Liga 2 Indonesia sudah memasuki fase perempat final. Delapan kesebelasan yang memastikan tampil dibagi dalam dua Grup (X dan Y), yang masing-masing grup dihuni empat kesebelasan. Di grup X, PSMS Medan akan bersaing sengit dengan Persis Solo, Martapura FC, dan Kalteng Putra. Sementara di Grup Y, PSPS Riau bakal saling sikut dengan PSIS Semarang, PSMP Mojokerto Putra, dan Persebaya Surabaya.
Melihat para kontestan di masing-masing grup, agak sulit untuk memprediksi siapa yang akan melenggang ke babak semifinal, karena persaingan di setiap grup bisa dibilang seimbang. Sebab semua tim yang lolos ke perempat final merupakan kesebelasan-kesebelasan yang menjadi dua tim terbaik di fase 16 besar.
Selain itu, masing-masing kesebelasan di setiap grup juga belum pernah saling bertemu sejak Liga 2 memainkan babak penyisihan hingga terakhir babak 16 besar. Hal tersebut berpotensi membuat setiap kontestan di babak perempat final ini buta dengan kekuatan masing-masing lawannya. Berikut ini profil perempat finalis Liga 2 2017.
Pesona Persis dan PSMS di Grup X
Di Grup X ada dua kesebelasan yang memiliki sejarah panjang di pentas sepakbola Indonesia, khususnya di zaman Perserikatan yaitu PSMS Medan dan Persis Solo.
Persis, terbilang sebagai salah satu kesebelasan elite di era 1930 hingga akhir 1940-an. Dalam rentang waktu tersebut, tujuh gelar kompetisi Perserikatan berhasil diraih klub berjulukan Laskar Samber Nyawa itu.
Meski pada masa-masa selanjutnya Persis menunjukkan penurunan performa, hingga akhirnya terperosok ke Liga 2, Persis tetap dianggap tim besar. Ada kerinduan dari Pasopati sebagai loyalis Persis untuk melihat tim kebanggaannya itu berlaga di Liga 1. Peluang terbuka lebar, mereka juga bisa dibilang sebagai tim unggulan untuk bisa lolos ke semifinal.
Laju Persis ke perempat final terbilang mulus sejak awal, di babak 16 besar mereka mampu merajai Grup A dengan 12 poin setelah melakoni enam pertandingan dengan hasil tiga kemenangan, satu imbang, dan dua kalah. Merujuk pada hasil tersebut, tak berlebihan bila menganggap mereka sebagai salah satu unggulan untuk melaju ke babak Semifinal.
Sementara PSMS, statusnya juga sebagai tim legendaris di pentas sepakbola nasional. Kehadiran tim berjuluk Ayam Kinantan itu di Liga 1 tentu sangat dinanti-nantikan. Laju PSMS ke babak Perempatfinal terbilang dramatis. Mereka hampir saja gagal lolos dari babak 16 besar menyusul hasil minor yang dialami dalam dua pertandingan awal di dua pertandingan awal babak tersebut.
Pergantian pelatih dari Mahruzar Nasution ke Djajang Nurdjaman menjadi salah satu penyebab keterpurukan PSMS di awal kiprahnya pada 16 besar. Namun Djajang berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih andal setelah berhasil membawa PSMS menyapu bersih tiga laga pamungkas di babak 16 besar. Hasil tersebut akhirnya membawa PSMS melenggang ke perempat final dengan status runner-up grup B.
Laju Persis dan PSMS dipastikan tidak akan mudah untuk menapaki Semifinal. Martapura FC dan Kalteng Putra yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi dua alumnus Perserikatan itu. Kalteng Putra menjadi yang paling berpotensi menjegal laju Persis dan PSMS. Kiprah Kalteng Putra di babak 16 besar bisa dibilang luar biasa, mereka mampu lolos ke Perempatfinal dengan status sebagai juara Grup C, mereka bahkan mampu mengungguli Persebaya sebagai tim favorit juara Liga 2 dalam hal perolehan poin.
