Arsenal hampir saja gagal menembus babak Perempat Final Piala Liga Inggris. Menghadapi Norwich City di Emirates Stadium, Arsenal tampak kesulitan untuk meladeni permainan kesebelasan yang berkompetisi Divisi Championship itu. Bahkan pada menit 36 gawang The Gunners yang dikawal kiper muda Matt Macey jebol oleh sepakan chip Josh Murphy, yang sebelumnya sukses mengelabui para pemain bertahan Arsenal.
Arsenal yang sebenarnya sejak awal laga terus memberikan tekanan ke jantung pertahanan Norwich. Rapatnya pertahanan klub berjuluk The Canaries itu, dan gemilangnya performa Angus Gunn di bawah mistar gawang membuat Olivier Giroud, Iwobi, dan Theo Walcot yang dipasang sebagai juru gedor dibuat frustasi setelah beberapa upaya mereka untuk mencetak skor selalu mentah.
Setidaknya kondisi tersebut berlangsung selama hampir 80 menit pertandingan. Pada menit 85, Arsene Wenger menarik Reiss Nelson dan memasukkan Edward Nketiah. Wenger memang tidak memiliki banyak pilihan di bench pemain, mengingat tujuh pemain cadangan yang ada semua berstatus sebagai pemain muda.
Entah sebuah kebetulan atau tidak, pergantian Nelson dengan Nketiah ternyata tepat. Baru 12 detik masuk ke lapangan, sentuhan pertama Nketiah langsung berbuah gol penyama kedudukan. Ia sukses mengonversi umpan Francis Coquelin dari set piece sepak pojok.
https://twitter.com/LeCoqueliin/status/922923681415704576
Kejutan yang diberikan pemain berusia 18 tahun itu tak terhenti sampai di situ, saat pertandingan memasuki babak tambahan waktu, Nketiah kembali mencetak gol melalui sundulan kepala yang kembali memanfaatkan umpan dari set piece sepak pojok yang kali dilepaskan Mohamed Elneny pada menit keenam babak perpanjangan waktu.
https://twitter.com/GRI_TV/status/922929212465455104
Skor 2-1 untuk kemenangan Arsenal bertahan hingga akhir laga, sosok Nketiah dianggap sebagai pahlawan kemenangan The Gunners. Selain berhasil membawa Arsenal menapaki babak Perempat Final, Nketiah juga mendadak menjadi buah bibir terutama di kalangan suporter Arsenal. Legenda The Gunner, Thierry Henry juga turut memberikan komentar positif atas penampilan Nketiah.
Wajar saja, karena aksi ciamik Nketiah di Emirates Stadium pada malam hari itu tidak hanya sekadar mencetak dua gol saja. Lebih dari pada itu, ia juga sering melakukan ancaman ke gawang Angus Gunn, bahkan di menit 28 perpanjang waktu Nketiah hampir mencetak hat-trick, andai sepakannya dari luar kotak penalti tak melambung tipis di atas mistar gawang Angus.
Wenger mengakui bahwa dirinya sangat terkejut Nketiah bisa menjawab kepercayannya dengan penampilan spektakuler. Pelatih yang sudah lebih dari 20 tahun menukangi Arsenal itu bukanlah sosok yang asing dengan pemain muda, ia merupakan salah satu pelatih yang gemar mengandalkan bakat pemain muda di Arsenal.
Terlebih di turnamen domestik, Wenger hampir selalu memberikan porsi lebih banyak kepada para pemain muda untuk unjuk gigi. Meski begitu, pelatih berkebangsaan Perancis itu mengakui bahwa sepanjang kariernya melatih, baru kali ini ia melihat pemain muda langsung membayar lunas kepercayaan yang diberikannya untuk bermain.
"Tidak, saya tidak ingat kali terakhir melihat pemain muda bisa menunjukkan hal seperti ini, dalam permainan seperti itu. Saya tahu dia memiliki kualitas, tapi ketika sebuah tim membutuhkan Anda dan Anda dapat memberikannya, itu adalah kualitas lain yang tidak Anda ketahui sebelum memasukkan pemain. Dan dia menunjukkannya," kata Wenger seusai pertandingan, seperti dilansir dari ESPNFC.
Siapa Nkeitah?
Kehadiran Nketiah selayaknya sebuah bukti bahwa Arsenal hampir tidak pernah kehilangan bakat-bakat muda yang diproduksi oleh akademi mereka. Sebelum ini, ada nama Reiss Nelson yang begitu memukau di ajang pra musim lalu. Meski sama-sama berasal dari tim pemuda Arsenal, ada jalur berbeda yang dilalui antara Reiss dan Nketiah sebelum akhirnya menjadi bagian dari The Gunners. Bila Reiss sejak usia sembilan tahun sudah masuk ke Akademi Arsenal, sementara Nketiah memulai perjalanan sepakbola juniornya di Chelsea.
