Rasa sakit hati Louis Van Gaal kepada Manchester United tampaknya sulit terhapuskan. Kritik demi kritik terus dilontarkan pelatih berkebangsaan Belanda itu kepada Man United. Salah satu kritikan paling keras yang dialamatkan Van Gaal kepada mantan timnya itu adalah saat Setan Merah takluk 1-2 dari Manchester City di Old Trafford, 10 Desember lalu. Kala itu ia mengkritisi permainan Man United di bawah arahan Jose Mourinho yang cenderung bertahan.
Tak berhenti sampai di sana, baru-baru ini Van Gaal yang pada 17 Januari lalu memutuskan pensiun membuka peluang kembali melatih. Namun ia tidak akan sembarangan dalam menerima tawaran, sosok berusia 66 tahun itu hanya akan kembali melatih jika ada tawaran dari kesebelasan besar Liga Primer Inggris. Salah satu alasan ia hanya ingin kembali berkiprah di Liga Primer Inggris adalah mengalahkan Manchester United.
"Saya mungkin tidak akan melatih klub lagi. Tapi saya bisa membuat satu pengecualian - jika sebuah klub besar Liga Primer Inggris datang untuk saya, maka saya akan melakukannya, karena dengan begitu saya bisa mendapatkan kesempatan untuk mengalahkan Manchester United,” kata Van Gaal seperti dilansir dari Sky Sports.
Pernyataan Van Gaal terdengar sangat emosional, terkesan ia merasa sangat sakit hati kepada Man United. Salah satu penyebab rasa sakit hatinya adalah perlakukan Setan Merah yang dianggapnya semena-mena, karena proses pemecatannya yang terkesan mendadak. Mantan pelatih timnas Belanda itu dipecat pada akhir musim 2015/2016, kala itu sebenarnya kontrak van Gaal bersama United masih tersisa satu musim lagi. Ironisnya ia dipecat sehari setelah membawa Man United menggondol trofi Piala FA.
Posisi Van Gaal digantikan oleh Jose Mourinho yang sebelumnya juga dipecat dari Chelsea. Proses penunjukan Mourinho sebagai pelatih Man United terjadi seminggu setelah Van Gaal dipecat. Mengetahui hal tersebut, emosi mantan pelatih Ajax Amsterdam itu semakin memuncak karena ia menduga bahwa sebelumnya para petinggi telah melakukan kontak dengan Mourinho, saat dirinya masih menukangi Setan Merah.
"Apakah mereka (Petinggi United) tidak senang dengan hasil atau penampilan di bawah manajemen saya? Tidak. Tapi tiba-tiba mereka bisa mendapatkan Mourinho untuk jangka panjang. Seorang manajer dengan nilai komersil terbesar di dunia," lanjutnya seperti dikutip Mirror.
Van Gaal menyatakan bahwa dirinya tidak merasa keberatan bila pada akhir musim harus diganti oleh pelatih lain karena itu adalah hal yang lazim dalam sepakbola. Apalagi dirinya juga sebelumnya telah berencana tidak akan menukangi Man United selama lebih dari dua musim.
Penunjukan Jose Mourinho sebagai penggantinya pun sebenarnya tak keberatan bila Mourinho ditunjuk sebagai penggantinya. Apalagi ia mengenal betul sosok Mourinho, karena keduanya pernah bekerjasama di Barcelona pada 1997 hingga 2000. Saat itu Mourinho menjadi asisten Van Gaal.
Namun satu hal yang membuatnya berang adalah sikap CEO Man United, Ed Woodward yang terkesan tertutup terkait rencana penggantian dirinya dengan Mourinho. Van Gaal mengakui bahwa dirinya menyadari bahwa Man United menginginkan Mourinho untuk memegang kendali kepelatihan Man United. Informasi tersebut disadari van Gaal setelah nama mantan pelatih Real Madrid itu mencuat bakal menggantikan posisinya.
Sayangnya kabar tersebut hanya Van Gaal dengar melalui pemberitaan media, sementara Ed Woodward tak pernah memberi tahunya secara langsung, hal tersebut diakui yang membuatnya sakit hati kepada United. Mantan Pelatih Bayern Muenchen itu melanjutkan, Ed seharusnya memberi tahu rencana klub ke depan, apalagi mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan masa depannya bersama United.
"Saya tahu kalau klub selalu memikirkan masa depan. Saya tahu itu, tapi Ed tidak pernah membicarakannya bersama saya. Bahkan, istri saya harus mengorek informasi mengenai kabar pemecatan saya dari sumber lain, padahal saat itu ia sedang bersama keluarga Woodward,” pungkasnya kepada Daily Mail.
Komentar