Ketegangan politik regional sempat mengancam keberlangsungan gelaran Arabian Gulf Cup 2017. Lokasi penyelenggaraan dipindahkan dari Qatar ke Kuwait, kurang dari sebulan dari jadwal semula. Pada Jumat (05/01), Oman dan Uni Emirat Arab akan saling berhadapan di pertandingan final.
Rabu, 17 Oktober 2017. Uni Emirat Arab meningkatkan wacana boikot yang sebulan sebelumnya mereka utarakan bersama Arab Saudi dan Bahrain. Sementara ancaman September kurang meyakinkan, ancaman Oktober cukup spesifik: Uni Emirat Arab akan memboikot Arabian Gulf Cup hingga FIFA mencabut sanksi yang mereka jatuhkan kepada Kuwait.
Arabian Gulf Cup adalah kejuaraan dua tahunan. Pesertanya adalah negara-negara anggota Arab Gulf Cup Football Federation, yang jumlahnya delapan. Kedelapan negara tersebut adalah Yaman dan tujuh negara Arab Teluk Persia: Irak, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Qatar. Ketiadaan Kuwait membuat jumlah peserta menjadi ganjil.
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Kuwait pada 2015 karena intervensi pemerintah di ranah sepakbola. FIFA hanya akan mencabut sanksi tersebut jika Asosiasi Sepakbola Kuwait dan para anggotanya dapat berjalan secara independen. Uni Emirat Arab tetap pada pendiriannya. Kepada Reuters, Marwan bin Ghalaita selaku ketua Asosiasi Sepakbola Uni Emirat Arab berkata bahwa tidak ada agenda politik di balik boikot ini.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memutus hubungan dengan Qatar pada Juni 2017. Ketiga negara bahkan sampai melarang warganya mengunjungi Qatar. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain menuduh Qatar mendukung terorisme. Pemerintah Qatar membantah tuduhan tersebut.
Pihak penyelenggara menyatakan kejuaraan akan tetap berlangsung sesuai jadwal. Dalam format yang berlaku saat ini, Arabian Gulf Cup bisa tetap berlangsung selama jumlah minimal peserta -- lima -- terpenuhi.
Sabtu, 9 Desember 2017. Qatar sepakat memindahkan lokasi penyelenggaraan Arabian Gulf Cup 2017 ke Kuwait. FIFA telah mencabut sanksi Kuwait pada Rabu, 6 Desember 2017. Pembukaan kejuaraan dijadwalkan berlangsung pada bulan yang sama.
Jumat, 22 Desember 2017. Arabian Gulf Cup 2017 dimulai sesuai jadwal. Pembukaan kejuaraan digelar di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait City. Gianni Infantino, Presiden FIFA, menghadiri seluruh rangkaian acara pembukaan yang berlangsung selama dua hari -- termasuk empat pertandingan pertama.
“Sebuah kebangaan besar bagi saya dapat menghadiri pertandingan-pertandingan pembuka Gulf Cup 2017 di Kuwait,” ujar Infantino sebagaimana diwartakan di situs resmi FIFA. “Kejuaraan ini merangkul semangat sikap sportif dan merupakan contoh hebat untuk nilai-nilai yang FIFA dan sepakbola coba sebarkan ke seluruh dunia.”
Kuwait kalah 1-2 dari Arab Saudi pada pertandingan pembuka. Di hari yang sama dan di tempat yang sama, Oman kalah 0-1 dari Uni Emirat Arab.
“Adalah kebanggaan besar dapat melihat kebahagiaan dan penerimaan para penggemar dari kejuaraan bersejarah ini,” lanjut Infantino. “Inisiatif untuk memindahkan Gulf Cup 2017 dari Qatar ke Kuwait untuk merayakan kesempatan ini adalah pertanda kuat dan simbolis. Karenanya, izinkan saya memberi selamat dan sekali lagi berterima kasih kepada otoritas sepakbola Qatar untuk sikap terhormatnya.
“Saya juga berterima kasih kepada Bahrain, Irak, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yaman karena telah berpartisipasi dalam kejuaraan ini. Solidaritas dan persahabatan yang ditunjukkan oleh semua pihak sekali lagi menggambarkan kekuatan sepakbola untuk menyatukan orang-orang tanpa memandang batas negara. Bahwa semua dari delapan peserta ambil bagian di Kuwait adalah sebuah pesan yang kuat kepada seluruh dunia.”
Qatar membantai Yaman empat gol tanpa balas di pertandingan pertama hari kedua, di Stadion Kuwait. (Empat pertandingan pembuka, serta sembilan pertandingan setelahnya, hanya digelar di dua tempat: Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad dan Stadion Kuwait.) Setelahnya, Bahrain dan Irak bermain imbang 1-1.
Grup A berakhir dengan Oman sebagai juara grup dan Uni Emirat Arab di peringkat kedua, menyisihkan Arab Saudi (finalis edisi sebelumnya) dan Kuwait (pemilik gelar terbanyak, sepuluh) di kejuaraan ini. Di Grup B, Irak dan Bahrain lolos ke semifinal; Qatar (juara bertahan) dan Yaman tersingkir.
Oman mengalahkan Bahrain satu gol tanpa balas di semifinal satu. Pertandingan semifinal dua berakhir imbang tanpa gol; Uni Emirat Arab melaju ke final lewat kemenangan 4-2 di babak adu penalti. Laga pamungkas akan digelar di lokasi pembukaan.
Komentar