Berisikan pemain-pemain muda berusia 19 tahun dan di bawah 19 tahun, Persib U19 mampu tampil cukup ciamik dalam ajang Liga 1 U19. Mereka berhasil memastikan diri lolos ke babak semifinal, setelah dalam pertandingan terakhir babak delapan besar bermain imbang 2-2 menghadapi Persipura U19.
Hasil imbang ini sekaligus menambah hasil positif yang ditorehkan oleh Persib U19 dalam babak delapan besar Liga 1 U19 dengan dua kemenangan dan sekali hasil imbang. Dua kemenangan berhasil mereka raih atas Perseru U19 dan Barito Putera U19.
Setidaknya, hasil impresif Persib U19 ini merupakan pelipur lara masyarakat Bandung atas menurunnya prestasi yang sedang didapat oleh kakak-kakak mereka yang tergabung dalam tim Persib senior.
***
Bicara soal kritik, sudah cukup banyak kritik yang dilemparkan oleh masyarakat Bandung, terkhusus bobotoh, untuk Persib Bandung. Kritik itu bermacam-macam bentuknya, mulai dari kritik yang dilemparkan melalui media sosial maupun kritik yang dilemparkan secara langsung melalui aksi demo di depan Graha Persib di Jl. Sulanjana.
Kritik-kritik yang dilemparkan oleh bobotoh tersebut, pada intinya adalah buah dari kekecewaan sekaligus kekhawatiran mereka terhadap klub yang mereka cintai, yaitu Persib Bandung. Kritik yang nyatanya adalah sebentuk dari rasa kasih sayang bobotoh yang sudah mengakar dalam kepada Persib.
Tapi yang terjadi justru Persib kerap tidak dapat menjawab ekspektasi (atau tekanan?) dari bobotoh yang mendukung mereka. Hasil minor berulang kali diraih Persib pada putaran kedua kali ini, dan yang teranyar adalah mereka digebuk oleh Persela Lamongan di Stadion Surajaya, dalam sebuah laga yang berlangsung cukup haru mengingat Persela yang baru saja ditinggal legenda mereka, Choirul Huda.
Baca Juga: Obituari Sang Legenda Lamongan: Gagal Keluar dari Momen Terburuk Sampai Akhir Hayatnya
Tercatat, dalam delapan laga terakhir Persib sama sekali belum bisa meraih kemenangan atas lawan-lawannya. Meski memang Persib pada akhirnya aman dari jerat degradasi, hasil-hasil minor ini merupakan cela bagi Persib di Liga 1 2017 ini, liga resmi pertama setelah PSSI lepas dari sanksi FIFA.
Walau Persib senior tampil dan menunjukkan permainan yang begitu mengkhawatirkan, nyatanya junior mereka, Persib U19, justru mampu tampil mengesankan. Sekarang, mereka sudah menjejakkan kaki di partai semifinal Liga 1 U19, di saat kakak-kakak mereka di tim senior masih terlunta-lunta di papan tengah klasemen sementara Liga 1 2017.
***
Diasuh oleh Budiman Yunus, yang juga merupakan mantan pemain Persib di masa lalu, Persib U19 mampu menunjukkan permainan yang menawan bahkan sejak awal-awal liga. Beckham Putra dkk. sejak awal sudah mampu menampilkan permainan menawan.
Tergabung di Grup 1 bersama Sriwijaya FC U19, Persija U19, Bhayangkara FC U19, PS TNI U19, dan Semen Padang U19, Persib mampu lolos ke babak semifinal dengan catatan cukup impresif. Mereka hanya sekali kalah dari 10 laga yang sudah dijalani di fase penyisihan grup, dan lolos dari Grup 1 dengan status pemuncak grup. Mereka pun memastikan diri lolos ke babak semifinal.
Masuknya Persib U19 ke babak delapan besar ini ternyata berbarengan dengan mulai memuncaknya kritikan terhadap Persib senior. Meski mengguncang tubuh Persib, kritik ini ternyata tidak memengaruhi anak-anak muda tersebut sama sekali. Di babak delapan besar, mereka tetap mampu tampil ciamik walau harus bersaing dengan tim-tim kuat lain macam Perseru, Barito, dan Persipura.
Memang pada dasarnya permainan sepakbola para remaja, adalah permainan sepakbola yang tanpa beban sama sekali. Bermain bola, walau berada di dalam balutan kompetisi, bagi para remaja harusnya menjadi tempat bersenang-senang sekaligus mengumpulkan banyak kawan. Hal inilah yang dipertontonkan oleh Persib U19, sebuah sepakbola murni yang belum, dan semoga saja, tidak tercoreng oleh hal-hal nonteknis di luar lapangan hijau.
Permainan spartan pun mampu dipertunjukkan oleh Persib U19 dalam gelaran babak delapan besar ini. Berturut-turut mereka mampu menaklukkan Perseru dan Barito Putera. Walau hanya bermain imbang di laga akhir menghadapi Persipura, hal itu nyatanya tidak berpengaruh terhadap kelolosan mereka ke babak semifinal Liga 1 U19. Hal ini pun diapresiasi oleh bobotoh selaku pendukung Persib Bandung.
"Persib U19 lebih semangat mainnya. Persib senior sekarang sedang agak melemah, kalau ibaratkan sekarang Persib senior kaya Maung Ompong yang ga ada giginya. Semangat buat Persib U19 dan semoga nanti ada yang kepilih tim senior, " ujar seorang bobotoh bernama Tanti Fajriyanti di Stadion Arcamanik.
Sebuah oase menyegarkan bagi sepakbola kota Bandung tatkala tim senior mereka tidak mampu berbuat banyak, tim junior mereka mampu menjaga nama baik sepakbola kota Bandung di kancah persepakbolaan nasional.
***
Dalam masyarakat, terkadang ada sebuah anekdot yang berujar bahwa apa yang dilakukan oleh generasi muda merupakan hasil dari apa yang dilakukan oleh generasi yang lebih tua dari mereka. Dengan kata lain, masih ada kepercayaan bahwa yang muda kerap mencontoh yang tua. Tapi hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Persib U19.
Di saat generasi tua mereka mencontohkan hal yang tidak baik, berupa penampilan yang buruk dan posisi di klasemen yang justru berada di papan tengah, apa yang ditunjukkan oleh Persib U19 justru berbalik 180 derajat. Mereka mampu menunjukkan permainan yang baik, dengan capaian babak semifinal sebagai output mereka sejauh ini.
Namun, bukan berarti ini adalah akhir dari perjalanan tim Persib U19. Mereka adalah anak-anak muda yang masih memiliki masa depan yang panjang, dan peluang mereka untuk menjadi juara dalam ajang Liga 1 U19 ini masih terbuka lebar. Bisa jadi di masa depan mereka akan menjadi tulang punggung Persib, sekaligus menjadi tulang punggung Tim Nasional Indonesia.
Tapi yang terpenting, mereka sudah menunjukkan mental yang baik di tengah cobaan tanpa henti yang menimpa tim senior. Semoga saja, mereka bisa mempersembahkan yang terbaik bagi kota Bandung, sekaligus juga menjadi andalan Indonesia di masa mendatang.
Komentar