Pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11) diwarnai kontroversi. Wasit Robert Shaun Evans yang memimpin jalannya pertandingan tersebut memutuskan untuk menghentikan pertandingan pada menit 83 saat skor 1-0 untuk keunggulan Persija Jakarta. Pada saat itu, Evans memilih menghentikan pertandingan karena menganggap kubu Persib menolak melanjutkan pertandingan.
Sebelumnya, kubu Persib sempat melakukan protes kepada wasit Australia itu setelah memberikan kartu merah kepada Vladimir Vujovic yang tertangkap pandangan wasit menjegal keras pemain Persija Bruno Lopes. Tak lama setelah aksi protes dilakukan, para pemain Persib terlihat menepi ke pinggir lapangan dan beberapa menit kemudian Evans pun meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Seperti Mengulang Memori Musim 2005
Melihat runutan duel antara Persija melawan Persib, terutama sejak Liga Indonesia bergulir sejak tahun 1994, ini bukan kali pertama duel antara Macan melawan Maung itu diwarnai dengan aksi WO. Dari yang terekam jelas bahwa pertandingan antara Persija melawan Persib yang berakhir dengan aksi WO adalah pada tahun 2005.
Saat itu laga antara Persija melawan Persib yang seharusnya berlangsung di Stadion Lebak Bulus, Jakarta gagal diselenggarakan. Sebab kubu Maung Bandung menolak datang ke stadion karena membludaknya penonton yang ingin menyaksikan duel panas tersebut. Alasan keamanan menjadi dasar yang membuat Persib enggan bertanding, sebab penonton yang semuanya merupakan Jak Mania itu merembet hingga pinggir lapangan.
Kabar berembus bahwa pada saat itu tim Persib yang diarsiteki oleh Indra Thohir itu sudah berada di Jakarta, bahkan Maung Bandung juga sudah melakukan latihan di Ibu Kota pada saat itu. Namun karena mendapatkan informasi bahwa Stadion Lebak Bulus sudah dipenuhi penonton bahkan hingga area pinggir lapangan.
Akibat aksi tersebut, Persib pun mendapatkan sanksi denda sebesar Rp 25 juta . Selain itu Persib juga dinyatakan kalah dengan skor 0-3, dan mendapatkan pengurangan tiga poin dari jumlah poin yang mereka dapatkan. Sementara Persija juga tak lepas dari sanksi, tim Macan Kemayoran diharuskan membayar denda sebesar Rp 30 juta.
Tidak Hanya Persija vs Persib Saja
Namun aksi WO yang terjadi di sepakbola Indonesia tidak hanya terjadi di laga antara Persija melawan Persib saja. Beberapa pertandingan lain di kompetisi level satu sepakbola Indonesia juga pernah diwarnai dengan aksi WO. Salah satunya adalah pengunduran diri Persebaya Surabaya di pertandingan 8 besar Liga Indonesia 2005.
Saat itu, Persebaya yang akan berjumpa Persija menolak untuk bertanding, kabarnya pada saat itu Persebaya mencium adanya siasat untuk meloloskan Persija. Mereka pun akhirnya memilih untuk mundur dari pertandingan tersebut.
Bisa dibilang konteksnya hampir sama dengan apa yang dilakukan Persib sebelumnya, namun PSSI memberikan reaksi yang lebih keras kepada Persebaya. Induk Organisasi Sepakbola Indonesia itu pun menjatuhkan sanksi dengan melarang Bajul Ijo mengikuti kompetisi selama 16 bulan, terdegradasi ke divisi 1, dan denda sebesar Rp 25 juta.
Selain itu, Persipura Jayapura juga pernah melakukan aksi WO di pertandingan Final Copa Indonesia pada tahun 2008 lalu. Pada saat itu Persipura menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang. Sebelum pertandingan sebenarnya mereka sudah melancarkan protes lantaran venue pertandingan final seharusnya berlangsung di tempat netral, bukan di Jakabaring yang merupakan kandang dari Sriwijaya FC.
Meski begitu Persipura tetap mau untuk bertanding, hingga sampailah pertandingan ke menit 61. Saat itu Wasit Purwanto memberikan hadiah penalti kepada Sriwijaya, dan para pemain Persipura menganggap bahwa keputusan tersebut keliru. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu pun memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan, dan Sriwijaya dianggap sebagai pemenangan dalam pertandingan tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Persipura pun mendapat sanksi berupa larangan tampil di Copa Indonesia selama satu tahun. Namun karena ajuan banding mereka diterima oleh Komisi Banding PSSI, maka sanksi tersebut dirubah. Namun Komisi Banding tetap memberikan hukuman kepada Persipura berupa sanksi kalah 0-3 dan denda Rp 150 juta, karena melanggar pasal 56:1 dalam Peraturan Organisasi PSSI pada saat itu.
***
Itulah beberapa pertandingan di kompetisi sepakbola Indonesia yang pernah diwarnai aksi WO. Namun pemaparan di atas hanyalah contoh dari aksi WO yang pernah dilakukan beberapa kesebelasan di Indonesia. Selain itu, masih ada beberapa kasus serupa lainnya seperti yang dilakukan oleh para pemain Persijap Jepara di babak 16 besar Liga 2 Indonesia 2017. Saat itu, Persijap yang bermain melawan Persibat Batang menolak untuk melanjutkan pertandingan setelah wasit memberi Persibat hadiah penalti, karena Persijap tidak mau lagi melanjutkan pertandingan akhirnya wasit memutuskan menghentikan laga. Meski pada saat itu Persijap tengah unggul 2-1, namun karena aksi WO yang dilakukan Persibat pun dianggap menang dengan WO dengan skor 3-0.
Komentar