Namun pada tahun 2015, Chelsea mendepaknya dengan alasan ukuran tubuh yang terlalu kecil. Arsenal tidak peduli dengan hal tersebut, Nketiah kemudian diundang untuk mengikuti seleksi. Hasilnya ia diterima dan berhak bermain di tim U 18 The Gunners. Penilaian yang bisa dibilang tepat, karena di skuat U 18, Nketiah langsung menunjukkan kelihaiannya dalam urusan menjebol gawang lawan. Tercatat, ia mampu mencetak 24 gol di musim debut bersama Arsenal U 18.
Klinisnya penampilan Nketiah bersama tim U 18 membuatnya juga dipanggil untuk tampil di tim U 23 sebelum kampanye 2015/2016 berakhir. Pada musim keduanya, Nketiah kemudian menjaring 15 gol dalam 16 penampilan untuk tim U-18, yang dilanjutkan dengan tiga gol dalam empat penampilan untuk U 1,9 dan enam gol dalam 13 penampilan bersama U 23.
Tidak hanya di level klub, performa gemilang juga ditunjukkan Nketiah saat dirinya tampil di timnas Inggris U 18 dan 19. Bersama tim U 18, sebuah gol berhasil dicetak dalam laga debutnya melawan Arab Saudi pada Maret 2017 lalu, yang kemudian diikuti dengan hat-trick perdananya saat Inggris menjungkalkan Qatar U 19 empat gol tanpa balas. Sementara bersama tim U-19 ia juga berhasil mencetak hat-trick lain, dalam kemenangan 7-1 Inggris atas Polandia pada 1 September lalu.
Melihat perkembangannya yang cukup signifikan, Wenger kemudian memberikan kesempatan bagi Nketiah untuk menunjukkan kapasitasnya di ajang pra musim bersama tim senior. Debutnya bersama Arsenal senior dilakoni di Liga Europa melawan BATE Borisov, saat itu ia hanya diberi kesempatan tampil selama satu menit, setelah masuk menggantikan Joe Willock.
Melihat tipikal bermainnya, banyak yang menyebut bahwa Nketiah mirip dengan Henry. Namun sepertinya setiap ada penyerang muda Arsenal yang muncul dengan kelebihan kecepatan dan tajam di dalam kotak penalti, sebutan mirip Henry, seperti halnya Jeff Reine-Adelaide pada 2015 lalu.
Tapi secara spesifik, Nketiah memiliki kecerdasan dalam melihat ruang kosong di kotak 16 yang agaknya mirip dengan tipikal penyerang-penyerang seperti Francis Jeffers yang punya kemampuan yang baik dalam melihat setiap peluang mencetak gol yang ada. Buktinya lihat saja bagaimana posisioningnya yang bagus sebelum menyambut umpan dari set piece tendangan penjuru di laga melawan Norwich.
Namun karena Nketiah juga punya mobilitas dan kecepatan untuk menyisir dari sektor sayap, sepertinya di masa depan dia akan menjadi penyerang dengan tipikal yang agak berbeda dengan Jeffers. Selain itu, ia juga tidak terpatok harus bermain sebagai penyerang, kemampuannya itu sangat berpotensi menjadikannya juga sebagai pemain sayap di masa depan.
Nketiah mungkin bisa menjadi harapan bagi Arsenal di masa yang akan datang. Banyak juga yang memprediksi bahwa ia bisa mengikuti jejak Kylian Mbappe yang sudha menjadi pemain bintang saat usianya belum genap 20 tahun.
Kendati demikian Wenger meminta agar semua pihak tidak terlalu berlebihan dalam memberikan sanjungan atau bahkan menghamburkan harapan yang besar kepada Nketiah. Biar bagaimanapun usianya masih 18 tahun, masih banyak hal yang masih harus dilakukannya untuk membuat permainannya semakin matang.
"Jangan terlalu cepat. Kita memberi para pemain muda waktu untuk berkembang dan tidak membuat mereka menjadi pemain bintang terlalu cepat. Tapi saya berharap agar dia (Nketiah) bisa berkarier panjang di klub sepakbola Arsenal. Kami bangga memberi kesempatan kepada pemain muda, ini bagian dari DNA kami dan kami ingin terus melakukannya,” tukas Wenger.
Komentar