Potensi PSMP untuk Menjadi Kejutan di Grup Y
Tak berbeda jauh dengan di Grup X, Grup Y juga sangat berpotensi menyuguhkan persaingan panas di dalamnya. Ada dua kesebelasan dengan nama besar dan sarat prestasi di pentas sepakbola Indonesia sejak zaman Perserikatan dulu, yang akan saling beradu gengsi di grup tersebut. Dua kesebelasan tersebut adalah Persebaya dan PSIS.
Persebaya dan PSIS masuk dalam kategori sebagai tim legendaris Indonesia karena memiliki rekam jejak gemilang di pentas sepakbola nasional. Dua kesebelasan tersebut sama-sama pernah meraih gelar juara di kompetisi Perserikatan, dan juga Liga Indonesia. Persebaya bahkan pernah dua kali meraih gelar juara di kompetisi level utama Indonesia pada musim 1996/1997 dan 2004.
Perjalanan Persebaya dan PSIS untuk menapaki Perempatfinal juga terbilang mulus. Pada babak penyisihan kedua kesebelasan itu memastikan diri lolos ke 16 besar dengan status sebagai juara grup (PSIS di grup 4 dan Persebaya di grup 5).
Pada babak 16 besar, nasib PSIS terbilang jauh lebih baik dari Persebaya. Tim berjulukan Mahesa Jenar itu memastikan diri tampil di babak perempat final setelah dalam enam pertandingan yang dilakoni mereka sukses membukukan empat kemenangan, satu imbang, dan satu kalah. Hasil tersebut menempatkan tim asuhan Subangkit itu sebagai pemuncak grup B dengan 13 poin, unggul tiga angka dari PSMS yang berada di posisi dua.
Sementara Persebaya, secara mengejutkan harus mengakui keperkasaan Kalteng Putra yang lolos dari grup C babak perempat final sebagai juara grup. Kiprah Bajul Ijo di babak 16 besar terbilang agak mengkhawatirkan, karena dari enam laga yang dilakoni, tim asuhan Angel Alfredo Vera itu hanya mampu meraih dua kemenangan, tiga imbang, dan satu kalah dengan poin akhir sembilan.
Raihan poin yang dimiliki Persebaya sama dengan yang diraih Persigo Semeru FC, namun karena unggul head to head yang juga diiringi keunggulan selisih gol. Meski performanya di 16 besar tidak terlalu memukau namun Bajul Ijo tetap menjadi tim yang difavoritkan lolos semifinal.
Persaingan di Grup Y juga akan semakin panas dengan kehadiran PSPS dan PSMP. Melihat perjalanan keduanya untuk sampai ke perempat final, laju PSPS bisa dibilang dramatis. Nasib mereka mirip dengan Persebaya, yang lolos ke 8 besar karena unggul head to head dari tim peringkat tiga di Grup A, PSS Sleman, setelah dari enam pertandingan yang dilalui keduanya sama-sama meraih delapan poin.
Sementara PSMP, bisa dibilang mereka adalah satu-satunya kesebelasan di Grup Y yang belum pernah mencicipi panasnya persaingan di kompetisi utama sepakbola nasional, sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994 silam. Namun bukan berarti kekuatan mereka bisa dipandang sebelah mata. Laju PSMP mencapai Perempatfinal terbilang mulus , karena lolos dari 16 besar dengan status juara Grup D. Melihat kiprahnya yang menawan di 16 besar, PSMP berpotensi menjadi kejutan di tengah kepungan tiga kesebelasan alumnus Perserikatan di Grup Y.
***
Babak perempat final Liga 2 Indonesia 2017 menggunakan sistem half round robin, atau setiap kesebelasan di masing-masing grup akan bertemu sebanyak satu kali dengan format home tournament. Semua pertandingan akan diselenggarakan di Stadion Patriot Candrabhaga dan Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, dari tanggal 9-16 November.
Dalam rentang waktu tersebut, kedelapan peserta akan saling sikut untuk memperebutkan jatah empat tempat di babak semi final, sebagai fase lanjutan sebelum menapaki babak final. Hanya ada tiga kesebelasan yang akan promosi untuk menggantikan tiga tim yang terdegradasi dari Liga 1. Tiga kesebelasan dari Liga 2 yang dipastikan promosi ke Liga 1 adalah mereka yang memegang status sebagai juara, runner-up, dan peringkat tiga pada akhir kompetisi nanti.
Foto: Liga-Indonesia.id
Komentar