Persipura Jayapura telah mencapai kesepakatan dengan Peter James Butler. Pelatih asal Inggris itu diproyeksi menggantikan Wanderley Santos sebagai pelatih klub berjuluk "Mutiara Hitam" itu di kompetisi Liga 1 Indonesia 2018. Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengungkapkan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Butler, dalam pertemuan tersebut kesepakatan sudah dicapai kedua belah pihak.
Meski begitu, Butler belum resmi menjadi pelatih Persipura pada musim depan. Meski sudah menyatakan setuju melatih Boaz Solossa dan kawan-kawan, namun mantan pelatih Kelantan FA itu belum menandatangani kontrak kerjasama bersama Persipura. Benhur mengungkapkan bahwa kontrak bagi Butler sudah disiapkan, namun pihaknya masih akan menunggu kepastian dari sponsor dalam penggelontoran dana untuk musim depan.
“Saya sudah ketemu langsung dengan Calon Pelatih Persipura Jayapura, beliau adalah Coach Peter Butler, dia dari Inggris. Memang belum tandatangan kontrak tetapi pembicaraan kita sudah ditahap sepakat, jadi kontrak tinggal tunggu waktu dan sponsor saja,” kata Benhur dalam rilis resmi.
Butler tentunya bukan nama asing di pentas sepakbola Indonesia, pelatih berusia 51 tahun itu pernah menukangi Persiba Balikpapan dalam dua periode. Kiprah Butler bersama klub berjuluk "Beruang Madu" itu dimulai pada musim 2006. Kiprah debutnya bersama Persiba terbilang memukau. Ia berhasil membuat Beruang Madu menjadi kesebelasan papan atas sepakbola Indonesia.
Pada musim 2006, Butler berhasil membawa Persiba lolos ke babak delapan besar Liga Indonesia. Sayang kiprah Persiba di babak delapan besar tak sesuai dengan ekspekatasi. Di klasemen akhir babak delapan besar, Persiba harus puas duduk di posisi juru kunci dengan hanya meraih satu poin hasil dari tiga pertandingan yang dilakoni.
Prestasi Persiba di tangan Butler menurun pada dua musim berikutnya, di Liga Indonesia musim 2007 Prestasi Persiba mentok di posisi tujuh. Sementara di musim 2008, Persiba harus puas menempati posisi 12 di klasemen akhir kompetisi Indonesia yang saat itu telah mengubah identitas menjadi Liga Super Indonesia (LSI).
Butler meninggalkan Indonesia setelah itu, Kelantan FA menjadi tujuan figur yang pernah menjadi pemain West Ham United itu. dari tahun 2008 sampai 2012 Butler banyak menghabiskan karier di beberapa kompetisi negara Asia Tenggara. Selain Kelantan FA di Malaysia, Butler juga pernah menjadi direktur teknik di klub Myanmar, Yangon United. Kemudian menjadi pelatih BEC Tetero di Liga Thailand, dan pada tahun 2011 kembali ke Kelantan.
Pada musim 2012, Butler kembali menukangi Persiba. Namun kiprahnya tak berlangsung lama pada saat itu, dualism kompetisi sepakbola Indoensia menjadi salah satu penyebab mundurnya Butler dari kursi pelatih kepala Beruang Madu. Kala itu, Persiba bermain di LSI, namun LSI bukan kompetisi resmi yang diakui PSSI. Enggan mengambil risiko Butler pun memilih mundur. Posisinya saat itu langsung diambil alih Hans Peter Scaller.
Setelah pergi dari Persiba, nama Butler pun tak lagi terdengar di pentas sepakbola Indonesia. Selama kurun waktu 2012 hingga 2016, Butler banyak menghabiskan karier di Afrika. Tercatat ia pernah menukangi timnas Bostwana, sebuah negara yang berada di Benua Afrika bagian selatan. Kiprah Butler terbilang mengesankan ia mampu membawa Bostwana menembus putaran final Africa Cup Nations 2015. Pencapaian tersebut merupakan yang pertama digapai Bostwana dalam 11 tahun terakhir.
Namun Butler akhirnya memilih mundur pada awal tahun 2017 lalu, ia memutuskan untuk menukangi tim asal Afirka Selatan, Platinum Star. Hanya semusim menjalani karier bersama Platinum Star, Butler akhirnya memutuskan kembali berkiprah di Indonesia bersama Persipura di Luga Indonesia 2018.
“Dia (Butler) sudah punya pengalaman cukup banyak sebagai pelatih, dia juga pernah di Indonesia beberapa tahun lalu, sempat menangani Persiba Balikpapan waktu itu.Beliau sudah cukup mengerti sepakbola Indonesia, bisa berbahasa Indonesia juga jadi lebih mudah komunikasi,” Sambung Benhur.
Benhur melanjutkan bahwa Butler sangat antusias untuk mengangkat prestasi Persipura pada musim depan. Seperti diketahui bahwa di Liga 1 Indonesia 2017, Mutira Hitam gagal merealisasikan target juara. Di klasemen akhir kompetisi, pengoleksi empat gelar juara Liga Indonesia itu mentok di posisi enam.
“Tadi Coach Peter sudah komitmen pada saya bahwa beliau akan berusaha sebaik mungkin agar bisa membawa Persipura ke posisi terbaik untuk kompetisi musim depan, beliau juga senang karena bisa menukangi Persipura Jayapura. Kita berdoa dan beri dukungan semoga Peter Butler bisa berikan yang terbaik buat Muriara Hitam.”
Sementara mengenai pergerakan Persipura dalam perburuan pemain anyar musim depan, Benhur mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu respons dari sponsor utama yang akan menyokong perjalanan Persipura pada musim depan.
“Sekarang kita tinggal menunggu respon Freeport dan Bank Papua untuk kelanjutan kerjasama 2018. Saya sangat berharap kita bisa didukung Rp 10 Miliar dari Bank Papua dan Rp 12 Miliar dari Freeport, itu harapan saya, kalau kita bisa dapat nilai itu kita akan bisa bergerak leluasa di bursa transfer,” tukasnya.
Komentar