Kapten Manchester City, Vincet Kompany, menyarankan kesebelasan-kesebelasan Liga Primer Inggris untuk menurunkan harga tiket pertandingan, agar stadion diisi oleh "orang-orang yang tepat."
Kompany baru saja meraih gelar MBA dari Manchester Business School. Dalam penelitiannya, Kompany menyarankan agar kesebelasan Liga Primer menurunkan harga tiket pertandingan kandang demi keuntungan jangka panjang. Tiket Liga Primer termurah dihargai 30,68 paun (sekitar 600 ribu rupiah), sedangkan tiket termahal 56,63 paun (sekitar 1.100.000 rupiah).
Berbicara kepada BBC Radio dalam acara "Wake Up To Money", Kompany berkata: "Anda akan mendapat keuntungan yang lebih baik dari atmosfer yang Anda ciptakan sendiri dalam stadion Anda, karena atmosfer tergantung kepada orang-orang yang datang."
"Orang-orang yang tepat adalah mereka yang hidup untuk klub, dan barangkali merupakan golongan yang paling terikat kepada klub ketimbang golongan lain. Namun mereka mungkin bukan golongan yang paling mampu datang ke stadion."
Kompany berargumen bahwa dari hak siar televisi saja, Liga Primer sudah meraup keuntungan tiga kali lebih besar ketimbang liga-liga top Eropa lainnya. Pemain-pemain terbaik saja, menurut Kompany, tidak cukup. Liga Primer membutuhkan suporter-suporter terbaik.
Menurut review tahunan keuangan sepakbola yang dilakukan oleh Deloitte, pendapatan Liga Primer yang berasal dari penjualan tiket mengalami penurunan. Musim 2007/08, pemasukan dari tiket mencapai 29%; pada musim 2017/18, persentasenya diperkirakan turun menjadi 15%.
Pada musim 2015/16 pendapatan Liga Primer dari penjualan tiket mencapai 17%. Sebagai perbandingan, persentase tersebut lebih rendah dari Spanyol (20%) dan Jerman (19%), namun lebih tinggi dari Italia dan Prancis (sama-sama 11%).
Di musim itu Liga Primer menjadi liga dengan pendapatan hak siar dua kali lipat lebih banyak dari La Liga Spanyol. Maka dari itu Kompany menyarankan Liga Primer mengubah fokus, yaitu dengan menaikkan pendapatan dari penjualan tiket dengan menurunkan harga tiket itu sendiri.
Menurunkan harga tiket beberapa paun tidak akan merugikan klub. Bahkan penurunan harga tiket akan memancing para turis datang untuk menyaksikan langsung pertandingan dan memberikan kesempatan dalam penjualan aksesoris klub menjadi lebih baik.
Ia pun sedikit menyinggung pendapatan dari penjualan tiket Manchester City hanya mencapai 13% saja, kalah jauh dari Arsenal yang mencapai 29%. Dengan banyaknya kucuran dana yang diterima dari pihak sponsor tentu menurunkan harga tiket yang dilakukan akan membantu Man City menambah pemasukannya di masa depan, dan untuk Liga Primer itu sendiri.
Ia pun menambahkan bahwa Liga Primer masih bisa tumbuh, tinggal bagaimana pihaknya memilih bagian mana yang bisa dimanfaatkan untuk membawa Liga Primer tumbuh lebih baik lagi. Tentu dengan tidak selalu memeras para suporter melalui penjualan tiket yang mahal. Ini cukup menjanjikan, karena selain mereka telah mencapai atmosfer dalam hak siar, atmosfer stadion pun akan jauh lebih baik.
Komentar