Setelah Persegres Gresik United dan Persiba Balikpapan dipastikan akan terdegradasi ke Liga 2 musim depan, slot di zona degradasi Liga 1 2017 masih menyisakan satu tempat. Saat ini, Semen Padang dan Perseru Serui tengah saling sikut untuk keluar dari zona degradasi. Bahkan penentuan satu tim lain yang akan berkompetisi di Liga 2 pada musim depan harus ditentukan hingga pekan ke-34 atau pekan terakhir kompetisi Liga 1.
Pada pekan ke-33, Perseru berhasil menggeser Semen Padang dari posisi 15 yang merupakan zona aman dari ancaman degradasi. Kemenangan 3-2 yang diraih atas Borneo FC di Stadion Marora, Serui, Sabtu (4/11) membuat klub berjuluk Kuda Laut Jingga itu berhasil menambah pundi-pundi poinnya menjadi 54, unggul dua angka dari Semen Padang yang pada pertandingan lainnya takluk 3-5 dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Melihat kondisi tersebut, posisi Perseru mungkin berada di atas angin karena akhirnya mereka mampu keluar dari zona degradasi. Pada pekan ke-32 lalu, kekalahan 1-3 dari Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim membuat mereka turun satu peringkat ke posisi 16.
Meski begitu, belum saatnya bagi Perseru untuk berpesta, sebab kompetisi masih menyisakan satu laga terakhir menghadapi Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 11 November mendatang.
Melihat calon lawan Perseru di laga pamungkas, Arthur Bonai dan kawan-kawan tentu saja akan menapaki jalur terjal untuk memuluskan ambisi bertahan di Liga 1. Mau tidak mau Perseru harus bisa mengalahkan Persib yang akan tampil di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri.
Bukan misi mudah bagi Perseru, karena klub berjuluk Maung Bandung itu terkenal kuat saat bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Jalak Harupat. Sejauh ini Persib tercatat sebagai salah satu kesebelasan yang mampu menjaga keangkeran kandangnya.
Apalagi selama bertandang ke Bandung, Perseru belum pernah mencuri poin. Tapi setidaknya ada celah yang bisa dimanfaatkan Perseru untuk mencuri satu poin, yang mungkin saja bisa menolong mereka dari jeratan degradasi.
Meski Persib belum terkalahkan di kandang, namun kebanyakan hasil yang diraih mereka saat melakoni laga kandang adalah hasil imbang, dari 16 pertandingan kandang yang dilakoni Persib, sembilan di antaranya berakhir imbang.
Catatan tersebut membuat peluang bagi Perseru untuk setidaknya mencuri satu poin di Bandung pun cukup terbuka lebar. Melihat kondisi saat ini, hasil imbang atas Persib bisa membuat mereka bertahan di Liga 1. Namun itu pun dengan catatan Semen Padang yang pada laga terakhirnya menghadapi PS TNI kalah atau setidaknya bermain imbang.
Bila Semen Padang berhasil meraih kemenangan atas PS TNI, maka dipastikan Perseru harus bermain di Liga 2 pada musim depan. Sebab tambahan tiga poin atas PS TNI akan membuat perolehan poin Semen Padang akan menyamai mereka yang bermain imbang melawan Persib. Situasi yang sangat tidak menguntungkan, karena Perseru dipastikan kalah head to head dari Kabau Sirah. Dalam dua pertemuan keduanya di Liga 1, Semen Padang mampu menahan imbang Perseru 0-0 di Marora dan menang 3-1 di Stadion Haji Agus Salim.
Pilihan paling aman bagi Perseru agar bisa bertahan di Liga 1 adalah mengalahkan Persib di laga terakhirnya, sebab dengan tambahan tiga poin dari laga tersebut, apapun hasil yang diraih oleh Semen Padang pada laga terakhirnya tidak akan menggoyahkan posisi mereka di peringkat 16.
Kans Bagi Semen Padang
Berbanding terbalik dengan Perseru, posisi Semen Padang saat ini berada di ujung tanduk, karena duduk di posisi 16 dengan ketertinggalan dua poin dari Perseru. Tidak ada pilihan lain yang bisa diambil Semen Padang di laga melawan PS TNI selain meraih kemenangan, sambil berharap Persib Bandung bisa menahan imbang atau mengalahkan Perseru.
Di atas kertas, Semen Padang diprediksi bisa mengalahkan PS TNI di pertandingan pamungkasnya. Kabau Sirah akan bermain di kandang sendiri, Stadion Haji Agus Salim. Harus diakui bahwa performa Semen Padang di laga kandang sebenarnya tidak terlalu bagus, dari 16 laga yang dilakoni, empat pertandingan berakhir dengan kekalahan, lima imbang, dan tujuh kemenangan.
Tapi melihat performa Semen Padang pada akhir musim ini, mereka mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan secara permainan. Terlihat sekali ada tekad kuat dari seluruh penggawa Semen Padang untuk bisa lepas dari ancaman degradasi. Hal tersebut bisa dilihat saat mereka kalah dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan.
Dalam pertandingan melawan Arema, Semen Padang hampir saja dipermalukan dengan skor telak. Singo Edan berhasil mencetak lima gol dalam tempo 70 menit, tanpa bisa dibalas sebiji gol pun oleh Kabau Sirah. Namun ketika laga hampir memasuki menit 80, di luar dugaan Semen Padang berhasil mencetak tiga gol dalam tempo enam menit saja.
Meski pada akhirnya mereka gagal untuk menyamakan kedudukan atau berbalik unggul, namun hal itu mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan pernah berhenti berjuang sebelum pertandingan berakhir. Motivasi bangkit yang ditunjukkan para penggawa Semen Padang di laga melawan Arema perlu ditunjukkan kembali saat menghadapi PS TNI, agar tiga poin berhasil mereka raih dan peluang bertahan di Liga 1 semakin terbuka lebar bagi Kabau Sirah.
Komentar