Seusai Paris-Saint Germain ditahan imbang oleh Olympique Marseille dalam laga bertajuk Le Classique yang dihelat di Stade Velodrome, Marseille pada Senin (23/10/2017) dini hari, Kylian Mbappe meradang. Ia menyebut timnya tidak serius dalam mempersiapkan diri jelang menghadapi Marseille. Hal yang mungkin saja benar adanya.
Dalam pertandingan tersebut, Les Parisiens harus tertinggal selama dua kali lewat gol yang dicetak oleh Luiz Gustavo dan Florian Thauvin, sebelum akhirnya mengejar ketertinggalan tersebut lewat gol yang dicetak oleh Neymar dan Edinson Cavani. Usai mencetak gol, Neymar justru terkena kartu merah, hasil dari dua kartu kuning yang diberikan dalam waktu yang cukup berdekatan.
Atas segala kesulitan yang terjadi dalam laga ini bagi PSG, Kylian Mbappe, salah satu pemain depan Les Parisiens menyebut bahwa segala kesulitan ini terjadi karena PSG sedikit menganggap mudah laga yang bertajuk Le Classique ini. Alih-alih mempersiapkan diri dan langsung menceburkan diri ke dalam panasnya atmosfer Stade Velodrome, para pemain PSG justru tampak kebingungan dalam laga ini.
"Pertandingan yang sulit. Tampaknya kami terlalu santai dan tidak mempersiapkan diri dengan baik. Di sisi lain, Marseille bermain sangat baik. Mereka mempersiapkan diri dengan baik, tidak seperti kami. Bagi mereka, ini adalah pertandingan penting, Sedangkan kami justru berleha-leha dan tidak menganggap serius laga ini," ujar Mbappe seperti disitat ESPN FC.
"Seharusnya kami tidak boleh merasa lebih unggul dari siapapun. Kami harus tahu dengan cara seperti apa dan bagaimana tim-tim lain menyambut kami. Mungkin kami tidak menaruh perhatian khusus terhadap laga Le Classique ini," tambahnya.
Menilik ucapan dari Mbappe tersebut, bisa disebut bahwa PSG memang tidak terlalu bermain serius dalam laga ini. Selain karena kartu merah tidak perlu yang diterima Neymar, pada dasarnya jika bermain lebih baik, PSG bisa saja memenangkan laga ini.
Pada pertandingan ini, sebenarnya dari segi permainan dan penguasaan bola, PSG lebih unggul dibandingkan Marseille. Persentase penguasaan bola PSG jauh lebih unggul dibandingkan Marseille, yaitu 67% berbanding 33%. Persentase umpan sukses PSG pun jauh lebih besar, yaitu 88% berbanding 74% milik Les Olympiens. Namun ini semua bukan jaminan bahwa PSG dapat dengan mudah menguasai pertandingan.
Meski kalah dari rataan umpan dan juga rataan penguasaan bola, Marseille mampu bermain lebih efektif jika dibandingkan dengan PSG. Total mereka berhasil menorehkan 11 kali tembakan, dengan total tiga kali tembakan mengarah ke gawang dan tiga tembakan tidak mengarah ke gawang (sisa lima tendangannya berhasil diblok oleh para pemain PSG). Selain bermain dengan efektif dengan menciptakan lebih banyak peluang, Marseille juga cukup agresif ketika bertahan.
Para pemain PSG memang cukup banyak mencatatkan usaha dribel, yakni 23 kali usaha dribel dalam upaya mereka untuk menembus pertahanan Marseille. Namun para pemain Marseille pun tidak mau kalah. Untuk menghalau usaha dribel tersebut, mereka tercatat 29 kali melakukan tekel. Hal ini membuat penyerangan PSG, meski mereka dominan dalam menguasai bola, sulit untuk masuk menembus pertahanan Marseille.
Dengan melihat segala potensi pemain yang dimiliki oleh PSG, seharusnya Les Parisiens bisa memenangkan pertandingan ini jika mereka mempersiapkan diri dengan lebih baik menghadapi segala potensi ancaman yang bisa dihadirkan Marseille. Meski pertandingan ini, seperti yang diungkapkan oleh Unai Emery dan Marco Verratti seusai laga, adalah pertandingan yang sulit dan kompleks, setidaknya dengan mempersiapkan diri, PSG seharusnya bisa meraih kemenangan dalam laga ini.
Tapi nyatanya, PSG tidak melakukan hal tersebut. Seperti yang diungkapkan Mbappe, PSG tidak sadar akan filosofi bahwa semakin tinggi sebuah pohon, semakin besar angin yang berhembus. Mereka sedikit meremehkan Marseille, dan hasil imbang inilah yang mereka dapat.
foto: @OM_English
Komentar