sudah unggul 2-1. Tapi tim asuhan Rudy Garcia itu gagal mempertahankan keunggulan setelah tendangan bebas Edinson Cavani pada menit 92 berhasil mengoyak gawang Steve Mandanda, hingga skor berubah 2-2 yang berakhir hingga laga usai.
"Kesulitan bagi kami adalah rumput lapangan yang lebih panjang, yang membuat kami kesulitan mendapatkan ritme permainan yang pas. Tapi mereka memiliki kesempatan dan mereka mencetak gol di babak pertama. Setelah 2-1, itu sulit bagi kami, tapi karakter tim tersebut membantu kami memaksakan hasil imbang. Hasilnya cukup adil,” tandas Emery.
Komentar