Pada akhir November 2017 lalu Lionel Messi akhirnya memperpanjang kontrak bersama Barcelona hingga 2021. Sebelumnya Messi sempat membuat loyalis Barcelona was-was lantaran ia tak kunjung memperbarui kontraknya yang akan habis pada Juni 2018 mendatang. Apalagi pada jendela transfer musim panas lalu pemain asal Argentina itu santer dikaitkan dengan kepindahannya ke Manchester City.
Cules (sebutan pendukung Barcelona) bisa bernafas lega karena Messi akhirnya memperpanjang kontraknya bersama Blaugrana hingga empat setengah musim ke depan. Namun, itu belum menjamin Messi bisa terus merumput bersama Barcelona hingga durasi kontrak barunya itu habis. Barcelona masih bisa kehilangan Messi bila ada kesebelasan yang mengaktifkan klausul pelepasan yang mencapai 700 juta euro (setara 11,2 triliun rupiah).
Tapi tak perlu mengaktifkan release clause di atas, Messi sebenarnya bisa keluar dari Camp Nou secara cuma-cuma meski durasi kontrak barunya itu belum habis. Situasi politik antara Katalunya dengan Pemerintah Spanyol yang saat ini tengah memanas adalah faktor dominan yang bisa membuat Messi pergi dari Barcelona. Seperti diketahui bahwa Katalunya ingin memerdekakan diri dari Spanyol.
Salah satu media cetak harian Spanyol, El Mundo, melaporkan bahwa kontrak Messi berisi jika ia hanya akan bermain di kesebelasan yang menjadi bagian dari kompetisi Spanyol, Prancis, Jerman, atau Inggris. Sebelumnya, Presiden La Liga, Javier Tebas, pernah mengungkapkan bahwa bila Katalunya merdeka, maka La Liga akan ‘mengusir’ semua kesebelasan asal Catalan dari kompetisi sepakbola Spanyol itu.
Barcelona dan kesebelasan Catalan lainnya seperti Espanyol dan Girona adalah mereka yang terancam terusir dari La Liga. Jika itu terjadi, para kesebelasan Katalunya tentu akan membuat kompetisi mandiri, dan kesebelasan Catalan bisa bermain di kompetisi tersebut. Namun masalahnya, Liga Catalan bukan kompetisi yang ingin dijajal Messi dalam kariernya sebagai pesepakbola, seperti yang dilaporkan El Mundo.
Pada awal Oktober lalu, Daily Star pernah mengungkapkan bahwa Messi sangat berpeluang pindah dari Barcelona bila Katalunya merdeka, dan Barcelona terusir dari La Liga. Menurut laporan tersebut, bila Barcelona keluar dari La Liga, pendapatan Messi dari sponsor bisa berkurang.
La Liga merupakan salah satu kompetisi elite dunia, yang memiliki daya tarik tinggi terutama dalam hal sponsorship, sehingga jika Barcelona hengkang dari La Liga, akan berpotensi mengurangi pendapatan Messi melalui kerjasama dengan sponsor.
Selain itu, pamor Barcelona juga bisa meredup bila Katalunya menggelar kompetisi mandiri. Tingkat kompetitf kompetisi Liga Katalunya akan jauh berbeda dengan La Liga atau kompetisi Eropa lainnya. Barcelona mungkin bakal menjadi raja di Liga Katalunya. Sebab, hanya Espanyol tim Catalan lainnya yang bakal menjadi lawan terberat mereka. Di La Liga, Barcelona sangat dominan bila jumpa Espanyol.
Tak hanya itu, secara koefisien peringkat kompetisi FIFA dan UEFA, sebagai kompetisi baru, Liga Katalunya akan menempati posisi bawah. Kesebelasan Catalan masih bisa berpartisipasi di ajang Liga Champions dan Liga Europa, namun pada prosesnya tidak akan semudah saat mereka tampil dari La Liga.
Tim juara di Liga Catalan pun tidak akan mendapat jaminan lolos langsung ke fase grup kompetisi Eropa. Mereka akan terlebih dahulu melakoni pertandingan kualifikasi sebelum mendapat kuota tampil di kompetisi Eropa.
Jadi, bisa dibilang selain potensi berkurangnya pendapatan Messi dari sponsor, tingkat kompetisi Liga Katalunya juga bisa menjadi faktor lain yang bisa membuat Messi hengkang dari Barcelona, andai Katalunya merdeka dariSpanyol dan Blaugrana terusir dari La Liga.
Tidak hanya Messi, Marca juga melaporkan bahwa Barcelona berpotensi kehilangan banyak pemainnya bila Blaugrana terusir dari La Liga. Hal tersebut memang tidak secara spesifik, namun potensinya cukup besar bagi Barcelona banyak kehilangan pemain bintangnya, andai mereka terusir dari La Liga.
Foto: Twitter Barcelona
Komentar