Sergio Busquets adalah penyeimbang di antara ide serta setiap hadirnya wajah baru di dalam skuat Barcelona. Alasannya cukup sederhana; ia adalah pemain yang tetap bermain dengan gaya Barcelona itu sendiri. Sergio merupakan pemain jebolan akademi La Masia, atau akademi Barcelona, yang selalu menjadi pemain inti.
Sergio sendiri bukanlah gelandang bertahan yang cuma sekadar bertahan. Ia memiliki kecakapan teknis yang menunjang untuk mengalirkan bola antar lini ketika membantu kesebelasannya menyerang. Kontribusi itu ditunjang kemampuannya dengan akurasi umpan yang tinggi. Buktinya, Sergio merupakan pemain paling banyak melepaskan umpan sukses di La Liga 2017/2018 sejauh ini.
https://twitter.com/OptaJose/status/935192410229039106
Kontribusi Sergio di lapangan pun diakui mantan rekan sekaligus seniornya di Barcelona, Xavi Hernandez. "Dia memperbaiki segala sesuatu yang ada di sekitarnya (di lapangan). Dia membuat saya menjadi pesepakbola yang lebih baik. Mengapa? Itu sangat sederhana karena dia dekat dengan saya. Memastikan bahwa saya akan menerima bola di antara garis (tengah lapangan) itu," pujinya seperti dikutip dari The Sun.
Ketika menyerang, Sergio merupakan salah satu gelandang bertahan yang berbahaya meskipun tanpa bola. Faktor utamanya karena kepintarannya menempatkan diri dalam posisi yang bisa menemukan ruang. Tak akan ada ruang yang tercipta bagi rekannya di tengah dan tak akan ada pula serangan balik mematikan tanpa adanya Sergio yang pintar menempatkan posisi di lapangan.
Salah satu contohnya yaitu saat ia turun ke antara bek tengah dan membentuk pertahanan dengan tiga pemain. Sementara masing-masing full-back sedikit naik untuk mendukung serangan dari sisi lapangan. Di sisi lain, dua gelandang serang sedikit ikut mundur untuk memancing perhatian lawan. Pergerakan mereka menciptakan ruang kebebasan bagi pemain depan Barcelona untuk mengeksploitasi wilayah lawannya. Selain itu, mundurnya Sergio juga memberikan kesempatan kepada salah satu rekannya di belakang untuk naik membantu serangan.
Ketika bertahan pun Sergio merupakan pemain dengan rataan tertinggi melakukan tekel sukses di Barcelona. Sergio melakukan 2,6 tekel bersih di setiap laganya selama La Liga musim ini. Rataannya itu mengalahkan Samuel Umtiti (2,4 perlaga) yang posisinya adalah bek tengah. Artinya, Sergio sukses meringankan tugas bertahan para pemain belakangnya. Maka bukan tanpa alasan jika pergerakannya selalu menyulitkan penguasaan bola lawan.
"(Sergio) Busquets melihat banyak hal di dalam kepalanya sebelum apa yang terjadi di lapangan. Dia memotong sejumlah besar umpan (lawan), dia bisa membiarkan timnya bermain tanpa rasa takut dan kakinya pun gesit," ujar Xavi.
Karakter Sergio Busquets Sulit Digantikan di Lapangan
Saking pentingnya peran Sergio, ia jarang diberikan waktu istirahat oleh Barcelona. Selama bertahun-tahun, bersama Lionel Messi, ia adalah pemain yang selalu berhasil mempertahankan posisinya meski kursi kepelatihan terus berganti. Tidak hanya di Barcelona, tim nasional Spanyol pun cukup bergantung pada kemampuan pemain berusia 29 tahun tersebut. Ia baru saja mengecap penampilan ke-100 bersama timnas Spanyol pada awal Oktober lalu.
"Ketika pelatih mengumumkan tim sebelum pertandingan, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari Busi (panggilan akrab Sergio). Bahkan jika saya tidak memulai berada di sana (tim inti). Saya merasa tenang karena saya tahu dia menjaminnya melalui kecerdasan taktisnya," ungkap Xavi.
Sergio sudah 25 kali mengangkat piala bersama Barcelona. Maka dari itu Barcelona harus benar-benar menemukan gelandang bertahan yang tepat untuk menjadi pelapis pemain kelahiran Sabadell tersebut.
Sebelumnya, hanya Javier Mascherano satu-satunya pemain yang bisa mengisi kekosongan Sergio. Hanya saja Mascherano cenderung lebih bertahan daripada Sergio. Itulah alasan mengapa Mascherano tidak pernah bisa menggantikan Sergio sehingga pelatih tetap memaksanya menjadi bek tengah. Hal itu juga menjadi alasan terbesar mengapa Barcelona ngebet mendatangkan gelandang bertahan pada bursa transfer musim panas lalu. Hal itu karena ketiadaan Sergio sangat terasa bagi kesempurnaan permainan Barcelona.
Salah satunya ketika Sergio absen melawan Real Betis pada 29 Januari musim lalu karena cedera. Pada saat itu Ivan Rakitic dicoba menjadi gelandang bertahan. Tapi ia tidak sanggup menggantikan peran Sergio dengan sempurna. Rakitic kelimpungan ketika melakukan aksi antara mematahkan serangan lawan dan membangun serangan. Daya jelajahnya untuk merebut bola hanya sebatas di wilayah lawan saja. Meskipun di wilayah itu cukup baik dengan melakukan dua tekel sukses, Rakitic kurang bisa menempatkan diri ketika harus bertahan di area belakang. Cuma satu tekel bersih yang dilakukan untuk melindungi para pemain belakangnya. Hal itu membuktikan bahwa Rakitic kurang menguasai peran Sergio yang siap bertahan di area belakang maupun depan.
Soal tekel, jumlah keberhasilan Rakitic memang kalah jauh dibandingkan Sergio Selama musim lalu. Sergio mampu melakukan 4 tekel bersih di setiap pertandingannya yang lebih unggul daripada Rakitic karena cuma sanggup melakukan 2,8 tekel bersih perlaga. Namun hal itu bisa diwajarkan karena Rakitic merupakan gelandang yang lebih agresif menyerang daripada Sergio.
Pada akhirnya kesebelasan berjuluk Blaugrana itu membeli Paulinho dari Guangzhou Evergrande untuk menjadi pelapis Sergio. Tapi Paulinho masih belum bisa sesempurna Sergio meskipun jumlah asis dan golnya lebih banyak di La Liga sejauh musim ini (Paulinho empat gol dan dua asis, Sergio satu gol satu asis).
Memang mencari pengganti Sergio akan lebih rumit ketimbang kehilangan Neymar. Tidak bisa dimungkiri lagi bahwa Sergio sangat berharga bagi Barcelona. Akan menjadi tugas yang sulit bagi siapapun yang menggantikannya. Meskipun Barcelona sudah terbukti berhasil tanpa adanya Andreas Iniesta di skuat utama, tapi masih belum ada pemain yang benar-benar memahami peran Sergio sejauh ini.
"Mereka yang menonton dari jauh mungkin tidak menghargai atau melihat segala sesuatu yang dilakukan Busi (panggilan akrab Sergio) di lapangan. Tapi mereka yang bermain dengannya tahu bahwa dia unik," tutur Xavi.
Penampilannya memang jarang menunjukkan aksi spektakuler, tapi Sergio selalu memberikan hasil sempurna untuk Barcelona. Hanya saja kurangnya pengakuan terhadap kemampuannya itu memang akan selalu menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Sumber lain: SB Nation, Sports Keeda.
Komentar