Agen Gianluigi Donnarumma, Mino Raiola, membeberkan bahwa kliennya kecewa ban kapten AC Milan diberikan kepada Leonardo Bonucci. Raiola juga mengklaim bahwa Donnarumma meneken perpanjangan kontrak dengan Milan di bawah tekanan psikologis. Dari kabar-kabar yang dikemukakan Raiola itulah muncul dugaan Donnarumma berniat meninggalkan Milan pada bursa transfer musim panas 2018.
Raiola lebih menyukai Donnarumma bergabung dengan kesebelasan yang berlaga di Liga Champions. Milan belum kembali ambil bagian di kompetisi tersebut sejak musim 2013/2014. Situasi itu membuat kabar ketertarikan Real Madrid dan kesebelasan besar lainnya muncul kembali.
Sky Sports menduga Raiola tidak lagi mendapat uang dari Donnarumma sehingga mencoba untuk menjual kliennya tersebut dengan berbagai cara. Milan pun dikabarkan mengincar Pepe Reina sebagai pengganti aset berharganya tersebut. Desas-desus seputar Donnarumma mendapatkan reaksi keras dari pada pendukung Milan.
Respon tersebut dibuktikan ketika Milan menghadapi Hellas Verona pada babak 16 besar Copa Italia di Stadion San Siro, Kamis (14/12). Pendukung Milan garis keras di tribun selatan membentangkan spanduk bertulis, "Tekanan moral, 6 juta satu tahun dan rekrutan saudara yang parasit? Sekarang pergilah, kesabaran sudah habis".
https://twitter.com/IFTVofficial/status/941039596535795712?ref_src=twsrc%5Etfw&ref_url=http%3A%2F%2Fwww.dailymail.co.uk%2Fsport%2Ffootball%2Farticle-5181467%2FGianluigi-Donnarumma-hits-Milan-fans-banner.html
Melalui spanduk itu mereka menyindir apa yang dikatakan Raiola mengenai alasan Donnarumma memperpanjang kontraknya pada bursa transfer musim panas 2017. Padahal, ia sempat menolak perpanjangan kontrak dari kesebelasan yang saat itu masih dilatih Vincenzo Montella.
Tapi di dalam perpanjangan kontraknya, memang ada klausul bahwa Milan harus merekrut Antonio Donnarumma dari Asteras Tripoli, kesebelasan Yunani. Antonio merupakan kakak kandung Gianluigi Donnarumma yang sama-sama berposisi penjaga gawang. Antonio belum pernah dimainkan satu kali pun oleh Montella maupun Gennaro Gattuso yang menjadi pelatih Milan saat ini.
Keberadaan Antonio itulah yang dianggap parasit dalam pernyataan pada spanduk sindiran para pendukung Milan. Mereka juga terus mengejek Donnarumma yang sedang melakukan pemanasan pada waktu itu. Namanya pun disoraki ketika pengeras suara mengumumkan Donnarumma di dalam susunan pemain utama menghadapi Verona.
Tekanan tersebut membuat sang penjaga gawang menangis ketika kembali ke ruang ganti setelah pemanasan. Kemudian Bonucci memberikan dorongan moral kepada Donnarumma di ruang ganti waktu sebelum pertandingan dimulai. Tekanan kepadanya sedikit mereda setelah Donnarumma mencatatkan nirbobol dan kesebelasannya menang 3-0.
Setelah pertandingan, Gattuso mengatakan bahwa Donnarumma yang baru berusia 18 tahun itu sangat terguncang atas tekanan dari pendukung Milan. Gattuso sendiri mengaku hanya bisa berterima kasih atas apa yang telah kipernya lakukan untuk kesebelasannya. Bagi Gattuso, Donnarumma adalah kiper muda terbaik di dunia saat ini.
Gattuso pun memberikan jaminan bahwa Donnarumma akan mendapatkan perlindungan darinya. Gattuso merasa bahwa Donnarumma telah tersiksa di usia remajanya saat ini dan tidak layak mendapatkan tekanan hebat dari pendukung Milan. Di sisi lain, Gattuso merasa sedikit lebih beruntung karena para pertandingan itu tidak terlalu banyak pendukung Milan yang datang.
Hanya sekitar 9.000 penonton yang datang pada pertandingan Copa Italia tersebut. Berbeda dengan laga Serie-A yang bisa ditonton sampai 50.000 orang yang siap menyindir Donnarumma. Entah apa yang akan terjadi ketika Milan kembali berlaga di Stadion San Siro saat menjamu Atalanta pada akhir pekan ini, Minggu (24/12).
"Saya menghormati fans, tapi orang perlu mengerti di mana "Gigio" (panggilan akrab Donnarumma) benar-benar melakukan yang diinginkannya, atau jika dia ingin bertahan. Saya bisa mengatakan saya bekerja dengan atlet yang hebat dan profesional," kata Gattuso seperti dikutip dari Telegraph. Mantan pemain legendaris Milan itu juga tidak pernah mendengar Donnarumma berkata ingin pergi. Gattuso mengaku bahwa ia setiap hari selalu berkomunikasi dengan kiper kelahiran Naples tersebut.
Melindungi Masa Remaja Gianluigi Donnarumma
Milan sendiri baru dikalahkan 3-0 oleh Verona pada pertandingan Serie-A terbarunya, Minggu (17/12). Hasil itu membuat Milan merosot ke peringkat kedelapan klasemen sementara Serie-A 2017/2018. Kekalahan dan posisi Milan saat ini tidak sebanding dengan pengeluaran sekitar 200 juta paun saat bursa transfer musim panas lalu.
Pada jendela transfer itu juga julukan Dollar-Umma kepada Donnarumma muncul. Hubungan antara Donnarumma, klub, dan pendukung Milan telah rusak dan sulit diperbaiki. Sekarang, Donnarumma seolah menjadi musuh nomor satu pendukung Milan.
Pembunuhan karakter telah terjadi kepadanya. Sangat mengerikan jika pada akhirnya itu sampai membuat Donanrumma meninggalkan Milan. Jika itu terjadi, Donnarumma akan berubah dari penyelamat menjadi pengkhianat dalam waktu singkat.
"Saya tidak pernah mengatakannya maupun menulis bahwa saya mengalami kekerasaan moral saat saya menandatangani kontrak. Terlepas dari semua, saya lihat ke depan dan menuju pertandingan berikutnya. Forza Milan!" tulis Donnarumma di akun Instagram-nya.
"Jika dia (Donnarumma) ingin pergi, dia harus memohon kepada kami, tapi saya berbicara dengannya dan tidak pernah menanyakannya (keinginan pergi). Dia mencintai Milan, kami akan melindungi Gigio dan Milan dari beberapa pria (Raiola) yang mencoba merusak klub kami," tegas Massimiliano Mirabelli selaku Direktur Olahraga Milan seperti dikutip dari Sky Sports.
Mayoritas para pendukung Milan sudah sangat kecewa kepada Donnarumma sejak penolakan tawaran kontrak pertama. Dari penolakannya itu, ia justru mendapatkan tamparan keras untuknya sendiri. Situasi yang jelas tidak tepat untuk Milan saat ini. Tapi jelas Milan mengalami kegagalan karakter melalui masalah yang dialami Donnaruma beberapa waktu terakhir.
Komentar