Setelah Stefano Lillipaly memutuskan untuk meninggalkan SC Cambur dan melanjutkan karier di Indonesia bersama Bali United, pemain timnas Indonesia saat ini yang berkiprah di kompetisi Eropa hanya tinggal menyisakan Ezra Walian yang bermain untuk Almere City FC yang berkompetisi di Eerste Divise atau kompetisi level dua sepakbola Belanda. Ezra bergabung bersama Almere setelah membawa timnas U 22 meraih medali Perunggu di SEA Games 2017, Malaysia pada Agustus lalu.
Kepindahan Ezra ke Almere bisa dibilang cukup mengejutkan, karena sebelumnya mantan pemain Jong Ajax itu sempat mengikuti trial atau seleksi di West Ham United, tapi tidak ada kejelasan informasi soal hasil seleksi Ezra bersama The Hammers. Namun apapun hasilnya, Ezra sudah memilih Almere sebagai pelabuhan barunya di kompetisi 2017/2018 ini. Di kesebelasan yang memiliki julukan Schapenkoppe itu Ezra diikat selama dua musim.
Sesaat setelah merampungkan kesepakatan bersama Almere, Ezra sempat mengungkapkan alasannya memilih Almere sebagai pelabuhan barunya lantaran klub tersebut bisa memberikan jaminan menit bermain yang sesuai untuk menunjang kemampuannya. Seperti diketahui bahwa salah satu penyebab Ezra memilih hengkang dari Jong Ajax karena minimnya menit bermain yang ia dapatkan di klub pemuda Ajax Amsterdam itu.
Mendapatkan menit bermain yang layak tentu saja menjadi salah satu dambaan semua pesepakbola. Apalagi bagi Ezra masih berusia 20 tahun. Tentu saja dengan usia yang terbilang masih sangat muda bagi pesepakbola itu ia membutuhkan lebih banyak pengalaman bermain untuk meningkatkan jam terbangnya dan mengasah permainannya agar lebih baik lagi. Pilihan Ezra untuk bergabung bersama Almere dengan alasan menit bermain, sejauh ini bisa dibilang tepat.
Alasannya, karena sejak bergabung bersama Almere pada September lalu, kesempatan bermain yang diberikan Ezra cukup banyak. Sejak September hingga Oktober ini, Almere sudah memainkan total delapan pertandingan (tujuh di Erste Divise dan satu di Piala Liga). Dalam delapan laga tersebut, Ezra hampir selalu dipasang sebagai pemain utama.
Hanya satu laga yang dilakoni Ezra dari bangku pemain pengganti, yaitu saat Almere berhadapan melawan Go Ahead Eagles. Dalam laga tersebut, pelatih Almere, Jack de Gier, memasukkan Ezra pada menit ke-46 babak kedua, menggantikan Achille Vaarnold. Kalau ditotal bersama Almere, Ezra sudah bermain selama 597 menit, Catatan bermain yang cukup baik, karena pada setiap pertandingannya Ezra tampil selama 74.6 menit.
Dalam hal kesempatan bermain, Ezra memang mendapatkan apa yang ia harapkan saat memutuskan hijrah ke Almere. Namun bagaimana dengan kontribusinya untuk klub yang bermarkas di Yanmar Stadion itu?
Dari total delapan pertandingan yang dilakoni, Ezra sejauh ini sudah menyumbang satu gol, saat Almere mengalahkan MVV Maastricht 3-2. Kalau melihat posisi asli Ezra yang merupakan seorang penyerang, agaknya satu gol dalam delapan pertandingan bukanlah catatan yang terlalu bagus.
Tapi yang patut diketahui juga bahwa selama di Almere, pelatih Jack de Gier tidak selalu memainkan Ezra sebagai penyerang utama. Dari catatan penampilan Ezra yang dilansir dari situs Transfermarkt, tercatat ada dua pertandingan yang dilakoni Ezra sebagai sebagai pemain sayap kanan, saat Almere menghadapi FC Oss dan Go Ahead Eagles.
Serta ada dua penampilan juga yang dilakoni Ezra sebagai gelandang serang, saat Almere menghadapi MVV Maastricht dan mantan klubnya, Jong Ajax. Dari catatan tersebut, terlihat kalau baru empat pertandingan saja yang dilakoni Ezra sebagai penyerang utama di Zwarte Schapen.
Melihat fakta-fakta yang telah disebutkan di atas bahwa, Ezra bisa meningkatkan level permainannya di Almere. Memang Zwarte Schapen bukanlah kesebelasan yang bermain di Eredivise atau kompetisi level utama sepakbola Belanda, namun kesempatan Ezra untuk mencicipi level permainan yang lebih tinggi dengan tampil melawan tim-tim besar Belanda yang bermain di Eredivise pun peluangnya sangat besar, melalui ajang KNVB Beker atau Piala Liga Belanda.
Seperti halnya turnamen domestik lainnya di seluruh dunia, laga di KNVB Beker juga tidak mengenal level kompetisi dari setiap kesebelasan yang berpartisipasi. Klub asal Eredivise sangat memungkinkan bertanding melawan tim yang bermain di divisi di bawahnya. Pada ajang tersebut, setelah mengalahkan 2-0 FC Oss di pertandingan babak pertama KNVB Beker, Almere berhak melaju ke pertandingan babak kedua. Lawan yang akan mereka hadapi di babak tersebut merupakan salah satu kesebelasan besar di Belanda yang bermain di Eredivise, AZ Alkmaar.
Pertandingan antara Almere melawan AZ akan berlangsung di Yanmar Stadion, Jumat (27/10) dini hari WIB. Bila Jack de Gier memberikan kesempatan bagi Ezra tampil di laga tersebut, tentunya ini akan menjadi ajang yang potensial bagi Ezra unjuk gigi menghadapi kesebelasan yang punya level tinggi di sepakbola Belanda itu. Peluang bagi Ezra tampil di laga melawan AZ cukup terbuka lebar, bila mengacu pada catatan bermainnya sejauh ini, yang hampir selalu ditampilkan sebagai pemain utama.
Komentar