David Moyes ditunjuk menjadi manajer baru West Ham United saat jeda internasional. Pemilihan waktunya sendiri, sebenarnya, cukup baik. Moyes memiliki sekitar dua pekan untuk mengenal lingkungan kerja baru, untuk memperbaiki performa dan posisi West Ham yang, di musim ini, jauh di bawah standar.
Musim 2015/16, West Ham mengakhiri musim hanya empat poin di belakang posisi terakhir zona Champions League. Musim lalu mereka menempati peringkat sebelas di akhir musim. Musim ini, dalam sebelas pertandingan pertama, West Ham hanya dua kali menang -- dan karenanya terlibat dalam persaingan keluar dari zona degradasi.
Karenanya dewan direksi memutuskan untuk berpisah dengan Slaven Bilic, manajer di dua musim terakhir, dan menunjuk Moyes sebagai penggantinya.
Pertandingan pertama Moyes sebagai manajer West Ham adalah laga tandang melawan Watford, Minggu (19/11) lalu. Dua belas hari yang Moyes miliki untuk mempersiapkan timnya, ternyata, tidak cukup. West Ham kalah dua gol tanpa balas.
“Saya tidak tahu alasannya dan sejarah mengenai apa yang terjadi di sini, namun saya sangat bersyukur para pendukung begitu suportif terhadap saya,” ujar Moyes pascapertandingan. “Kami membutuhkan mereka, kami membutuhkan klub yang bersatu, dan ini sulit, dan orang-orang punya keluhan. Tapi para pendukung memahami sejarah dan masa lalu [West Ham] lebih baik dari saya.”
Para pendukung memiliki keluhan. Salah satunya mengeluh ke pihak kepolisian. Kepolisian Essex sampai meminta orang-orang untuk tidak melaporkan performa buruk West Ham ke 999, nomor telepon keadaan darurat.
https://twitter.com/EPControlRoom/status/932319286072430592
“Menelepon 999 karena West Ham United kalah lagi dan Anda tak tahu harus melakukan apa tidak bisa diterima! Ini sangat membuang waktu kami,” bunyi cuitan Ruang Kontrol kepolisian Essex.
https://twitter.com/EPControlRoom/status/932463511996903424
Dalam pernyataan lanjutan, Ruang Kontrol Kepolisian Essex menyebutkan bahwa mereka benar-benar menerima telepon keluhan atas kekalahan West Ham. Kepolisian Essex menerima ratusann telepon kondisi darurat per hari.
Walau tindakan tersebut tidak bertanggung jawab, tidak ada jaminan telepon sejenis akan berhenti dialamatkan kepada pihak kepolisian, karena tak ada jaminan performa buruk West Ham akan berhenti dalam waktu dekat.
Kekalahan dari Watford adalah pertandingan pertama dalam rangkaian 12 pertandingan dalam 44 hari. Jadwal padat mempersulit kerja Moyes yang sudah sulit.
Rangkaian padat jadwal West Ham baru akan berhenti dua hari setelah pertandingan melawan Tottenham Hotspur, dalam laga melawan West Bromwich Albion. Setelahnya West Ham memiliki 12 hari jeda. Moyes mungkin lebih lama.
Dengan jadwal sepadat itu, dewan direksi West Ham mungkin kehilangan kesabaran sekitar Natal dan tahun baru, hingga akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Moyes setelah West Brom, untuk memberi waktu adaptasi kepada manajer pengganti, seperti ketika mereka memberi waktu adaptasi kepada Moyes.
Tentu itu semua sangat tergantung kepada hasil pertandingan-pertandingan West Ham. Bisa saja Moyes membawa perubahan positif dan dewan direksi memutuskan untuk mempertahankan kebersamaan dengan sang manajer. Namun andai Moyes dipecat, itu tak akan mengejutkan.
Belakangan Moyes akrab dengan pemecatan. Sukses hanya ia rasakan bersama Preston North End dan Everton. Selepas Everton, Moyes mengemban jabatan manajer Manchester United. Jabatan bergengsi. Namun Moyes mengembannya sembilan bulan saja.
Dipecat United menjelang akhir musim 2013/14, Moyes baru kembali bekerja sebagai juru taktik saat Real Sociedad menunjuknya sebagai pelatih kepala. Moyes mulai bekerja pada 10 November 2014. Kurang satu hari sebelum genap setahun bekerja di Sociedad, Moyes dipecat.
Berikutnya untuk Moyes adalah jabatan manajer di Sunderland AFC. Kali ini ia tidak dipecat, namun mengundurkan diri. Sunderland terdegradasi dari Premier League 2016/17. Moyes berbesar hati untuk mundur tanpa kompensasi.
Setelah Sunderland, Moyes menganggur cukup lama hingga West Ham mempercayakan jabatan manajer kepadanya, 7 November lalu.
Komentar